Di zaman serbadigital ini, biasanya anak-anak lebih memilih bermain video game di ponsel. Padahal banyak permainan tradisional khas Indonesia seru yang dapat dimainkan bersama dengan teman-teman. Permainan tradisional sendiri banyak dimainkan oleh anak-anak Indonesia pada tahun 1970-an.
Permainan tradisional mudah dilakukan, hemat biaya, mengutamakan kebersamaan, kecerdasan, hingga ketangkasan. Sebagai warga negara Indonesia, sebaiknya kita tidak melupakan permainan-permainan tradisional ini.
Macam-macam Permainan Tradisional Khas Indonesia
Terdapat berbagai macam permainan tradisional khas dari berbagai daerah di Indonesia. Mengutip buku Permainan Tradisional Anak Nusantara yang dipublikasikan oleh Kemendikbud dan Badan Bahasa oleh Rizky Yulita, berikut adalah daftarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Lompat Karet
Pertama ada permainan lompat karet, permainan yang dimainkan menggunakan talit karet sebagai alat permainannya. Sebelum bermain, karet harus terlebih dahulu dikepang menjadi sebuah tali yang panjang.
Permainan lompat karet dapat dimainkan oleh satu orang atau lebih. Apabila bermain sendiri, kamu bisa memegang kedua ujung karet menggunakan kedua tangan dan mulai memutarkan talinya ke bawah ke atas.
2. Hompimpa atau Gambreng
Hompimpa atau gambreng sebenarnya lebih umum dilakukan sebagai awal dari berbagai permainan lainnya untuk memilih atau menentukan giliran. Dalam tradisi Jawa, hompimpa dilakukan sembari mengucapkan kalimat "Hompimpa alaium gambreng".
Sementara di Betawi, hompimpa dilantunkan dengan kalimat "Hompimpa alaium gambreng, Mpok Ijah pakai baju rombeng". Berikut adalah aturan permainannya.
- Permainan ini dilakukan oleh dua orang atau lebih dan secara serentak. Hompimpa dilantunkan dengan meletakkan tangan berhimpitan
- Ucapkan "Hompimpa alaium" sembari mengepakkan telapak tangan dan saat "gambreng" Anda bisa membalikkan tangan atau tidak membalikannya.
- Jumlah tangan terbalik atau tidak terbalik paling sedikit, dialah yang jadi pemenang.
3. Engklek
Engklek atau gacok adalah permainan tradisional khas Indonesia yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Gacok dapat dimainkan dengan batu atau keramik yang besarnya berkisar 5-7 cm atau lebih, dibuat pipih dan tidak tajam, serta pemain boleh dua orang atau lebih. Berikut adalah aturan permainannya.
- Batasi lokasi bermain dengan garis kotak-kotak menggunakan kapur atau batu bata.
- Buatlah enam kotak dari atas ke bawah. Pada kotak kelima, buat lagi kotak kanan dan kiri sehingga membentuk huruf T.
- Pemain harus melempar batu dari kotak terdekat atau kotak pertama.
- Apabila batu tidak meleset, pemain boleh melanjutkan dengan melangkahi kotak pertama sembari menjinjit satu kaki. Nah, siapa yang sampai ke kotak akhir terlebih dahulu, dialah pemenangnya.
4. Gundu
Kelereng atau gundung adalah permainan yang memiliki banyak nama menyesuaikan dengan daerahnya. Misalnya, di daerah Jawa permainan ini disebut dengan nekeran, di Palembang disebut ekar, dan di Banjar disebut kleker.
Berikut adalah aturan permainannya.
- Buatlah sebuah lingkaran dan letakkan semua kelereng dalam lingkaran.
- Secara bergiliran, pemain harus membidik kelereng dari luar lingkaran.
- Kelereng hasil bidikan yang keluar dari lingkaran akan menjadi milik pemain. Syaratnya, kelereng yang digunakan untuk membidik tidak boleh berhenti dalam lingkaran.
5. Layang-Layang
Selanjutnya ada permainan layang-layang yang diterbangkan menggunakan benang. Permainan yang umumnya dilakukan saat cuaca cerah ini sangat menyenangkan terutama saat diterbangkan tinggi di udara.
Layang-layang bisa didapatkan di pasar atau dibuat sendiri. Berikut adalah aturan permainannya.
- Menerbangkan layang-layang harus di tempat terbuka dan dalam cuaca berangin
- Pemain harus bisa memperkirakan hembusan angin apakah kencang atau tidak untuk mengambil keputusan menarik atau mengulur benang layangannya.
6. Congklak
Congklak adalah permainan yang dimainkan oleh dua orang. Permainan ini dimainkan menggunakan papan kayu yang diberi lubang sesuai kebutuhan. Biji congklak biasanya berupa biji-bijian atau kerikil kecil.
Jumlah dari dua baris lubang pada papan congklak adalah 14 sehingga masing masing pemain memiliki 7 lubang. Satu lubang berisi 4-5 biji congklak.
