Pengertian Jaringan Epidermis Tumbuhan, Ciri-ciri, dan Fungsinya

Pengertian Jaringan Epidermis Tumbuhan, Ciri-ciri, dan Fungsinya

Zulfa Ardhini - detikBali
Rabu, 01 Mar 2023 17:20 WIB
Ilustrasi lapisan epidermis tumbuhan.
Foto: SuperManu/Wikimedia Commons
-

Jaringan epidermis tumbuhan adalah lapisan jaringan yang berada di bagian tubuh terluar suatu tumbuhan. Jaringan ini terdiri dari berbagai sel yang membentuk suatu lapisan dan menutupi seluruh permukaan luar tumbuhan.

Jaringan epidermis tumbuhan ini berguna untuk melindungi jaringan bagian dalam tumbuhan dari serangan hama atau penyakit. Selain itu, jaringan epidermis juga berfungsi sebagai tempat pertukaran zat.

Ingin tahu lebih banyak mengenai pengertian dari jaringan epidermis pada tumbuhan serta ciri-ciri dan fungsinya? Simak selengkapnya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Jaringan Epidermis

Dikutip dari makalah yang berjudul Jaringan Epidermis dalam situs Scribd, pengertian dari jaringan epidermis adalah sebuah jaringan yang terletak di bagian paling luar tumbuhan dan menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, hingga daun.

Umumnya jaringan epidermis terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat. Epidermis biasanya hanya terdiri dari satu lapisan sel, namun ada juga beberapa jenis tumbuhan yang memiliki lapisan jaringan epidermis yang banyak.

ADVERTISEMENT

Selain itu, bentuk, ukuran, dan susunan sel epidermis juga berbeda-beda tergantung dengan jenis tumbuhannya, namun umumnya semua jaringan epidermis memiliki susunan yang rapat satu sama lain.

Struktur Jaringan Epidermis

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jaringan epidermis berfungsi untuk melindungi susunan terdalam jaringan tumbuhan. Oleh karena itu, jaringan epidermis umumnya memiliki struktur yang kokoh dan tersusun dari gabungan sel yang rapat satu sama lain.

Sel epidermis ini memiliki protoplas hidup yang berfungsi untuk menyimpan hasil metabolisme seperti protein, pati, antosianin, dan grana. Bagian dinding sel terluarnya terdapat kandungan kutin yang membentuk sebuah lapisan bernama lapisan kutikula yang terdapat di permukaan luar epidermis. Kutikula ini umumnya tertutup dengan bahan yang bersifat lilin dan merupakan lapisan datar dan berbentuk seperti batang.

Ciri-ciri Jaringan Epidermis

Agar lebih memahami mengenai jaringan epidermis, berikut ini ciri-ciri jaringan epidermis yang perlu untuk diketahui.

  • Tersusun dari sel-sel hidup.
  • Terdiri atas satu lapis sel tunggal.
  • Memiliki beragam bentuk, ukuran dan susunan, akan tetapi umumnya jaringan epidermis tersusun dengan rapat dan tidak ada ruang antar sel.
  • Tidak memiliki klorofil.
  • Dinding sel jaringan epidermis bagian luarnya berbatasan dengan udara dan mengalami penebalan.
  • Dinding sel bagian dalamnya berbatasan dengan jaringan lain dan setiap dinding selnya terdiri dari lapisan yang tipis.

Fungsi Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis antara satu tumbuhan dengan tumbuhan lainnya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Hal ini karena susunan epidermis setiap tumbuhan pun juga bisa berbeda. Namun, setidaknya terdapat 4 fungsi jaringan epidermis pada tumbuhan, yakni sebagai berikut.

1. Melindungi Bagian dalam Tumbuhan

Salah satu fungsi utama dari jaringan epidermis adalah untuk melindungi lapisan terdalam tubuh tumbuhan dari berbagai hama atau penyebab penyakit yang dapat menimbulkan kerusakan pada tumbuhan.

Hal ini karena lapisan epidermis terletak pada bagian terluar dari kulit tumbuhan dan mengandung lapisan semacam zat lemak yang disebut dengan kutikula. Lapisan ini cukup tebal dan terdiri atas lapisan lilin yang kedap air. Karenanya, jaringan epidermis cenderung memiliki tekstur yang lebih keras dibandingkan jaringan lainnya.

Selain itu, lapisan epidermis juga tersusun dari deretan sel yang rapat dan memungkinkan organ tubuh tumbuhan bagian dalam dapat terlindungi dari berbagai paparan zat atau perubahan suhu dan kelembaban secara langsung.

2. Mengatur Proses Transpirasi pada Tumbuhan

Fungsi jaringan epidermis lainnya adalah untuk mengatur transpirasi, yaitu keluarnya air pada permukaan daun. Sehingga, jaringan epidermis mampu untuk menahan penguapan pada tumbuhan.

