Argumen Adalah: Arti, Komponen, Jenis-jenis, dan Contoh Kalimat

Argumen Adalah: Arti, Komponen, Jenis-jenis, dan Contoh Kalimat

Bayu Ardi Isnanto - detikBali
Rabu, 22 Feb 2023 10:45 WIB
Ilustrasi orang sedang berargumen.
Foto: Getty Images/Klaus Vedfelt
-

Argumen merupakan suatu pendapat yang memiliki ciri khas dilengkapi dengan pembuktian terhadap pernyataan-pernyataan yang disampaikan. Yuk Pahami pengertian argumen beserta komponen, jenis dan contohnya di sini.

Arti Argumen

Argumen adalah alasan yang membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran suatu pernyataan, baik berupa teks atau ucapan. Dilansir dari penelitian Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), melalui argumen, seseorang berusaha menggunakan strategi dan alat retorika untuk meyakinkan orang lain.

Sementara dari laman Universitas Quality, argumentasi merupakan karangan yang bertujuan membuat orang lain percaya dengan pendapat atau argumen penulis, tapi mungkin tidak mempengaruhi pembaca. Untuk dapat membuat karangan ini, penulis harus mengamati berbagai persoalan hingga muncul opini dan membuat pembuktian untuk meyakinkan pembaca agar menerima pembuktian itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komponen Argumen

Setidaknya ada 6 komponen dalam membuat argumen. Berikut penjelasannya dilansir dari jurnal penelitian di laman Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

1. Klaim

Klaim atau disebut juga pernyataan posisi adalah pendapat atau pandangan seseorang.

ADVERTISEMENT

2. Data atau Fakta

Data atau fakta adalah bukti-bukti yang mendukung klaim. Data ini harus sesuai, logis dan dengan jumlah yang cukup. Data bisa berupa hasil penerapan metode dan teknik pengumpulan data atau hasil analisis tertentu.

3. Jaminan

Jaminan ini merujuk pernyataan-pernyataan yang berupa pandangan pakar yang mendukung klaim. Jaminan berfungsi sebagai jembatan penghubung di antara klaim dan data.

4. Pendukung

Pendukung ini bisa berupa hasil penelitian terdahulu yang memberikan dukungan pada komponen jaminan. Dengan demikian, komponen ini juga memperkuat klaim.

5. Modalitas

Keterangan modalitas merupakan alat untuk mempertajam klaim. Keterangan modalitas ini membatasi lingkup pernyataan posisi sehingga klaim semakin spesifik

6. Bantahan atau Pengecualian

Bantahan atau pengecualian ini menentukan berlaku atau tidaknya klaim terkait dengan kondisi tertentu.

Jenis-jenis Argumen

Dilansir dari modul belajar di laman UNY, ada lima jenis argumen, yaitu:

1. Proposisi

Proposisi adalah setiap pernyataan yang dapat dibenarkan atau dibantah. Ada dua bagian proposisi, yaitu S-P. S merupakan bagian kalimat yang diberi pembenaran atau
Penolakan, sedangkan P adalah bagian kalimat yang berisi pembenaran atau penolakan itu. Perlu diingat, penamaan benda-benda dalam proposisi perlu dibuat eksplisit.

Contoh:
Matahari bersinar ------ matahari adalah benda yang bersinar

2. Induksi

Induksi adalah proposisi yang berdasarkan observasi langsung atas bukti-bukti yang nyata dengan penarikan kesimpulan secara induktif.

Contoh induksi:

  • Eko, mahasiswa Prodi Bahasa Jawa senang menulis geguritan.
  • Agus, mahasiswa Prodi Bahasa Jawa juga senang menulis geguritan.
  • Budi, mahasiswa Prodi Bahasa Jawa juga senang menulis geguritan

Kesimpulan: Mahasiswa Prodi Bahasa Jawa senang menulis geguritan.

3. Analogi

Analogi adalah pengambilan kesimpulan berdasarkan perbandingan atau persamaan. Kesimpulannya bersifat analogi dan tidak selamanya benar.

