1.785 Pipa Rusak gegara Banjir Banyupoh, 50 Keluarga Susah Akses Air Bersih

1.785 Pipa Rusak gegara Banjir Banyupoh, 50 Keluarga Susah Akses Air Bersih

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Senin, 13 Feb 2023 15:28 WIB
1.785 pipa air rusak diterjang banjir bandang di Desa banyupoh, Gerokgak, Buleleng. Akibatnya, 50 keluarga kesulitan mengakses air bersih.
1.785 pipa air rusak diterjang banjir bandang di Desa banyupoh, Gerokgak, Buleleng. Akibatnya, 50 keluarga kesulitan mengakses air bersih. (Dok. Istimewa).
Buleleng -

Sebanyak 1.785 pipa air rusak diterjang banjir bandang di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Akibatnya, 50 keluarga (KK) kesulitan mendapatkan air bersih.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng mencatat banjir bandang menerjang Desa Banyupoh pada Sabtu (11/2/2023).

Perbekel Desa Banyupoh I Ketut Bijaksana mengatakan ada sebanyak 50 KK di tiga banjar dinas, yakni Banjar Dinas Kerta Kawat, Banjar Dinas Geria, dan Banjar Dinas Melanting yang terdampak kesulitan air bersih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga, Bijaksana melanjutkan rata-rata memiliki kelompok pengelolaan air yang bersumber dari sumur bor. Namun, pipa air yang dibangun swadaya oleh masyarakat tersebut hancur tak bersisa diterjang banjir bandang.

Alhasil, sekarang warga kesulitan air bersih untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, cuci, kakus (MCK).

ADVERTISEMENT

"50 KK yang terdampak (kesulitan akses air). (Air bersih) dibutuhkan. Untuk keperluan MCK," kata Bijaksana saat dihubungi detikBali melalui sambungan telepon, Senin (13/2/2023).

Saat ini, warga harus mengantre untuk mendapatkan akses air bersih yang disediakan oleh PDAM Kabupaten Buleleng, Damkar, dan BPBD Buleleng. Sembari menunggu pipa warga diperbaiki.

"Ini air bersih ngambil di sumur bor yang ada di Banyupoh dari PDAM, dari Damkar, dan BPBD juga bantu suplai air," jelasnya.

Belum ada bantuan dari dinas sosial (dinsos) yang diserahkan kepada warga terdampak. Tapi, ia mengaku sudah sempat berkomunikasi dengan dinsos. Berdasarkan informasi, bantuan sedang dipersiapkan.

"Dari dinas belum, masih dipersiapkan, tapi dari lembaga sosial dan anggota DPRD sudah ada yang memberikan bantuan," imbuhnya.

Lebih lanjut ia menambahkan bencana banjir bandang tersebut terjadi secara tiba-tiba. Padahal, saat itu tidak ada hujan. Dia menduga hujan terjadi di hulu sungai yang berbatasan dengan Kabupaten Jembrana.

"Bisa dibilang siklus enam atau tujuh tahunan sekali ini pak. Ini mungkin yang kedua sejak saya jadi perbekel. (Banjir bandang) terjadi pada 2012, 2016, dan sekarang," pungkasnya.




(BIR/irb)

Hide Ads