Studi Kasus Adalah : Jenis, Tujuan, dan Contohnya

Studi Kasus Adalah : Jenis, Tujuan, dan Contohnya

Maura Rosita Hafizha - detikBali
Kamis, 09 Feb 2023 14:49 WIB
Ilustrasi studi kasus.
Foto: Alexander Grey/Unsplash
-

Bagi kamu yang masih kuliah, mungkin kerap melakukan penelitian studi kasus sebagai tugas kuliah. Studi kasus juga sering digunakan dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif.

Secara umum, studi kasus adalah penelitian yang dilakukan dengan menginvestigasi lebih lanjut penyebab dari aspek sosial tertentu, selanjutnya pengumpulan data dapat dikembangkan atau dibuktikan untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian tersebut. Ingin tau lebih lanjut? Simak penjelasannya di bawah ini!

Studi Kasus Adalah

Lektor di ITS bernama Tony Dwi Susanto yang menulis tentang Metode Penelitian Studi Kasus (2020), menjelaskan bahwa studi kasus adalah sebuah penelitian tentang suatu peristiwa yang telah terjadi tanpa si peneliti melakukan intervensi apapun. Di dalam studi kasus, peneliti bukan menjadi bagian dari konteks objek penelitian, melainkan peneliti mendatangi untuk menginvestigasi, menganalisis, dan mempertimbangkan berbagai faktor dan komponen yang kemungkinan saling mempengaruhi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir laman repository.radenintan.ac.id, menurut Suharsimi Arikunto, studi kasus adalah pendekatan yang dilakukan secara intensif, terperinci, dan mendalam terhadap gejala-gejala tertentu. Sedangkan Basuki mengatakan studi kasus adalah suatu bentuk penelitian atau studi suatu masalah yang memiliki sifat kekhususan, dan dapat digunakan dengan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif, yang ditargetkan untuk perorangan, kelompok, atau masyarakat luas.

Jenis Studi Kasus

Dikutip dari e-paper laman dspace.uii.ac.id, ada 3 jenis penelitian studi kasus, yaitu:

ADVERTISEMENT

1. Studi Kasus Kasual (Eksplanatori)

Penelitian eksplanatori berguna untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih gejala variabel. Tujuan studi kasus ini untuk mengetahui bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi, perlu adanya identifikasi berbagai variabel di luar masalah tersebut untuk mengkonfirmasi sebab terjadinya suatu masalah, atau sering disebut dengan penelitian konfirmatori (Confirmatory Research) dan penelitian korelasional (Correlational Research).

Satu hal yang bisa diterapkan yaitu dengan simbol X (variabel independen) untuk diuji penyebab suatu hal bisa terjadi dengan simbol Y (variabel dependen), singkatnya apakah X menyebabkan Y. Melalui penelitian ini akan terlihat korelasi, pola, arah, sifat, bentuk, maupun kekuatan hubungannya.

2. Studi Kasus Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah metode yang dilakukan untuk meneliti status kelompok, manusia, objek, suatu set kondisi, sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian ini untuk membuat deskriptif atau gambaran secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Deskriptif mempelajari aspek sosial atau masalah-masalah dalam masyarakat, serta norma yang berlaku di dalam masyarakat, termasuk hubungan, kegiatan, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, dan pengaruh dari peristiwa tersebut.

3. Studi Kasus Eksploratif

Penelitian eksploratori adalah penelitian yang dibuat untuk memperoleh keterangan, informasi, data mengenai hal-hal yang belum terungkap. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi suatu hal yang belum mempunyai gambaran sama sekali mengenai hal yang akan diteliti.

Eksploratif tidak memerlukan sebuah hipotesis dalam penelitian, namun menyiapkan beberapa pertanyaan sebagai penuntun untuk memperoleh keterangan dan informasi.

Tujuan Studi Kasus

Dikutip dari e-paper laman eprints.umk.ac.id, Winkel (1991:660) mengemukakan bahwa tujuan studi kasus adalah untuk memahami individu secara mendalam tentang perkembangan individu dalam penyesuaian dengan lingkungan. Suryabrata (2003:80) mengungkapkan pendapat bahwa tujuan studi kasus adalah untuk mempelajari secara menyeluruh tentang latar belakang dan interaksi lingkungan, individu, kelompok, lembaga, dan masyarakat.

Maka bisa disimpulkan bahwa tujuan studi kasus adalah untuk memahami individu secara intensif yang berguna untuk mencapai penyesuaian yang lebih baik, dan juga memahami semua hal yang berkaitan dengan kasus tersebut.

Contoh Studi Kasus

Contoh studi kasus yaitu dari Tony Dwi Susanto (2020) yang berisi:

Penelitian yang berjudul "Proses Adopsi Video Online: Studi Kasus YouTube di Kalangan Generasi X", akan memperoleh gambaran lengkap bagaimana Generasi X (kelahiran 1960-an) kecanduan menggunakan YouTube, maka si peneliti melakukan pengumpulan data dalam bentuk:

  • Observasi, dengan menganalisis perilaku pengguna, data berupa kuantitatif, tapi data perilaku bersifat kualitatif
  • Meminta pengguna YouTube membuat catatan yang dia lakukan dan perasaannya terkait aplikasi YouTube. (Alasan, penyebab, dan faktor lainnya).
  • Mengadakan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan semua partisipan penelitian.
  • Melakukan wawancara satu per satu dengan partisipan untuk mengetahui lebih lanjut setiap karakter.
  • Partisipan harus mengisi Questionnaire Survey dengan Skala Likert. Jika data sudah terkumpul, lalu akan dianalisis secara keseluruhan oleh peneliti.

Demikian pembahasan mengenai pengertian studi kasus, jenis, tujuan, dan contohnya. semoga bermanfaat dan bisa membantu Detikers yang masih kebingungan tentang studi kasus.




(khq/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads