.webp)
Kepolisian Daerah (Polda) Bali mulai melakukan pemetaan kerawanan tempat pemungutan suara (TPS) menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pemetaan TPS terdiri dari tiga kategori, yakni aman, rawan satu dan rawan.
"Kami sudah memetakan juga di mana saja yang kategori aman, rawan satu, rawan, seperti itu, dengan pola-pola yang memang kami sudah siapkan," kata Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra kepada detikBali di Komplek Kesatrian Praja Raksaka, Denpasar, Kamis (16/2/2023).
Putu Jayan mengungkapkan kemungkinan kepolisian akan menempatkan personel di berbagai TPS sesuai dengan tingkat kerawanannya. Namun jumlah penempatan personel ini masih dinamis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini baru mungkin ya karena memang masih dinamis ketentuannya. Mungkin lima TPS dua personel yang rawan, buat rawan satu dua TPS dua personel, atau rawan ya bisa satu TPS dua personel," terangnya.
"(Jumlah) itu masih dinamis, karena juga dari KPUD masih terus menghitung terutama nanti penentuan daftar pemilih tetapnya kan juga masih dicek lagi," tambahnya.
Menurut Putu Jayan, nanti akan ada kerja sama antara KPUD dengan penyelenggara lainnya, termasuk juga dengan bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (Bhabinkamtibmas). Kerja sama dilakukan dalam mengecek daftar pemilih tetap.
"Dari kami pasti dari Bhabinkamtibmas dan juga Babinsa yang ikut membantu mengecek apakah orang ini ada atau sudah meninggal atau kawin, itu nanti kami kolaborasikan dengan KPUD," jelasnya.
Jenderal polisi bintang dua itu mengungkapkan bahwa Polri memang menyiapkan personel di setiap tahapan pemilu dengan sandi Operasi Mantap Brata. Operasi Mantap Brata disesuaikan dengan tahapan pemilu sampai di tahap final seperti pelantikan pejabat baru dan sebagainya.
"Tapi yang jelas nanti krusial juga, khususnya menyesuaikan dengan TPS yang ada, kami akan persiapkan personel juga di TPS-TPS yang mempunyai kriteria-kriteria berdasarkan tingkat kerawanan Pemilu yang ada," tegasnya.
(nor/bir)