Misalnya, ketika suhu udara sedang tinggi, stomata yang terdapat di dalam jaringan epidermis akan menutup rapat sehingga laju transpirasi akan dapat dibatasi. Dengan begitu, tumbuhan dapat menyimpan lebih banyak air. Sebaliknya, ketika suhu udara sedang rendah, stomata akan terbuka dengan lebar. Dengan begitu sebagian air dapat terbuang ke udara dan tidak membeku di dalam jaringan tumbuhan.

3. Tempat Pertukaran Gas

Jaringan epidermis juga berfungsi sebagai tempat untuk pertukaran gas atau respirasi. Pertukaran dilakukan melalui stomata atau mulut daun. Stomata akan melakukan respirasi dengan menyerap karbondioksida dan membuang oksigen di siang hari untuk dapat menjalankan proses fotosintesis.

Stomata yang terdapat pada bagian daun tumbuhan ini sering dimanfaatkan oleh para petani untuk mengaplikasikan pupuk daun pada tanaman-tanamn mereka. Dengan begitu, unsur hara yang terdapat di dalam daun akan terserap kembali dengan sempurna melalui difusi yang dilakukan oleh stomata.

4. Memperkuat Batang

Jaringan epidermis dapat berfungsi untuk memperkuat susunan batang. Hal ini karena jaringan epidermis merupakan jaringan terluar tumbuhan yang memiliki tekstur keras karena tersusun dari jaringan sel yang padat dan saling menempel.

Oleh karena itu, jaringan epidermis dapat berfungsi untuk memperkuat batang. Contohnya, pada tanaman tebu, dimana bagian permukaan batangnya memiliki tekstur yang keras sehingga membuat batang dapat berdiri tegak dan kuat.

Modifikasi Bentuk Jaringan Epidermis

Pada dasarnya, jaringan epidermis memang berfungsi untuk melindungi bagian terdalam tumbuhan. Namun, di balik fungsi tersebut ternyata jaringan epidermis juga dapat mengalami modifikasi yang membuatnya mampu untuk melaksanakan tugas lain. Adapun modifikasi bentuk jaringan epidermis adalah sebagai berikut.

1. Stomata

Modifikasi jaringan epidermis yang pertama adalah stomata. Stomata pada tumbuhan dapat ditemukan pada bagian batang, bunga, dan juga daun. Stomata memiliki fungsi sebagai mulut dari tumbuhan yang akan membuka dan menutup tergantung dengan berbagai rangsangan yang terjadi di luar tubuh tumbuhan.

Adapun rangsangan yang menyebabkan stomata terbuka atau tertutup adalah karena cahaya, kelembapan, suhu, karbondioksida, serta saat proses fotosintesis. Selain itu, stomata juga berfungsi sebagai tempat pertukaran gas dan air di dalam tumbuhan.

2. Litokis

Litokis merupakan bagian dari jaringan epidermis yang memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan sel-sel lainnya. Litokis mengandung banyak kalsium karbonat sistolit yang berfungsi untuk menguatkan pertahanan pada batang tumbuhan sehingga mampu untuk melindungi bagian terdalam susunan tubuh tumbuhan.

3. Trikoma

Modifikasi jaringan epidermis yang terdapat di dalam tumbuhan selanjutnya adalah trikoma. Trikoma memiliki rambut yang jumlahnya banyak. Rambut-rambut ini memiliki fungsi dan susunan yang berbeda tergantung dengan bagiannya. Misalnya, trikoma yang terdapat di bagian akar berfungsi untuk melindungi dan membantu penyerapan air serta unsur hara di dalam tanah untuk kebutuhan fotosintesis.

4. Rambut Akar

Jaringan epidermis juga dapat mengalami modifikasi dan menjadi rambut akar. Rambut akar ini memiliki fungsi untuk menembus tanah sehingga dapat membantu proses penyerapan zat air serta unsur hara yang berguna untuk tumbuhan dan proses fotosintesis. Selain itu, rambut akar juga dapat berfungsi untuk mencegah berbagai bakteri dan organisme jahat masuk ke dalam tumbuhan melalui akar. Dengan begitu, tumbuhan akan dapat terhindar dari kerusakan.

5. Sel Silika atau Sel Gabus

Sel silika atau sel gabus adalah modifikasi jaringan epidermis yang mengandung banyak endapan suberin dan kandungan silika. Sel gabus juga tersusun dari sel parenkim gabus yang merupakan sel kosong dan mati dengan bentuk panjang menyerupai gabus. Sel gabus ini tersusun dari dua jenis yaitu felem dan feloderm.

6. Sel Kipas

Sel kipas atau sel bulliform memiliki fungsi untuk membantu kerja stomata. Pada dasarnya, sel kipas ini merupakan alat tambahan pada daun bagian atas yang ditandai dengan dinding yang tipis dan bentuknya yang menyerupai bentuk kipas.

Sel kipas ini dapat membantu kerja stomata dengan menjadi tempat penyimpanan air serta membantu untuk mengurangi penguapan yang terjadi, sehingga tumbuhan memiliki cadangan air yang cukup.

Nah, itulah penjelasan mengenai pengertian dari jaringan epidermis, ciri-ciri nya serta fungsinya. Semoga informasi ini bermanfaat




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads