- Definisi Tongue Tie
- Gejala Tongue Tie Kesulitan Menjulurkan Lidah Kesulitan Minum ASI Masalah Ibu Menyusui Gejala Pada Anak Gejala Pada Orang Dewasa Kapan Harus ke Dokter?
- Penyebab Tongue Tie Frenulum Lingual Tak Menyusut Faktor Genetik Laki-laki Lebih Berisiko
- Cara Diagnosis Tongue Tie
- Cara Mengobati Tongue Tie
- Cara Mencegah Tongue Tie
Tongue-tie merupakan kelainan lidah yang terjadi pada bayi. Seperti apa bentuk kelainan tersebut dan apa pengaruhnya? Kenali penyebab, gejala dan cara menangani tongue tie dalam artikel ini.
Definisi Tongue Tie
Dilansir dari situs Mayo Clinic, tongue-tie atau ankyloglossia adalah kelainan lidah yang muncul sejak bayi lahir dan bisa berlanjut hingga dewasa. Kondisi ini bisa disebut lidah terikat yang menyebabkan jangkauan gerak lidah menjadi terbatas.
Pada kondisi tongue-tie, pita frenulum lidah yang biasanya berada agak masuk ke dalam mulut, justru menambatkan bagian bawah ujung lidah dengan dasar mulut. Dengan demikian, lidah bayi tidak bisa bergerak bebas hingga tak bisa menjulurkan lidahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkadang tongue-tie tidak menyebabkan masalah. Tetapi banyak bayi dengan tongue-tie yang mengalami kesulitan menggunakan lidah, seperti saat makan atau berbicara.
Gejala Tongue Tie
Gejala tongue tie yang paling jelas adalah adanya kelainan bentuk. Sering kali hal ini menyebabkan gejala lain hingga fungsi lidah berkurang. Berikut beberapa gejala tongue tie yang dilansir dari situs Cleveland Clinic dan Mayo Clinic.
Kesulitan Menjulurkan Lidah
Tongue tie membuat lidah seakan terikat atau tertambat ke dasar mulut, sehingga menyebabkan:
- Kesulitan mengangkat lidah ke gigi atas.
- Kesulitan menggerakkan lidah dari sisi ke sisi.
- Kesulitan menjulurkan lidah melewati gigi depan bawah.
- Lidah yang tampak berlekuk atau berbentuk hati saat dijulurkan.
Kesulitan Minum ASI
Tongue tie juga membuat bayi kesulitan saat minum ASI. Beberapa gejalanya seperti:
- Lidah kesulitan mengunci saat menyusui.
- Butuh waktu lama untuk menyusui.
- Merasa lapar terus menerus.
- Kesulitan menambah berat badan.
- Bunyi klik saat bayi menyusu.
Masalah Ibu Menyusui
- Puting pecah-pecah dan sakit.
- Nyeri saat menyusui.
- Pasokan susu tidak mencukupi.
Gejala Pada Anak
Mirip dengan gejala pada bayi, tongue tie pada anak juga menyulitkan mereka saat makan. Selain itu, tongue tie bisa menyebabkan masalah lain.
- Kesulitan menelan makanan.
- Kesulitan menggerakkan lidah ke langit-langit mulut atau dari sisi ke sisi.
- Kesulitan menjilat es krim.
- Kesulitan melafalkan beberapa huruf dan kata.
- Kesulitan memainkan alat musik tiup.
Gejala Pada Orang Dewasa
Tongue tie juga bisa berlanjut hingga dewasa. Gejala pada orang dewasa antara lain:
- Sulit berbicara dengan jelas.
- Nyeri rahang.
- Lidah seperti tertusuk.
Kapan Harus ke Dokter?
Cobalah berkonsultasi dengan dokter jika tongue tie pada lidah Anda atau anak Anda mengalami gejala seperti:
- Bayi mengalami masalah kesulitan menyusu.
