Menstruasi adalah proses pelepasan dinding rahim disertai keluarnya darah, yang terjadi secara berulang tiap bulan. Sel telur (ovum) yang tidak dibuahi itu menyebabkan lapisan dinding rahim (endometrium) menebal, dan menjadi luruh yang membuatnya mengeluarkan darah.
Di sini, menstruasi atau haid juga termasuk salah satu ciri kedewasaan perempuan yang dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Dalam artikel ini, akan dibahas tentang proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan.
Proses Terjadinya Menstruasi
Proses menstruasi terjadi karena sel telur pada organ wanita tidak dibuahi (tidak terjadi kehamilan). Pada dasarnya, menstruasi terjadi melalui empat fase, yakni menstruasi, folikuler, ovulasi, dan luteal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari repository Poltekkes Denpasar, secara lengkap, proses terjadinya menstruasi adalah sebagai berikut:
1. Fase Menstruasi
Menstruasi adalah kondisi keluarnya darah dari organ reproduksi, dari lepasnya dinding rahim yang semula dipersiapkan untuk kehamilan. Selain itu, fase menstruasi juga terjadi karena sekresi hormon estrogen dan progesteron umai terhenti.
Normalnya menstruasi terjadi 5-7 hari, dengan keluarnya darah sebanyak 10-80 ml perhari dan rata-rata 35 ml per hari.
Proses menstruasi merupakan sebuah siklus. Umumnya, siklus menstruasi normal terjadi selama 21-35 hari.
Sementara, dijelaskan dalam e-book Bimbingan Konseling Islami: Memahami Drama Kehidupan Remaja karya Nirwani Jumala, rata-rata normal siklus menstruasi adalah 28 hari (dihitung dari hari pertama periode menstruasi sampai ke hari pertama menstruasi selanjutnya).
Normalnya, menstruasi datang setiap bulan atau terjadi relatif teratur, mulai dari menarche sampai menopause (kecuali masa hamil dan laktasi).
2. Fase Folikuler
Fase folikuler atau proliferasi berlangsung sejak awal hari menstruasi sampai memasuki fase ovulasi. Fase ini ditandai dengan menurunya hormon progesteron sehingga memicu kelenjar hipofisis mensekresi hormon FSH, dan merangsang folikel ovarium serta membuat peningkatan hormon estrogen.
3. Fase Ovulasi
Dalam fase ini, hormon estrogen sedang meningkat dan hormon luteinizing di a sel telur yang telah matang. Hormon tersebut akan dilepaskan untuk dibuahi menuju tuba fallopi, dan bisa bertahan sekitar 12 sampai 24 jam.
4. Fase Luteal
Fase luteal adalah fase terakhir siklus menstruasi. Setelah ovulasi, folikel pecah dan mengeluarkan sel telur yang akan membentuk korpus luteum (biasanya terjadi pada hari kelima belas). Kemudian, memicu peningkatan hormon progesteron yang juga mempertebal dinding rahim.
Hormon yang Berperan dalam Proses Menstruasi
Proses dan siklus menstruasi dipengaruhi beberapa hormon. Dikutip dari e-book Konsep Dasar Keperawatan Maternitas oleh Apriza, dkk, hormon yang berperan dalam proses menstruasi, yaitu:
1. Estrogen
Estrogen adalah hormon yang berfungsi untuk membantu perkembangan serta perubahan saat masa pubertas wanita. Mulai dari memastikan proses ovulasi (di mana ovarium melepaskan sel telur) dalam siklus menstruasi bulanan, hingga perkembangan fungsi organ seksual.
Selain itu, hormon estrogen juga berperan dalam mengontrol suasana hati (mood), proses keluarnya air susu ibu (asi), dan proses penuaan.
2. Progesteron
Progesteron adalah yang berfungsi utamanya mengatur siklus menstruasi dan mendukung kehamilan dan ovulasi. Hormon ini dihasilkan dari sel-sel lutein korpus luteum.
3. Gonadotropin-Releasing Hormone (GnRH)
Dilansir Cleveland Clinic, hormon GnRH adalah merangsang produksi hormon perangsang folikel dan hormon luteinizing. Hormon GnRH berfungsi membuat hormon seks testosteron, estrogen, dan progesteron, yang penting untuk kematangan seksual, dorongan seks, dan kesuburan.
4. Follicle-Stimulating Hormone (FSH)
Mengutip eprints.undip.ac.id oleh Aldo Febrianto, FSH adalah hormon glikoprotein yang memacu pematangan folikel saat fase folikuler dari siklus. Hormon FSH berfungsi membantu mengontrol siklus menstruasi dan produksi sel telur dalam ovarium. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar hipofisis.
5. Luteinizing Hormone (LH)
Luteinizing hormone adalah hormon yang berfungsi untuk membantu tubuh mengatur menstruasi dan ovulasi, yang juga diproduksi kelenjar hipofisis.
Hormon LH akan memicu proses penting dalam sistem reproduksi, yang juga membantu produksi hormon yang dibutuhkan untuk mendukung kehamilan.
Sejatinya, menstruasi adalah suatu keadaan fisiologis yang normal, di mana adanya pengeluaran darah, lendir, dan sisa-sisa sel secara berkala. Itu tadi penjelasan tentang proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan di dalamnya. Semoga bermanfaat!
(khq/fds)