Kuesioner Adalah Metode Pengumpulan Data, Ketahui Jenis dan Contohnya

Kuesioner Adalah Metode Pengumpulan Data, Ketahui Jenis dan Contohnya

ilham fikriansyah - detikBali
Selasa, 21 Feb 2023 16:07 WIB
Ilustrasi contoh gaya gesek menulis atau anak belajar
Foto: Getty Images/iStockphoto/Hakase_
-

Kuesioner adalah salah satu instrumen yang digunakan dalam penelitian. Kuesioner dipakai untuk mengumpulkan data dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis.

Meski terkesan mudah, namun membuat kuesioner tidak bisa dilakukan sembarangan. Sebab, hal ini akan berpengaruh terhadap proses penelitian milik detikers.

Lantas bagaimana cara membuat kuesioner dan apa saja jenis-jenis kuesioner? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Kuesioner?

Kuesioner adalah sebuah instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dari responden dalam bentuk pertanyaan tertulis. Kuesioner biasanya berisi kumpulan pertanyaan terstruktur atau terbuka yang dirancang untuk menggali opini, pendapat, perilaku, atau karakteristik responden terkait topik atau isu tertentu.

Menurut Sugiyono (2017) yang dikutip dari e-Jurnal milik stei.ac.id, angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

ADVERTISEMENT

Jadi, kuesioner bisa digunakan dalam berbagai jenis penelitian, termasuk survei masyarakat, penelitian akademis, dan penelitian pasar. Selain itu, kuesioner juga dapat digunakan dalam proses evaluasi program atau produk untuk mengumpulkan umpan balik dari pengguna atau pelanggan.

Jenis Kuesioner dan Contohnya

Dijelaskan dalam modul Handout Metodologi Penelitian oleh Ilham Perdana, terdapat enam jenis kuesioner yang umum digunakan dalam penelitian. Apa saja? Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Kuesioner Tertutup

Kuesioner ini berisi pertanyaan dengan pilihan jawaban yang sudah ditentukan sebelumnya. Jadi, responden hanya perlu memilih salah satu atau beberapa pilihan jawaban yang tersedia.

Contoh:
Apakah Anda pernah menggunakan produk X?
a. Ya
b. Tidak

2. Kuesioner Terbuka

Kuesioner terbuka berisikan pertanyaan yang meminta responden untuk menjawab dengan kalimat atau paragraf. Dengan begitu, responden dapat memberikan jawaban yang lebih rinci dan bebas daripada kuesioner tertutup.

Contoh:
Apa pendapat Anda tentang kualitas pelayanan kami terhadap konsumen?

3. Kuesioner Tertutup dan Terbuka

Sesuai namanya, kuesioner ini merupakan gabungan dari kuesioner terbuka dan tertutup. Jadi, responden akan diberikan pilihan jawaban yang telah ditentukan sebelumnya, tetapi ada juga opsi jawaban lainnya yang bisa dijawab secara bebas.

Contoh:
Pekerjaan Anda saat ini?
a. Pelajar/Mahasiswa
b. Pegawai Swasta
c. Pegawai Negeri Sipil
d. Wiraswasta
e. Lainnya (.............)

4. Kuesioner Skala Likert

Kuesioner ini menggunakan skala likert untuk mengukur tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap pernyataan tertentu. Skala likert umumnya terdiri dari 5 atau 7 pilihan jawaban.

Contoh:
Saya merasa puas dengan layanan yang diberikan oleh perusahaan ini.
a. Sangat tidak setuju
b. Tidak setuju
c. Netral
d. Setuju
e. Sangat setuju

5. Kuesioner Ranking

Seperti namanya, kuesioner ini meminta responden untuk memberikan peringkat pada beberapa opsi jawaban berdasarkan urutan prioritasnya.

Contoh:
Mohon berikan peringkat pada tiga produk berikut berdasarkan urutan preferensi Anda.
- Produk A
- Produk B
- Produk C

6. Kuesioner Multiple Response

Yang terakhir adalah kuesioner multiple response. Kuesioner ini memungkinkan responden untuk memilih lebih dari satu pilihan jawaban.

Contoh:
Apa jenis hobi yang Anda gemari? Boleh pilih lebih dari satu jawaban.
a. Membaca
b. Menulis
c. Bersepeda
d. Menonton film
e. Berkebun

Cara Membuat Kuesioner

Membuat kuesioner tak sekadar menyediakan pertanyaan untuk responden. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Dilansir situs imotions.com, berikut cara membuat kuesioner.

1. Tentukan Tujuan Penelitian

Sebelum membuat kuesioner, tentukan tujuan penelitian dan apa yang ingin diketahui dari responden. Tujuan penelitian akan membantu menentukan jenis pertanyaan yang perlu disertakan di dalam kuesioner.

2. Tentukan Populasi Target

Langkah berikutnya, tentukan siapa yang menjadi target responden untuk kuesioner. Hal ini akan membantu menentukan jenis pertanyaan dan bahasa yang akan digunakan dalam kuesioner.

3. Buat Daftar Pertanyaan

Selanjutnya, buat daftar pertanyaan yang ingin ditanyakan pada responden. Pastikan pertanyaan relevan dengan tujuan penelitian dan mudah dipahami oleh responden. Jangan lupa untuk mempertimbangkan waktu yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan.

4. Tentukan Jenis Kuesioner

Pilih jenis kuesioner yang sesuai dengan tujuan penelitian dan populasi target. Beberapa jenis kuesioner yang bisa dipakai seperti kuesioner tertutup, terbuka, skala likert, dan lain sebagainya.

5. Urutkan Pertanyaan Secara Logis

Susun pertanyaan sesuai urutan logis dan mudah diikuti oleh responden. Sebaiknya, mulai dengan pertanyaan yang mudah dan ringan, kemudian bertahap ke pertanyaan yang lebih kompleks dan terperinci.

6. Uji Coba Kuesioner

Sebelum mengirim kuesioner ke responden, lakukan uji coba kuesioner dengan beberapa orang terlebih dahulu. Hal ini untuk memastikan bahwa kuesioner yang kamu buat telah dirancang dengan baik dan mudah dipahami.

Kelebihan dan Kekurangan Kuesioner

Walaupun memberikan kemudahan dalam mengerjakan penelitian, namun ada kekurangan dari penggunaan kuesioner. Dilansir situs kemdikbud.go.id, berikut kelebihan dan kekurangan kuesioner.

1. Kelebihan

  • Tidak memerlukan kehadiran peneliti.
  • Dapat dibagikan secara serentak.
  • Waktunya fleksibel, tergantung waktu senggang responden.
  • Dapat dibuat anonim (tanpa nama) sehingga responden tidak malu ketika menjawab.
  • Pertanyaan dapat distandarkan/homogen.

2. Kekurangan

  • Responden sering tidak teliti, sehingga ada yang terlewatkan.
  • Responden sering tidak jujur dalam menjawab.
  • Validitas jawaban responden sukar diukur kebenarannya.
  • Sering lupa untuk mengisi kuesioner, terlebih jika kuesioner dikirim melalui email/WhatsApp.
  • Responden dengan tingkat pendidikan tertentu akan kesulitan mengisi Kuesioner.

Nah, itu dia penjelasan mengenai kuesioner beserta jenis dan contohnya. Jadi, detikers jangan bingung lagi ketika ingin melakukan penelitian, karena metode kuesioner bisa digunakan untuk mengumpulkan data dengan mudah.




(ilf/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads