Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT mengatakan evakuasi tumpukan material longsor setinggi 20 meter di Jalan Timor Raya KM 72, Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), membutuhkan waktu satu minggu.
"Pengerjaan menggaruk material longsor ini bisa satu minggu karena tumpukannya cukup banyak dan tinggi," ujar Kepala BPJN NTT Agustinus Junianto saat diwawancarai awak media di lokasi, Sabtu (18/2/2023).
Agustinus mengatakan sebanyak delapan alat berat seperti ekskavator akan diturunkan ke lokasi longsor untuk mengevakuasi material sehingga akses transportasi bisa kembali normal. "Kami menyiapkan delapan unit alat berat, yang sementara beroperasi baru empat unit," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panjang jalan yang tertimbun material longsor, lanjut Agustinus, sekitar 300 meter. Terkait pembukaan jalan alternatif, sementara akan dilakukan pengecekan terlebih dahulu. Jalan alternatif itu nantinya disiapkan sebagai akses warga untuk menuju ke sejumlah kabupaten.
"Jadi sambil alat berat garuk material, kami juga cek jalan alternatif supaya dibuka akses baru, sehingga masyarakat bisa melintas ke seberang," pungkasnya.
Diberitakan, longsor yang menutup Jalan Timor Raya KM 72 mengakibatkan akses transportasi warga di enam kota/kabupaten di Pulau Timor lumpuh total. Timbunan longsor diperkirakan mencapai 20 meter.
"Sekitar pukul 21.00 Wita (Jumat, 17/2/2023), saya peroleh informasi longsor menimbun jalan sehingga arus lalu lintas warga antarkabupaten di Pulau Timor lumpuh total," ungkapnya.
Longsor juga mengakibatkan kemacetan sepanjang satu kilometer sejak Jumat malam. Bahkan, penumpang bus yang terjebak longsor memilih turun dan berjalan kaki menembus hutan untuk mencapai seberang.
(irb/iws)