Contoh:
Dalam kenyataannya, praktik ekonomi liberal berhasil di AS. Kemudian praktik yang
sama akan berhasil juga di Eropa.

4. Deduksi

Melalui deduksi, proposisi dibangun bukan dengan pemahaman yang intuitif dan bukan pula melalui observasi data langsung, tetapi menunjuk pada kesimpulan yang telah ada.

Contoh:

  • Semua mahasiswa yang mengikuti mata kuliah A adalah mahasiswa yang telah lulus mata kuliah B.
  • Boni adalah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah A.
  • Oleh sebab itu, Boni adalah mahasiswa yang telah lulus mata kuliah B.

5. Silogisme

a. Silogisme Kategorik

Silogisme ini terdiri dari tiga proposisi dan berhubungan, yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.

Contoh:

  • Semua orang yang belajar adalah pelajar.
  • Joni adalah belajar di SMA.
  • Sebab itu Joni adalah seorang pelajar.

b. Silogisme Hipotesis

Silogisme ini bermula dari hakikat premis mayor yang didalamnya terkandung sebuah pernyataan/kondisi yang hipotesis. Rumusnya adalah: Jika P, maka Q

Contoh:

  • Jika hujan tidak turun, padi akan rusak.
  • Hujan tidak turun.
  • Sebab itu padi akan rusak.

c. Silogisme Alternatif

Silogisme ini memiliki premis mayor yang mengandung proposisi alternatif. Premis minornya adalah proposisi kategorikal yang membenarkan atau menyangkal salah satu alternatif.

Jika premis minor membenarkan satu alternatif, maka kesimpulan harus menyangkal alternatif lainnya. Namun apabila salah satunya ditolak, maka kesimpulannya membenarkan yang lain.

Rumus 1:

A sama dengan B atau C
A sama dengan B
sebab itu A tidak sama dengan C

Rumus 2:

A sama dengan B atau C
A tidak sama dengan B
Sebab itu A sama dengan C

Contoh:

  • Paijo ada di kamar 15 atau kamar 17
  • Paijo ada di kamar 15
  • Sebab itu Paijo tidak ada di kamar 17
  • Paijo ada di kamar 15 atau 17
  • Paijo tidak ada di kamar 15
  • Sebab itu Paijo ada di kamar 17

Contoh Kalimat Argumen

Dilansir dari artikel Dwi Septiyani R, dkk di academia.edu, berikut contoh kalimat argumen.

Tema: Pemilihan Jurusan

Memilih program studi kuliah tanpa pertimbangan yang matang akan menyulitkan masa depan calon mahasiswa. Jurusan yang diambil saat kuliah sebaiknya adalah jurusan yang sesuai dengan minat, bakat, dan yang bisa bersaing di masa depan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa dari salah satu universitas di kota besar di Indonesia, sebagian memilih tanpa pemikiran panjang asal bisa masuk universitas negeri dan sebagian memilih sesuai dengan minat dan masa depan yang didapatkan dari jurusan tersebut. Pemilihan jurusan yang tepat akan memberikan dampak positif bagi calon mahasiswa tersebut.

Teknik Memenangkan Argumen

Ada kalanya sebuah argumen menjadi bahan diskusi di berbagai tempat. Bahkan adu argumen juga dibuat kompetisi dalam sebuah debat. Untuk memenangkan argumen, ada sejumlah teknik yang harus diperhatikan. Berikut ini teknik memenangkan argumen yang dilansir dari Lifehack.

1. Gunakan Fakta

Argumen memang hanya pendapat yang bisa benar dan bisa salah. Tetapi untuk mempertahankan argumen, Anda harus memaparkan fakta-fakta seperti survei, statistik, kutipan ahli sebagai bukti dan memperkuat argumen sehingga sulit disangkal.

2. Perhatikan Lawan

Jangan hanya fokus pada dirimu, tapi perhatikan lawan dengan detail maka akan terlihat kekurangannya yang bisa Anda manfaatkan. Selain itu, Anda mungkin juga akan mendapatkan informasi penting dari lawan.

