- Apa itu Lari Estafet?
- Sejarah Lari Estafet
- Teknik Lari Estafet Teknik Penerimaan Tongkat 1. Teknik Visual 2. Teknik Non-Visual Arah Pemberian Tongkat 1. Teknik dari Bawah 2. Teknik dari Atas
- Posisi Pelari Estafet
- Peraturan dalam Lari Estafet
- Nomor Lari Estafet
- Lapangan Lari Estafet
- Peralatan yang Digunakan dalam Lari Estafet
Lari estafet merupakan salah satu nomor dalam atletik. Sejarah lari estafet ini ternyata berkaitan dengan aktivitas suku dan bangsa kuno. Yuk kita simak penjelasan tentang lari estafet, mulai dari pengertian, sejarah, teknik, peraturan hingga nomor perlombaannya.
Apa itu Lari Estafet?
Dalam materi berjudul Sejarah dan Pengertian Lari Estafet di academia.edu, lari estafet atau juga dikenal dengan lari sambung adalah lomba lari pada cabang olahraga atletik yang dilakukan bergantian atau beranting.
Biasanya ada empat pelari dalam satu regu untuk menempuh jarak 4x100 meter atau 4x400 meter. Pelari pertama membawa tongkat yang kemudian diserahkan kepada rekan sesama anggota regu berikutnya hingga pelari terakhir mencapai finis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Lari Estafet
Sejarah dari lari estafet ini awalnya terinspirasi dari kisah tiga suku bangsa, yaitu Aztek, Inka, dan Maya. Ketiga suku ini pernah melakukan sebuah misi dengan cara berlari secara bersambung atau yang kita kenal sebagai lari estafet ini. Tujuan mereka adalah menyampaikan sebuah kabar penting.
Kisah lainnya yaitu dari bangsa Yunani kuno yang menggunakan obor api keramat yang diserahkan secara bersambung. Bangsa Yunani kuno menggunakan estafet sebagai aktivitas pemujaan spiritual kepada para leluhur mereka.
Namun lama kelamaan, aktivitas ini juga digunakan sebagai olahraga dan dikompetisikan dalam Olimpiade. Dilansir dari World Athletics, lari estafet pertama kali dilombakan dalam Olimpiade 1908 di London.
Pada Olimpiade itu, lari estafet masih dibagi menjadi dua leg 200 meter, dilanjutkan 400 meter dan 800 meter. Sedangkan estafet pria 4x100 meter pertama kali diadakan pada Olimpiade 1912, untuk wanita baru pada 1928.
Teknik Lari Estafet
Berdasarkan penelitian di lama UIN Sunan Ampel, dijelaskan bahwa prinsip dasar dari lari estafet adalah berusaha membawa tongkat secepat-cepatnya yang dilakukan dengan cara memberi dan menerima tongkat dari satu pelari kepada pelari lainnya.
Yang perlu diperhatikan ada dua, yaitu teknik menerima tongkat dan arah pemberian tongkat. Teknik ini sangat krusial, karena sering kali karena proses penyerahan yang terlalu lama bisa menyebabkan kekalahan.
Teknik Penerimaan Tongkat
Ada dua teknik penerimaan tongkat, yaitu dengan cara melihat dan tanpa melihat.
1. Teknik Visual
Teknik ini dilakukan oleh pelari yang akan memulai gilirannya. Dia harus melihat rekannya yang datang kepadanya untuk menyerahkan tongkat. Cara ini biasa dilakukan pada nomor 4x400 meter.
2. Teknik Non-Visual
Pada teknik ini, pelari menerima tongkat tanpa melihat tongkat yang diberikan temannya. Cara ini dilakukan sambil berlari. Teknik Nonvisual biasa digunakan dalam lari estafet 4x100 meter.
Teknik ini lebih sulit dilakukan karena membutuhkan latihan berkali-kali agar pemberi dan penerima bisa melakukannya dengan tepat. Jika hal ini bisa dilakukan dengan baik, maka akan bisa mempercepat waktu transisi.
Arah Pemberian Tongkat
Arah pemberian tongkat bisa dilakukan dari atas maupun bawah. Baik dari atas maupun bawah, cara ini akan lebih efektif jika pemberi dan penerima menggunakan tangan yang berbeda. Misalnya jika pemberi menggunakan tangan kanan, makan penerima menggunakan tangan kiri, begitu juga sebaliknya.
1. Teknik dari Bawah
Teknik ini dilakukan pelari dengan cara mengayunkan tongkat kepada rekannya dari bawah. Penerima tongkat harus bersiap dengan telapak tangan menghadap ke bawah, ibu jari terbuka lebar dan jari lainnya merapat.
