- Pengertian Besaran Turunan
- Contoh Besaran Turunan dan Satuannya 1. Gaya 2. Momentum 3. Kecepatan 4. Daya 5. Percepatan 6. Massa Jenis 7. Frekuensi 8. Volume 9. Luas 10. Usaha 11. Tekanan 12. Hambatan Listrik 13. Muatan Listrik
- Alat Ukur Besaran Turunan 1. Dinamometer 2. Ohm Meter 3. Barometer 4. Speedometer 5. Kalorimeter 6. Hygrometer
- Ciri-ciri Besaran Turunan 1. Dapat Dihitung Secara Langsung dan Tidak Langsung 2. Memiliki Satuan Lebih dari Satu
- Perbedaan Besaran Pokok dengan Besaran Turunan
Besaran turunan merupakan materi yang sering ditemui dalam pembelajaran di sekolah. Secara umum, besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Contoh besaran turunan pun bermacam-macam dan sering muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, memahami tentang contoh besaran turunan sangatlah penting agar kamu bisa menguasai materi dan mengaplikasikan pengetahuan tersebut di kehidupan sehari-hari.
Untuk membantumu memahami ilmu tentang besaran turunan, simak penjelasan mengenai pengertian besaran turunan, contoh besaran turunan, dan perbedaan antara besaran pokok dan besaran turunan berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Besaran Turunan
Dikutip dari buku Dasar Teknik Listrik oleh Hantje Ponto, besaran turunan adalah suatu besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran pokok dan besaran turunan memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk menghitung satuan yang dinyatakan di dalam Satuan Internasional (SI).
Besaran yang termasuk ke dalam besaran turunan, di antaranya adalah volume, gaya, kecepatan, luas, dan tekanan. Besaran turunan dapat dihitung menggunakan rumus atau menggunakan alat ukur yang disebut juga dengan istilah pengukuran tidak langsung.
Pengukuran tidak langsung menggunakan alat-alat khusus, seperti dinamometer dan speedometer. Pada dasarnya, menghitung menggunakan rumus atau menggunakan alat ukur sama saja, karena kedua cara tersebut sama-sama digunakan untuk menentukan besaran satuan turunan.
Contoh Besaran Turunan dan Satuannya
Agar lebih memahami mengenai besaran turunan, berikut ini beberapa contoh besaran turunan dan satuannya.
1. Gaya
Salah satu contoh besaran turunan adalah gaya. Gaya merupakan besaran turunan yang satuannya berasal dari hasil perkalian antara massa dengan percepatan. Satuannya adalah kg m/s2 atau lebih dikenal dengan satuan Newton. Oleh karena itu, untuk menghitung besaran turunan gaya, perlu memasukkan satuan Newton. Adapun rumus menghitung gaya adalah F = m.a.
2. Momentum
Contoh besaran turunan selanjutnya adalah momentum. Momentum adalah besaran yang berasal dari perkalian antara massa dengan kecepatan. Jika digambarkan, satuan momentum adalah meter per second atau kilogram per detik (kg m/s). Adapun cara menghitung momentum adalah dengan menggunakan rumus P= m.v.
3. Kecepatan
Kecepatan adalah contoh besaran turunan yang diperoleh dari pembagian antara jarak tempuh dengan waktu yang ditempuh. Satuan dari kecepatan adalah meter per detik atau m/s. Sementara itu, rumus perhitungannya adalah V = s/t. Contoh besaran turunan ini sering ditemukan di kehidupan sehari-hari maupun pelajaran sekolah.
4. Daya
Daya adalah besaran turunan yang didapatkan dari hasil satuan turunan usaha dan satuan pokok waktu. Satuan turunan daya berupa watt dan untuk menghitungnya dapat dengan menggunakan rumus p = W/t, yaitu nilai usaha dibagi dengan waktu.
5. Percepatan
Percepatan merupakan salah satu contoh besaran turunan yang diperoleh dari perhitungan besaran turunan kecepatan dan waktu yang ditempuh, Satuan percepatan ini disimbolkan dengan huruf a. Adapun rumus untuk menghitung percepatan adalah a= Δv / Δt.
6. Massa Jenis
Contoh besaran turunan lainnya adalah massa jenis. Massa jenis berasal dari besaran pokok massa dan turunan dari besaran pokok panjang (m3). Sehingga, satuan dari massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg /m3) atau disebut juga dengan Rho. Rumus untuk menghitung massa jenis adalah ρ= /V.
7. Frekuensi
Frekuensi adalah contoh besaran turunan yang menyatakan getaran atau putaran ulang peristiwa dalam satuan detik. Satuan frekuensi dikenal dengan nama Hertz. Cara menghitung frekuensi adalah dengan menggunakan rumus 1/{periode(t)} atau f = 1/t.
8. Volume
Volume merupakan contoh besaran turunan yang kerap ditemui pada pelajaran matematika untuk menghitung bangun tiga dimensi. Volume diturunkan dari besaran pokok panjang, sehingga rumusnya adalah panjang dikali lebar dikali tinggi. Satuan turunan volume adalah meter kubik (m3).
