Hujan deras disertai angin kencang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Jembrana, Bali, sejak sore hingga malam hari, Senin (27/2/2023). Akibatnya, puluhan rumah dan pondok pesantren di Desa Kaliakah dan Desa Melaya kebanjiran setinggi sekitar satu meter.
Pantauan detikBali, sejumlah rumah di Desa Kaliakah masih terendam hingga Selasa (28/2/2023) pagi. Warga berjibaku menyelamatkan barang berharga sambil menunggu air surut. Warga menggunakan pompa sederhana untuk menguras air di dalam rumah.
Salah seorang warga Ketut Parmadi (62) mengatakan banjir mulai terjadi sejak pukul 20.00 Wita. Air masuk ke pekarangan rumah warga hingga setinggi satu meter. Menurutnya, warga sudah waswas saat hujan lebat turun, karena banjir pasti datang akibat Sungai Kaliakah meluap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bendungan pasti terlambat dibuka. Sudah sering kami protes masalah ini, namun tetap saja banjir saat hujan lebat," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana Putra dikonfirmasi terpisah mengatakan banjir terjadi akibat curah hujan cukup tinggi. Sedikitnya 58 rumah dan satu pondok pesantren terendam. "Kemarin sudah kami lakukan asesmen," ujarnya.
Artana menjelaskan wilayah STIT Desa Kaliakah mengalami banjir karena Sungai Kaliakah meluap dan menyebabkan 50 rumah terendam dengan ketinggian air sampai setinggi satu meter. Seorang warga yang sedang sakit harus dievakuasi dengan ambulans BPBD.
"Sementara di wilayah Terusan, Kelurahan Lelateng, juga mengalami banjir akibat meluapnya Sungai Ijogading dan merendam delapan KK," paparnya.
Wilayah Sumbersari, Desa Melaya mengalami banjir yang merendam pesantren dengan ketinggian air sekitar 50 sentimeter. Wilayah Pebuahan, Desa Banyubiru mengalami banjir karena meluapnya Sungai Tukadaya dengan ketinggian air sekitar 50 sentimeter.
Meskipun kejadian tersebut telah ditangani dan dipantau, namun kebutuhan mendesak bagi warga tetap perlu diatasi. Saat ini, layanan kebutuhan dasar menjadi hal utama yang harus dipenuhi. "Beruntung tidak ada korban jiwa atas kejadian banjir tersebut," kata Artana.
(irb/hsa)