- Apa itu Kebijakan Fiskal?
- Dasar Hukum Kebijakan Fiskal
- Peran Kebijakan Fiskal
- Jenis-jenis Kebijakan Fiskal 1. Kebijakan Fiskal Ekspansif (Expansionary Fiscal Policy) 2. Kebijakan Fiskal Kontraksional
- Instrumen Kebijakan Fiskal 1. Anggaran Belanja Seimbang 2. Stabilitas Anggaran Otomatis 3. Pengelolaan Anggaran 4. Pembiayaan Fungsional
- Contoh Nyata dari Kebijakan Fiskal di Indonesia 1. Tax Amnesty 2. Subsidi Bahan Bakar Minyak
- Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter
Setiap negara memiliki aturan masing-masing untuk mengembangkan dan menumbuhkan negara lebih baik lagi. Salah satu metode yang dilakukan pemerintah Indonesia yaitu dengan menerapkan kebijakan fiskal.
Kebijakan fiskal adalah kebijakan dari pemerintah dalam hal perekonomian negara, fokusnya mengarah pada pendapatan dan pengeluaran dana di Indonesia. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Apa itu Kebijakan Fiskal?
Diunggah dari e-paper situs eprints.umsida.ac.id, kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah di bidang anggaran dan belanja negara yang berfungsi untuk membuat perubahan di dalam perekonomian negara. Dapat disimpulkan bahwa kebijakan fiskal merupakan kebijakan pemerintah yang berguna untuk mempengaruhi jalannya perekonomian negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dasar Hukum Kebijakan Fiskal
Dikutip dari Supangat (2013) di situs media.neliti.com, sistem kebijakan fiskal negara Indonesia telah ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 23: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ditetapkan setiap tahun. Aturan ini juga dapat dilihat di dalam UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang kebijakan fiskal terkait keuangan negara, fungsi otorisasi, stabilisasi, perencanaan, distribusi, alokasi, dan pengawasan.
Peran Kebijakan Fiskal
Jadi, apa peran kebijakan fiskal? Menurut situs resmi Badan Kebijakan Fiskal (fiskal.kemenkeu.go.id), peran dari kebijakan fiskal adalah memastikan konsumsi terus meningkat, belanja negara dan investasi juga tumbuh dengan sehat. Pemerintah telah membuat porsi anggaran untuk perlindungan sosial dan subsidi yang bertujuan untuk menjaga daya beli dan stabilitas harga.
Dilansir dari situs eprints.umsida.ac.id, secara garis besar, peran dari kebijakan fiskal ialah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dalam suatu negara, berikut penjelasan lengkapnya:
- Menurunkan tingkat inflasi melalui pembatalan proyek pemerintah seperti fasilitas pembesaran jalan untuk mengurangi peredaran mata uang.
- Meningkatkan produk domestik bruto dengan mendorong produksi barang dan jasa dengan cara memperbesar pengeluaran atau meningkatkan transfer pemerintah.
- Mengurangi tingkat pengangguran melalui proyek pemerintah sehingga dapat menciptakan lapangan baru.
- Meningkatkan pendapatan masyarakat dengan meluaskan lowongan baru dari pembangunan proyek dan merekrut masyarakat sebagai pekerjanya.
- Meningkatkan stabilitas perekonomian dengan memperluas lowongan pekerja baru.
- Mensejahterakan masyarakat melalui pengaturan pengeluaran pajak, perbelanjaan, dan pengaturan utang.
Jenis-jenis Kebijakan Fiskal
Berikut merupakan jenis-jenis kebijakan fiskal yang diunggah dari e-paper eprints.umsida.ac.id:
1. Kebijakan Fiskal Ekspansif (Expansionary Fiscal Policy)
Kebijakan fiskal ekspansif dibuat dengan tujuan untuk membangkitkan ekonomi dengan cara menaikkan belanja negara dan menurunkan tingkat pajak netto. Kebijakan ini paling sering dimanfaatkan selama waktu resesi untuk meningkatkan anggaran belanja dan memotong pajak, atau mempergunakan dua kebijakan tersebut secara bersamaan.