9. Luas
Luas adalah besaran turunan yang didapatkan dari besaran pokok panjang. Satuan yang dipakai untuk besaran turunan luas adalah meter kubik (m2). Rumus untuk menghitung luas adalah panjang dikalikan dengan lebar (p x l).
10. Usaha
Usaha adalah salah satu jenis besaran turunan yang memiliki satuan turunan Joule. Satuan turunan ini dihasilkan dari perkalian antara gaya dengan jarak, maka rumus menghitungnya adalah W = F.s.
11. Tekanan
Tekanan adalah jenis besaran turunan yang didapat dari pembagian antara besaran gaya dengan luas. Sehingga, rumus menghitung tekanan adalah P = F/A. Adapun satuan turunan dari tekanan adalah N/m2.
12. Hambatan Listrik
Hambatan listrik adalah salah satu ilmu perhitungan yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Satuan dari besaran hambatan listrik adalah satuan ohm. Sementara itu, rumus untuk menghitung hambatan listrik adalah R= V/I.
13. Muatan Listrik
Satuan besaran muatan listrik adalah Coulomb. Cara menghitungnya adalah dengan menggunakan rumus I=Q/t. Ilmu perhitungan muatan listrik ini merupakan ilmu yang penting untuk diketahui karena sering muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Alat Ukur Besaran Turunan
Ada beberapa alat ukur khusus yang digunakan untuk menghitung besaran turunan, di antaranya sebagai berikut,
1. Dinamometer
Dinamometer adalah salah satu alat khusus yang digunakan untuk menghitung besar atau kecilnya gaya pada suatu objek. Jika digunakan, alat ini akan menerapkan metode gaya pegas.
2. Ohm Meter
Ohm meter merupakan alat ukur yang dirancang untuk mengukur objek yang berhubungan dengan arus listrik. Ohm meter umumnya digunakan untuk menghitung hambatan listrik.
3. Barometer
Barometer adalah alat yang digunakan untuk menghitung tekanan udara. Dalam kehidupan sehari-hari, alat ini digunakan untuk memperkirakan cuaca.
4. Speedometer
Alat ukur speedometer adalah alat yang digunakan untuk menghitung kecepatan. Alat ini dapat dengan mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan biasanya dipasang pada kendaraan, seperti mobil, motor, dan lain-lain untuk mengetahui kecepatan kendaraan tersebut,
5. Kalorimeter
Alat ukur besaran turunan selanjutnya adalah kalorimeter. Alat ini berfungsi untuk mengukur kalor yang terdapat pada perubahan reaksi kimia. Oleh karena itu, kalorimeter sering digunakan untuk percobaan reaksi kimia
6. Hygrometer
Hygrometer adalah alat yang digunakan untuk menghitung kelembapan udara pada sebuah ruangan.
Ciri-ciri Besaran Turunan
Setelah mengetahui contoh besaran turunan serta alat-alat untuk mengukur besar turunan, selanjutnya adalah mengetahui ciri-ciri besaran turunan. Adapun ciri-ciri dari besaran turunan adalah sebagai berikut.
1. Dapat Dihitung Secara Langsung dan Tidak Langsung
Salah satu ciri besaran turunan adalah besarannya dapat dihitung secara langsung atau secara tidak langsung. Menghitung secara langsung dilakukan dengan menggunakan rumus. Sementara itu, menghitung secara tidak langsung dilakukan dengan menggunakan alat khusus. Kedua cara ini umumnya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menentukan nilai besaran turunan.
2. Memiliki Satuan Lebih dari Satu
Besaran turunan umumnya memiliki satuan lebih dari satu. Hal ini karena satuan besaran turunan merupakan gabungan dari beberapa besaran pokok. Selain itu, ada salah satu besaran turunan yang memiliki satuan lebih dari dua, yaitu pada besaran gaya yang memiliki satuan Newton (N) atau kg m/s2.
Perbedaan Besaran Pokok dengan Besaran Turunan
Salah satu hal yang membedakan antara besaran pokok dan besaran turunan adalah dari jumlah satuannya. Satuan merupakan istilah yang digunakan untuk mengukur suatu besaran.
Pada besaran turunan, jumlah satuannya terbilang cukup banyak. Namun, terdapat sekitar sepuluh besaran pokok yang penting dan perlu untuk diketahui karena dapat muncul dalam kehidupan sehari-hari. Adapun contoh satuan besaran turunan adalah, luas, volume, massa jenis, kecepatan, percepatan, gaya, tekanan, usaha, dan momentum.
Sementara, pada besaran pokok satuannya hanya berjumlah satu dan umumnya diperoleh dari pengukuran langsung menggunakan alat ukur. Misalnya, besaran pokok panjang, satuannya hanya meter atau inci saja dan pengukurannya dilakukan dengan menggunakan meteran atau penggaris.
Demikian penjelasan mengenai contoh besaran turunan dan satuannya, alat ukur yang digunakan, serta perbedaan antara besaran pokok dan besaran turunan. Semoga informasi ini bisa membantumu memahami lebih dalam tentang besaran turunan untuk dipraktekkan dalam tugas sekolah maupun di kehidupan sehari-hari.
(des/des)