3. Selalu Tenang

Dalam menjawab sanggahan terhadap argumen Anda, Anda harus selalu tenang dan mengendalikan emosi. Anda akan kalah jika menggunakan emosi.

4. Ajukan Pertanyaan

Anda bisa mengajukan pertanyaan menantang atau yang bersifat hipotesis untuk membuat lawan kesulitan. Misalnya 'bukti apa yang membenarkan pendapat Anda?', atau 'Apa yang terjadi jika semua orang melakukan itu?', atau mungkin pertanyaan yang membuat emosi seperti 'Kenapa sampai Anda begitu marah?'.

5. Pakai Logika

Selalu gunakan logika untuk menyampaikan suatu pernyataan dan diikuti dengan pernyataan lain yang saling berhubungan.

6. Gunakan Perbandingan Lebih Besar

Anda bisa sedikit menunjukkan nada emosi dan membuat analogi yang lebih besar dan luas walaupun sebenarnya yang kita bicarakan tidak sebesar itu. Misalnya 'Bukankah kita semua harus bekerja untuk membuat dunia lebih baik dan lebih aman bagi anak-anak kita?'

7. Akui Argumen Lawan, tapi Jangan Kalah

Jika lawan menyampaikan argumen yang bagus dan valid, maka sampaikan apresiasi. Tetapi Anda harus memberikan argumen yang lebih baik dan masuk akal.

8. Carilah Solusi

Terkadang Anda harus membiarkan diri Anda berkompromi dengan lawan dan mencari win-win solution.

Mengenal Teks Eksposisi

Dilansir dari buku Teks Laporan Hasil Observasi & Teks Eksposisi yang disusun Dinda Husnul Hotimah, teks eksposisi adalah salah satu jenis teks yang mengandung informasi dan pengetahuan yang ditulis secara singkat, padat, dan jelas. Tujuannya untuk menjelaskan informasi tertentu agar orang lain mendapatkan pengetahuan.

Struktur Teks Eksposisi

Teks eksposisi disusun berdasarkan tiga bagian. Masih dari dari buku Teks Laporan Hasil Observasi & Teks Eksposisi, berikut ini struktur teks eksposisi.

1. Tesis

Tesis berisi pendapat penulis yang juga sebagai pembukaan teks. Bagian ini berisi gagasan, ide, pendapat mengenai sesuatu tanpa dipengaruhi orang lain.

2. Argumen

Argumen merupakan alasan atau unsur yang menjelaskan pendapat Anda. Isi dari argumen adalah fakta-fakta, data, alasan logis, pendapat ahli.

3. Penegasan Ulang Pendapat

Bagian ini berisi pengulangan pendapat untuk menegaskan kembali tesis Anda. Kali ini tambahkan kesimpulan atau saran.

Cara Menyusun Teks Eksposisi

Dilansir dari penelitian Universitas Pasundan, ada tiga cara menyusun teks eksposisi.

1. Tentukan Gagasan Utama

Langkah pertama, tentukan gagasan utama atau topik karangan. Dari topik utama ini, Anda nantinya bisa mengembangkan menjadi satu karangan. Topik ini menjadi acuan dasar pembuatan karangan.

2. Buat Gagasan Penjelas

Gagasan penjelas ini merupakan pengembangan dari gagasan utama. Penjelasannya bisa dalam bentuk uraian kecil, contoh atau ilustrasi, kutipan dan sebagainya.

3. Tentukan Pola Pengembangan

Terakhir, tentukan pola pengembangan karangan berdasarkan topik utama dan gagasan penjelas. Pengembangan ini terlihat dari kalimat-kalimat penjelas yang akan digunakan dalam penulisan karangan eksposisi.

Nah demikian tadi telah kita ketahui bahwa argumen adalah suatu alasan yang memperkuat pendapat seseorang. Selain pengertian, telah kita ulas pula apa saja komponen, jenis dan contoh kalimatnya.




(bai/khq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads