Muntaber termasuk masalah kesehatan yang dialami oleh banyak orang. Mulai dari anak-anak, dewasa, hingga lansia. Biasanya muntaber banyak terjadi pada kondisi lingkungan yang memiliki sanitasi air kurang bersih.
Sebagian orang sering kali keliru memahami antara muntaber dan diare karena kemiripan gejalanya. Untuk mengetahui perbedaannya, detikBali sudah merangkum pengertian, penyebab, dan gejala dari muntaber. Langsung saja simak artikel di bawah.
Pengertian Muntaber
Dilansir Buku Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) pada Sekolah Dasar oleh Media Sains Indonesia, muntaber atau gastroenteritis adalah penyakit peradangan usus yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun parasit lain seperti jamur. Muntaber juga dapat disebabkan oleh keracunan makanan atau minuman yang mengandung bakteri hingga zat kimia. Bakteri yang sering menyebabkan muntaber adalah bakteri escherichia coli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muntaber sering kali disamakan dengan diare. Pada umumnya, masalah kesehatan ini memang mirip dengan diare dan tidak bahaya, namun tetap perlu diwaspadai terutama saat menyerang anak-anak karena dapat menyebabkan dehidrasi.
Penyebab Muntaber
Penyebab muntaber dipengaruhi oleh berbagai faktor. Mengutip dari situs myclevelandclinic.org, penyebab dari muntaber di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Infeksi Virus
Infeksi virus adalah salah satu faktor penyebab muntaber yang paling sering terjadi. Virus yang sering menjadi penyebabnya adalah Norovirus, Rotavirus, Astovirus, dan Adenovirus.
Cara penularannya pun dapat melalui konsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi. Selain itu, kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi virus juga menjadi penyebab penularan.
2. Infeksi Bakteri
Jenis-jenis bakteri yang dapat menyebabkan muntaber di antaranya adalah Escherichia coli, Vibrio cholerae, Clostridium difficile, Campylobacter, Shigella, Salmonella, Staphylococcus, dan Yersinia. Bakteri tersebut dapat menyebar melalui makanan yang tidak dimasak hingga matang atau susu yang tidak dipasteurisasi.
3. Infeksi Parasit
Terakhir, muntaber dapat terjadi karena infeksi parasit. Beberapa jenis parasitnya antara lain adalah Entamoeba histolytica, Giardia, Crystosporidium, dan Cyclospora cayetanensis.
Parasit ini sering ditemukan pada makanan atau minuman yang tidak dimasak hingga matang. Selain infeksi di atas, muntaber juga dapat terjadi karena kehamilan, intoleransi laktosa, atau obat-obatan tertentu.
Gejala Muntaber
Gejala utama dari muntaber adalah diare. Namun, beberapa gejala lain yang dapat diperhatikan antara lain sebagai berikut.
1. Demam
Demam adalah respon alami tubuh ketika melawan infeksi penyebab muntaber. Kondisi ini biasanya ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh dan keringat berlebih.
2. Mual dan Muntah
Biasanya penderita muntaber akan mengalami mual ketika virus mulai menginfeksi dinding lambung dan lapisan usus. Infeksi ini memicu organ pencernaan untuk memproduksi lebih banyak cairan sehingga membuat perut terasa tidak nyaman.
3. Sakit Kepala dan Badan
Gejala berikutnya adalah sakit kepala dan badan. Saat tubuh berjuang melawan infeksi, respon tubuh yang dialami oleh banyak orang adalah sakit kepala dan badan.
4. Dehidrasi
Penderita muntaber juga sering mengalami dehidrasi akibat dari diare. Akibat frekuensi buang air besar yang meningkat, cairan dalam tubuh akan berkurang dengan drastis. Jadi penting bagi penderita muntaber untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh agar terhindar dari dehidrasi.
5. Abnormalitas Feses
Gejala terakhir adalah abnormalitas pada feses. Tekstur feses biasanya menjadi lebih lembek bahkan cair seperti air karena infeksi yang menyebabkan usus tidak tidak mampu menyerap makanan dan air dengan baik.
Cara Mengobati Muntaber
Dikutip dari situs niddk.nih.gov, hal terpenting yang harus dilakukan saat mengalami muntaber adalah sebagai berikut.
- Mengkonsumsi cairan oralit
- Mengkonsumsi makanan yang mudah dicerna
- Mengkonsumsi obat tertentu
- Mencukupi waktu tidur dan istirahat
- Memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
Apabila muntaber tidak kunjung sembuh, segera temui dokter atau ahli kesehatan untuk menemukan solusi dan penanganan lebih lanjut.
Cara Mencegah Muntaber
Cara mencegah muntaber adalah dengan menghambat kontaminasi atau berkembangnya kuman-kuman yang menjadi penyebab muntaber. Dikutip dari My Cleveland Clinic, berikut adalah cara mencegah muntaber.
- Mencuci tangan secara teratur untuk menghindari bakteri menempel pada tangan
- Menjaga asupan makanan yang dikonsumsi
- Penggunaan air bersih untuk kegiatan sehari-hari terutama air minum
- Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar
- Menjaga kebersihan peralatan makan dan minum
- Mencuci seluruh bahan makanan sebelum masuk proses memasak
Perbedaan Muntaber dan Diare
Dari pengertian sekaligus gejala muntaber di atas, dapat disimpulkan bahwa muntaber dan diare adalah dua masalah kesehatan yang berbeda. Muntaber adalah kondisi di mana seseorang mengalami diare yang diikuti dengan muntah.
Mengutip dari laman Mayo Clinic, diare adalah buang air besar dalam bentuk feses cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali sehari. Diare yang berlangsung kurang dari 2 minggu disebut sebagai diare akut. Sementara diare yang berlangsung 2 minggu atau lebih, digolongkan sebagai diare kronis. Jadi perbedaan diare dan muntaber terletak pada gejalanya. Diare sendiri tidak disertai dengan muntah seperti muntaber.
Itulah informasi mengenai muntaber yang harus diketahui oleh detikers. Semoga bermanfaat dan jagalah kebersihan supaya kamu tidak terkena diare.
(des/des)