2. Teknik dari Atas
Teknik ini dilakukan pelari dengan cara mengayunkan tangan dari atas. Penerima tongkat harus bersiap dengan telapak tangan menghadap ke atas. Ibu jari di buka lebar dan jari-jari tangan lainnya merapat.
Posisi Pelari Estafet
Dalam artikel berjudul Pengertian dan Teknik Lari Estafet di academia.edu dijelaskan bahwa penempatan posisi pelari ini penting sebagai strategi memenangi perlombaan. Penempatan posisi pelari biasanya dibagi sebagai berikut.
- Pelari pertama biasanya harus memiliki kemampuan start yang baik, karena start merupakan awal kesuksesan dalam lomba lari. Start yang baik adalah dilakukan dengan cepat, benar dan tepat waktu.
- Pelari kedua adalah pelari dengan kemampuan baik saat lari di tikungan. Pelari kedua bertugas berlari pada lintasan yang menikung. Tidak semua pelari dapat berlari cepat pada lintasan yang menikung.
- Pelari ketiga harus memiliki kemampuan berlari pada lintasan lurus yang baik, karena trek yang dia lintasi adalah lintasan lurus.
- Pelari keempat adalah pelari yang mampu berlari pada lintasan tikungan plus kemampuan melakukan finis dengan cepat dan benar.
Selain strategi di atas, dapat juga menggunakan strategi urutan posisi berdasarkan kecepatan. Pelari yang tercepat bisa ditempatkan pada urutan pertama agar pelari kedua mempunyai motivasi dan semangat yang tinggi karena melihat temannya sudah berada posisi di depan.
Pada posisi kedua ini bisa diisi pelari tercepat ketiga. Kemudian pada posisi ketiga bisa diisi dengan pelari tercepat keempat. Posisi terakhir bisa diisi dengan pelari tercepat kedua.
Peraturan dalam Lari Estafet
- Lintasan memiliki area pergantian tongkat estafet sepanjang 20 meter, yaitu 10 meter di depan garis start, tapi ada juga yang 10 meter di belakang garis start. Sedangkan lebar area pergantian tongkat estafet adalah 1,2 meter.
- Pelari pertama menggunakan start jongkok, pelari selanjutnya menggunakan start melayang.
- Pada lari estafet 4x400 meter, peserta diperbolehkan mengambil tongkat estafet jika tongkat jatuh saat pergantian penerimaan tongkat.
- Ketika tongkat jatuh saat lari, maka akan didiskualifikasi.
- Dilarang menghalangi atau mengganggu lawan.
Nomor Lari Estafet
Dilansir dari modul kuliah Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), perlombaan lari estafet pada kompetisi resmi ada dua nomor untuk putra dan dua nomor untuk putri. Pada estafet putra yakni 4x100 meter dan 4x400 meter, pada estafet putri juga sama 4x100 meter dan 4x400 meter.
Maksud angka 4 tersebut adalah lomba diikuti satu regu yang terdiri dari empat pelari. Masing-masing pelari harus melintasi lintasan 100 meter atau 400 meter sesuai nomornya.
Lapangan Lari Estafet
![]() |
Karena lapangan lari estafet menggunakan lapangan atletik, maka ukuran lapangannya pun sama dengan atletik. Lapangan outdoor memiliki panjang lintasan 400 meter dengan jumlah jalur 6-10 buah. Sedangkan lapangan indoor memiliki panjang lintasan 200 meter dengan jumlah jalur 4-8 buah. Lapangan ini berbentuk bulat telur.
Peralatan yang Digunakan dalam Lari Estafet
Tidak banyak peralatan yang digunakan dalam lari estafet. Peralatan yang dibutuhkan sama dengan nomor lari tunggal ditambah dengan tongkat estafet. Berikut ini peralatan yang digunakan dalam lari estafet seperti dilansir dari buku Pendidikan Jasmani yang disusun Irwansyah dan buku Mengenal Olahraga Atletik yang disusun Oktavia Rokhimaturrizki.
- Lapangan atletik indoor maupun outdoor.
- Start block atau tempat pijakan kaki saat start.
- Sepatu sprint dengan enam paku di telapak depan.
- Pistol, peluit atau bendera untuk aba-aba mulai.
- Tongkat estafet, yaitu tongkat yang biasanya berbahan kayu atau logam berbentuk silinder dan disarankan memiliki rongga. Panjangnya 28-30 cm, memiliki diameter 38 mm dan berat 50 gram.
Demikian tadi penjelasan lengkap mengenai lari estafet, mulai dari sejarah di zaman kuno yang berkembang seperti saat ini. Selain itu dijelaskan pula teknik, peraturan, nomor perlombaan, hingga peralatan yang digunakan.
(bai/fds)