Kurikulum adalah istilah yang merujuk pada serangkaian mata pelajaran yang harus ditempuh peserta didik. Penerapan kurikulum dalam dunia pendidikan sangat penting dan berpengaruh terhadap segala aktivitas pembelajaran. Kurikulum pun terus mengalami perubahan mengikuti perkembangan zaman yang disesuaikan dengan kebutuhan pelajar di eranya masing-masing.
Sebagai pelajar, orang tua pelajar, ataupun orang yang bekerja di dunia pendidikan, kamu harus mengetahui apa itu kurikulum. Sekarang detikBali sudah menyiapkan pengertian, tujuan, fungsi, hingga komponen dari kurikulum. Berikut pembahasannya.
Kurikulum Adalah
Dilansir situs digilib.iainkendari.ac.id, secara harfiah kurikulum berasal dari bahasa Latin, curiculum yang berarti bahan pengajaran. Kata kurikulum selanjutnya menjadi suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mencapai suatu gelar atau ijazah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara menurut seorang edukator Ronald C Doll, kurikulum adalah muatan proses, baik formal maupun informal yang diperuntukkan bagi pelajar untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman, mengembangkan keahlian, dan mengubah apresiasi sikap dan nilai dengan bantuan sekolah. Maurice Dulton juga mengatakan, "Kurikulum dipahami sebagai pengalaman-pengalaman yang didapatkan oleh pembelajar di bawah naungan sekolah."
Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar. Program tersebut pun dirancang secara sistemik atas dasar norma yang berlaku, serta dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga pendidik dan pelajar untuk mencapai tujuan pendidikan.
Tujuan Kurikulum
Mengutip Jurnal Pengembangan Kurikulum Dasar dan Tujuannya oleh Syamsul Bahri, tujuan dari dibuatnya kurikulum secara umum adalah untuk melancarkan proses pendidikan. Setiap kurikulum juga selalu dikembangkan untuk mencapai beberapa tujuan, dengan cara merekonstruksi kurikulum sebelumnya dan membuat inovasi.
Selain itu, pengembangan kurikulum dilakukan untuk beradaptasi dengan perubahan sosial dan zaman, serta mengeksplorasi pengetahuan yang masih tersembunyi berdasarkan tujuan pendidikan nasional. Karenanya, kurikulum diharapkan dapat menyikapi persoalan sosial yang datang seiring perputaran waktu.
Fungsi Kurikulum
Sebagai pedoman atau alat dalam pendidikan, kurikulum memiliki beberapa fungsi yang sangat berperan dalam kegunaannya. Dikutip dari laman digilib.iainkendari.ac.id, berikut adalah fungsinya.
1. Fungsi Penyesuaian
Fungsi pertama dari kurikulum adalah penyesuaian atau the adaptive function. Fungsi penyesuaian dapat dipahami sebagai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya karena lingkungan bersifat dinamis atau dapat berubah-ubah.
2. Fungsi Integrasi
Fungsi intergrasi atau the integrating function artinya kurikulum berfungsi sebagai alat pendidikan mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh dan berintegrasi. Sebab pada dasarnya, pelajar adalah anggota dan bagian integral masyarakat yang perlu dibekali sebelum masuk ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Fungsi Diferensiasi
Fungsi diferensiasi atau the diferentiating function mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat atau pedoman pendidikan mampu memberikan layanan terhadap perbedaan individu pelajar. Tentunya setiap pelajar memiliki perbedaan baik dari segi fisik ataupun psikis.
4. Fungsi Persiapan
Fungsi persiapan atau the propaeduetic function adalah kurikulum sebagai alat pendidikan mampu mempersiapkan pelajar melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Misalnya, kurikulum yang digunakan oleh pelajar SMP digunakan untuk mempersiapkan diri masuk ke jenjang SMA.
5. Fungsi Pemilihan
Fungsi pemilihan atau the selective function dari kurikulum berfungsi sebagai pemilihan yang memberi kesempatan bagi pelajar untuk menentukan pemilihan program belajar sesuai dengan minat dan bakatnya.
6. Fungsi Diagnostik
Terakhir adalah fungsi diagnostik atau the diagnostic function. Kurikulum sebagai fungsi diagnostik mengandung makna alat pendidikan satu ini mampu mengarahkan dan memahami potensi pelajar sekaligus kelemahan dalam dirinya. Setelah memahami kedua hal tersebut, diharapkan pelajar dapat mengembangkan potensi dan memperbaiki kelemahannya.
Komponen Kurikulum
Kurikulum adalah suatu sistem terprogram yang memiliki empat komponen tertentu dan saling terakit satu sama lain. Dilansir Jurnal Komponen-Komponen Kurikulum oleh Saridudin, komponen dari kurikulum adalah sebagai berikut.
1. Komponen Tujuan
Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan sehingga segala proses pembelajaran difokuskan untuk mencapai tujuan tersebut.
- Tujuan dari kurikulum sendiri mengacu ke arah pencapaian tujuan pendidikan nasional yang ditetapkan dalam Undang-Undang (UU) No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu sebagai berikut.
- Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan hidup mandiri untuk mengikuti pendidikan selanjutnya
- Tujuan pendidikan menegah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan hidup mandiri untuk mengikuti pendidikan selanjutnya
- Tujuan pendidikan menengah kejurusan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan hidup mandiri untuk mengikuti pendidikan selanjutnya sesuai kejurusan.
- Tujuan pendidikan institusional adalah tujuan pendidikan yang dikembangkan di kurikuler dalam setiap mata pelajaran sekolah.
2. Komponen Isi (Materi Pengajaran)
Komponen isi kurikulum adalah materi yang diberikan kepada pelajar dan pendidik untuk bahan belajar-mengajar guna mencapai tujuan. Terdapat beberapa kriteria yang membantu perencanaan pada kurikulum di antaranya adalah sebagai berikut.
- Sesuai, tepat, dan bermakna bagi perkembangan pelajar.
- Mencerminkan kenyataan sosial.
- Mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji.
- Menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
3. Komponen Metode, Strategi, dan Model Pembelajaran
Kurikulum sebagai komponen strategi merujuk pada pendekatan dan metode dalam proses belajar mengajar. Strategi dalam pembelajaran umumnya tergambar dari cara yang ditempuh dalam pembelajaran, misalnya seperti mengadakan penilaian, pelaksanaan bimbingan, dan mengatur kegiatan umum ataupun khusus.
4. Komponen Evaluasi
Terakhir adalah komponen evaluasi dalam kurikulum. Komponen evaluasi memeriksa tingkat ketercapaian tujuan suatu kurikulum dalam proses dan hasil belajar oleh pelajar yang memiliki peranan penting dalam memberikan keputusan. Dari hasil evaluasi inilah diciptakan pengembangan model kurikulum lain, sehingga kita mampu mengetahui tingkat keberhasilan pelajar dalam mencapai tujuannya.
Nah, itulah pengertian, tujuan, fungsi, dan komponen dari kurikulum. Ternyata kurikulum disusun tidak dengan sembarangan, tetapi ada maksud di dalamnya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, detikers!
(des/des)