- Tongue tie menyebabkan masalah berbicara.
- Anak-anak mengeluhkan gangguan lidah saat makan dan berbicara.
- Anda terganggu oleh gejala lidah Anda sendiri.
Penyebab Tongue Tie
Penyebab tongue tie belum diketahui secara pasti. Berikut ini beberapa fakta yang mungkin berkaitan dengan penyebab tongue tie.
Frenulum Lingual Tak Menyusut
Selama perkembangan janin di rahim ibu, lidah dan dasar mulut bayi memang menyatu, kemudian terpisah seiring waktu. Akhirnya hanya ada jaringan tipis yang disebut frenulum lingual yang tersisa sebagai penghubung bawah lidah dengan dasar mulut.
Pada kasus tongue tie atau ankyloglossia, pita jaringan ini tetap tebal. Padahal seharusnya pita jaringan ini sudah menyusut dan menipis sebelum bayi lahir.
Faktor Genetik
Faktor genetik sering dihubungkan dalam kasus ini. Sehingga jika Anda atau ada keluarga yang mengalami tongue tie, maka ada kemungkinan anak Anda mengalami hal serupa.
Laki-laki Lebih Berisiko
Siapa pun berisiko lahir dengan kondisi tongue tie. Akan tetapi kondisi ini lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan.
Cara Diagnosis Tongue Tie
Diagnosis tongue-tie biasanya dilakukan selama pemeriksaan fisik. Pada bayi, dokter mungkin menggunakan alat skrining untuk menilai berbagai aspek, termasuk kemampuan lidah untuk bergerak.
Pada bayi, ankyloglossia sering didiagnosis oleh dokter anak atau konsultan laktasi. Sedangkan pada anak-anak dan dewasa, tongue tie biasanya didiagnosis oleh dokter gigi.
Pengaruh dari tongue tie juga dapat didiagnosis dari cara berbicara. Beberapa huruf atau kata membutuhkan kontak dengan langit-langit mulutnya, seperti pada pengucapan huruf t, d, z, s, th, n, dan l. Orang dengan tongue tie mungkin kesulitan melafalkan huruf tersebut.
Cara Mengobati Tongue Tie
Tidak ada pengobatan untuk menghilangkan tongue tie kecuali pembedahan. Namun dokter biasanya memberi pilihan apakah langsung dilakukan pembedahan atau menunggu perkembangan terlebih dahulu.
Sebab ada kemungkinan frenulum lingual pada bayi mengendur dengan sendirinya. Pada kasus lain, pita jaringan ini tetap tebal tetapi tidak menyebabkan masalah signifikan. Untuk itu harus dilakukan pengamatan secara terus menerus terkait bentuk maupun gejalanya.
Jika terjadi gejala yang membuat tidak nyaman, mungkin memang dibutuhkan operasi. Bayi akan merasa lebih tidak nyaman daripada orang dewasa selama operasi dan setelah operasi. Sebab anak-anak dan dewasa sudah bisa mengonsumsi pereda nyeri.
Prosedur pembedahan frenotomi ini bisa dilakukan dengan atau tanpa anestesi. Seperti pembedahan lainnya, frenotomi ini juga memiliki risiko komplikasi, antara lain:
- Pendarahan.
- Infeksi.
- Bekas luka.
- Cedera pada saluran air liur di mulut.
Cara Mencegah Tongue Tie
Tidak ada cara pencegahan tongue tie karena ini kondisi bawaan lahir. Akan tetapi untuk mencegah keparahan, kunci pencegahannya adalah diagnosis dan penanganan lanjutan.
Demikian tadi ulasan mengenai tongue tie yang terjadi pada bayi dan bisa dibawa hingga dewasa. Hal ini bisa menyebabkan banyak masalah, tetapi beberapa kasus tidak menimbulkan masalah serius. Diagnosis lebih dini menjadi kunci penanganan tongue tie secara tepat.
(bai/fds)