2. Kebijakan Fiskal Kontraksional
Kebijakan ini digunakan untuk memperlambat laju pertumbuhan ekonomi, contohnya saat inflasi tumbuh dengan pesat. Pemerintah akan meningkatkan pajak serta memotong pengeluaran masyarakat di Indonesia.
Instrumen Kebijakan Fiskal
Untuk mencapai tujuannya, kebijakan fiskal dilakukan menggunakan beberapa instrumen, dikutip dari situs eprints.umsida.ac.id, berikut adalah 4 instrumen kebijakan fiskal:
1. Anggaran Belanja Seimbang
Instrumen ini merujuk pada anggaran yang disesuaikan dengan keadaan atau kondisi perekonomian. Hal ini berfungsi dalam jangka panjang agar anggaran menjadi berimbang.
2. Stabilitas Anggaran Otomatis
Instrumen ini menyatakan bahwa penekanan pengeluaran pemerintah harus bermanfaat dan memiliki biaya yang relatif dari berbagai program kegiatan.
3. Pengelolaan Anggaran
Dana belanja pemerintah dengan penerimaan pajak secara langsung akan digunakan untuk memperkecil ketidakstabilan ekonomi dengan menyesuaikan anggaran tersebut.
4. Pembiayaan Fungsional
Pembiayaan ini merujuk kepada pengeluaran pemerintah yang diatur untuk menghindari pengaruh langsung terhadap pendapatan nasional dengan tujuan untuk meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat Indonesia.
Contoh Nyata dari Kebijakan Fiskal di Indonesia
Pemerintah Indonesia telah beberapa kali menerapkan kebijakan fiskal untuk meredam terpaan kondisi ekonomi dunia. Kebijakan tersebut berhasil membuat ekonomi Indonesia bergerak ke arah yang lebih kondusif, berikut adalah contoh nyatanya yang dikutip dari eprints.umsida.ac.id:
1. Tax Amnesty
Presiden Jokowi merancang Program Amnesti Pajak di tahun 2017, banyaknya laporan penunggakan pajak dan individu yang tidak melaporkan jumlah kekayaan. Sehingga pemerintah memutuskan untuk meluncurkan program Tax Amnesty.
Dihilangkannya sanksi administrasi, pidana, dan juga denda keterlambatan pembayaran pajak mampu membuat pemasukkan negara meningkat hingga 130 triliun rupiah. Ini adalah sebuah bukti kenapa kebijakan tersebut perlu dilakukan oleh sebuah negara.
2. Subsidi Bahan Bakar Minyak
Pengurangan jumlah subsidi BBM merupakan contoh lain kebijakan fiskal. Saat harga jual bahan bakar menjadi mahal, pemerintah mampu mengalokasikan dana yang dimiliki untuk kebutuhan yang lebih penting.
Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter
Dikutip dari situs dbs.id, perbedaan kebijakan fiskal dan moneter dapat dilihat dari tujuan masing-masing kebijakan. Kebijakan fiskal bertujuan untuk menumbuhkan ekonomi berkelanjutan dan mengurangi kemiskinan, sedangkan kebijakan moneter bertujuan untuk mengendalikan inflasi, mempertahankan suku bunga, dan mendorong ketenagakerjaan.
Cara kerja kebijakan fiskal yaitu dengan mendorong atau mengendalikan keseluruhan permintaan barang dan jasa dengan tarif pajak dan pengeluaran pemerintah, sedangkan kebijakan moneter memiliki cara suku bunga mempengaruhi biaya pinjaman dan pengeluaran individu maupun bisnis.
Dalam kebijakan moneter, suku bunga tinggi cenderung menarik investasi asing, sedangkan kebijakan fiskal tidak memiliki pengaruh langsung.
Jika disimpulkan, kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah yang akan mempengaruhi perekonomian negara termasuk pendapatan dan pengeluaran negara.
Demikian pembahasan mengenai kebijakan fiskal beserta jenis, instrumen, dan contoh nyatanya. Semoga bermanfaat.
(khq/fds)