- Apa Itu Dermatitis Seboroik?
- Gejala Dermatitis Seboroik 1. Kulit Kemerahan dan Gatal 2. Kulit Bersisik 3. Timbul Ketombe Akibat Kulit yang Terkelupas 4. Timbul Ruam Berbentuk Bulat atau Oval
- Penyebab Dermatitis Seboroik 1. Daya Tahan Tubuh Lemah 2. Sedang Dalam Tahap Pemulihan dari Penyakit 3. Menderita Gangguan Mental atau Saraf 4. Menggunakan Obat-obatan Tertentu 5. Cuaca Ekstrim
- Faktor Risiko Meningkatkan Terjadinya Dermatitis Seboroik 1. Faktor Stres 2. Faktor Kelelahan 3. Pergantian Cuaca 4. Memiliki Gangguan Saraf 5. Memiliki Gangguan Mental 6. Kebiasaan Menggaruk Kulit Wajah
- Cara Mengobati Dermatitis Seboroik
- Cara Pencegahan Dermatitis Seboroik
Dermatitis seboroik adalah gangguan kulit dengan gejala kulit bersisik atau berketombe dengan warna kemerahan di bagian kulit kepala, telinga, jenggot, alis, kumis, sisi hidung, serta dada. Pada umumnya, penyakit ini terjadi karena adanya minyak yang berlebihan di permukaan kulit.
Simak gejala, penyebab, faktor risiko, serta cara mengobati dan pencegahannya di bawah ini!
Apa Itu Dermatitis Seboroik?
Diunggah dari laman resmi Kemenkes RI, dermatitis seboroik atau seborrheic dermatitis adalah penyakit kulit yang merupakan bentuk dermatitis kronis (jangka panjang) pada kulit kepala. Gangguan kulit ini sering disebut dengan eksim seboroik atau cradle cap pada bayi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gejala Dermatitis Seboroik
Dikutip dari yankes.kemkes.go.id dan mayoclinic.org, gejala dermatitis seboroik sering ditandai dengan:
1. Kulit Kemerahan dan Gatal
Adanya ruam yang mungkin terlihat lebih gelap atau lebih terang pada orang berkulit coklat atau hitam dan lebih merah pada orang berkulit putih.
2. Kulit Bersisik
Akan terlihat bercak kulit berminyak ditutupi dengan sisik atau kerak putih atau kuning di kulit kepala, wajah, sisi hidung, alis, telinga, kelopak mata, dada, ketiak, daerah selangkangan atau di bawah payudara.
3. Timbul Ketombe Akibat Kulit yang Terkelupas
Timbulnya ketombe pada area yang sensitif merupakan gejala lain dari dermatitis seboroik.
4. Timbul Ruam Berbentuk Bulat atau Oval
Gejala dermatitis seboroik cenderung akan meningkat akibat stres, kelelahan, atau perubahan musim.
Penyebab Dermatitis Seboroik
Belum diketahui pasti apa penyebab dari dermatitis seboroik. Namun, banyak yang menduga kondisi ini disebabkan oleh jamur Malassezia yang tumbuh akibat minyak yang berlebihan di kulit. Berikut penjelasan lengkapnya dari yankes.kemkes.go.id:
1. Daya Tahan Tubuh Lemah
Seseorang dengan daya tahan tubuh lemah cenderung dapat terkena penyakit ini dengan cepat. Contoh lainnya yaitu orang yang baru menjalani operasi seperti transplantasi organ, orang dengan penderita HIV/AIDS, atau penderita kanker.
2. Sedang Dalam Tahap Pemulihan dari Penyakit
Orang yang sedang dalam tahap pemulihan dari penyakit yang berbahaya seperti serangan jantung dan penyakit lainnya cenderung lebih mudah mendapatkan penyakit kulit ini.
3. Menderita Gangguan Mental atau Saraf
Penyakit parkinson atau depresi yang umumnya tidak bisa merawat diri dengan baik bisa terpapar penyakit dermatitis seboroik.
4. Menggunakan Obat-obatan Tertentu
Penggunaan obat-obat tertentu juga dapat meningkatkan gangguan kulit ini menyebar ke area lain.
5. Cuaca Ekstrim
Penyebab lainnya ditandai dengan paparan cuaca yang terlalu dingin atau panas.
Faktor Risiko Meningkatkan Terjadinya Dermatitis Seboroik
Apa saja faktor risiko meningkatnya penyakit kulit ini? Berikut penjelasannya yang dikutip dari mayoclinic.org:
1. Faktor Stres
Stres berlebihan yang disebabkan oleh masalah pekerjaan, aktivitas, perubahan dalam hidup dan lainnya merupakan risiko terkena penyakit kulit ini.
2. Faktor Kelelahan
Kelelahan yang disebabkan oleh kelelahan fisik atau mental bisa meningkatkan risiko terkena penyakit dermatitis seboroik.
3. Pergantian Cuaca
Perubahan musim dari panas ke dingin atau sebaliknya bisa menyebabkan penyakit ini muncul.
4. Memiliki Gangguan Saraf
Memiliki kondisi parkinson yaitu penyakit sistem saraf yang menyerang kemampuan tubuh untuk mengontrol gerakan merupakan hal lain yang bisa menjadi faktor penyebab dermatitis seboroik.
5. Memiliki Gangguan Mental
Gangguan mental seperti depresi adalah salah satu faktor risiko penyakit kulit ini.
6. Kebiasaan Menggaruk Kulit Wajah
Kebiasaan ini tentunya tidak baik karena tangan kita memiliki bakteri yang bisa berkembang.
Cara Mengobati Dermatitis Seboroik
Dikutip dari Mayo Clinic, untuk remaja dan orang dewasa, perawatan utama dermatitis seboroik adalah sampo khusus, krim, dan losion. Jika produk tanpa resep dan kebiasaan perawatan diri tidak membantu, coba obati dengan cara ini:
- Gunakan gel, krim, losion, atau sampo antijamur. Produk yang mengandung 2% ketoconazole atau 1% ciclopirox (loprox) dianjurkan kepada penderita penyakit ini.
- Gunakan krim, losion, sampo, atau salep yang bisa mengontrol peradangan. Biasanya, dokter menyarankan kortikosteroid, hidrokortison, fluocinolon, clobetasol, dan desinode untuk digunakan pada area kulit yang terkena paparan dermatitis seboroik.
- Gunakan obat antijamur berbentuk pil yang bisa diminum. Jika kondisi semakin parah, dokter akan meresepkan obat antijamur dalam bentuk pil.
Cara Pencegahan Dermatitis Seboroik
Berikut merupakan cara pencegahan penyakit dermatitis seboroik yang dilansir dari yankes.kemkes.go.id:
- Gunakanlah sampo antijamur dengan sering selama 5 menit, lalu bilas hingga bersih. Untuk membersihkan tubuh, gunakan sabun yang dapat menghilangkan minyak untuk mencegah timbulnya bakteri dan jamur.
- Hindari produk perawatan kulit dan rambut yang mengandung alkohol.
- Hentikan penggunaan hair spray, gel, atau produk penataan rambut lainnya.
Itulah cara-cara untuk mencegah penyakit dermatitis seboroik muncul di kulit kita. Bisa disimpulkan dermatitis seboroik adalah gangguan kulit yang menyerang kulit kepala, dahi, telinga, alis, jenggot, dan area lainnya yang memiliki minyak berlebih.
(khq/fds)