Terdapat dua lubang besar di bagian ujung papan untuk menyimpan biji yang tersisa di tangan saat bermain. Berikut adalah aturan permainannya.
- Pemain pertama menyebarkan biji dari satu lubang ke lubang lain, termasuk lubang milik lawan.
- Apabila biji terakhir berakhir di lubang yang masih ada biji congklak, biji tersebut dapat diambil dan disebarkan kembali pada lubang lainnya.
- Namun, ketika biji terakhir jatuh pada lubang yang kosong, pemain dianggap "mati" atau berhenti sejenak dan bergantian dengan pemain lawan.
7. Ular Naga
Ular naga dimainkan oleh lima atau delapan anak dan dapat melatih kekompakkan. Dua orang anak harus saling berpegangan sebagai pintu gerbang.
Sementara anak-anak lain berpegangan pada pundak orang di depannya membentuk ular. Berikut adalah aturan permainannya.
Sebelum bermain, dilakukan hompimpa. Dua orang yang terakhir kalah menjadi pagar atau gerbang. Pemain yang pertama menang hompimpa akan menjadi induk naga. Dia berada paling depan, diikuti pemain lain di belakangnya.
Ular naga berjalan mengelilingi pagar sambil semua bernyanyi. Ketika lagu selesai, gerbang akan menurunkan tangan dan menangkap salah satu pemain dengan cepat
Anak yang ditangkap akan diminta memilih pagar mana yang ingin diikutinya sampai ular naga habis
Setelah itu, pagar yang memperoleh anak paling sedikit harus kejar-kejaran merebut anak paling belakang pagar lainnya. Namun, tidak boleh ada yang lepas dari pegangan di pundak satu sama lain.
8. Kuda Loncat
Kuda loncat cukup populer dan dapat membuat orang tertawa kegelian. Berikut adalah aturan permainannya.
- Satu orang menjadi tiang yang berdiri membelakangi dinding. Ia akan melakukan hompimpa dengan pemain lainnya. Orang yang kalah hompimpa akan menjadi kuda dengan berjongkok.
- Banyaknya kuda disesuaikan dengan banyaknya pelompat yang akan melompat.
- Anak-anak lain yang menang hompimpa berbaris satu per satu. Mereka melompati si kuda secara bergiliran.
- Setelah melompati punggung si kuda, dilakukan suit hompimpa lagi antara pemain yang melompat dengan pemain yang menjadi kuda.
- Jika pelompat yang menang, ia akan kembali berbaris menjadi pelompat. Jika ia kalah, giliran si kuda yang menjadi si pelompat.
- Untuk menghindari cedera, lompatan tidak harus dilakukan dengan benar-benar lompat. Bisa saja hanya berjalan melewati kepala si kuda melalui sela-sela kedua kaki.
9. Tebak Wajah
Tebak wajah adalah permainan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Sebelum bermain, lakukan hompimpa terlebih dahulu untuk mengetahui wajah siapa yang akan ditebak. Permainan ini melatih kejujuran dan sportivitas. Berikut adalah aturan permainannya.
- Perlu dibuat aturan bahwa anggota badan yang boleh diraba hanya bagian wajah dan tangan.
- Jika pemain yang menutup matanya menebak dengan benar siapa yang diraba, dia boleh membuka matanya kembali.
- Selanjutnya, dilakukan tukar posisi agar pemain sebelumnya mendapat giliran menutup mata dan menebak temannya.
10. Kereta Api
Kereta api juga termasuk permainan yang paling sering dimainkan oleh anak-anak. Berikut adalah aturan permainannya.
- Anak-anak yang terdiri dua orang atau lebih harus membentuk barisan kereta api dengan berpegangan pundak.
- Semakin lama, kereta api akan berjalan semakin cepat. Masinis yang berada di paling depan akan mempercepat langkah.
- Siapa yang pegangan pundaknya terlepas, maka ia yang kalah.
11. Injit-Injit Semut
Permainan satu ini bisa dimainkan oleh dua orang atau lebih. Injit-injit semut dapat menyatukan kebersamaan dan kasih sayang antar pemain, serta menjadi hiburan untuk anak-anak tersebut. Berikut adalah aturan permainannya.
- Semua pemain duduk di lantai membentuk lingkaran. Tangan para pemain dikumpulkan sambil mencubit tangan pemain yang ada di bawahnya.
- Tangan yang saling mencubit dan berbaris rapi ke atas digoyang-goyangkan ke atas dan ke bawah sambil menyanyikan lagu "Injit-injit semut, siapa sakit naik ke atas."
- Tangan yang paling bawah bisa naik ke atas. Begitu seterusnya.
12. Gasing
Gasing sangat digemari oleh anak laki-laki. Permainan ini membutuhkan tanah yang keras karena gasing hanya berputar dengan baik di tanah yang keras.
Gasing sendiri terbuat dari kayu cabang pohon nangka atau pohon gading. Berikut adalah aturan permainannya.
- Permainan ini membutuhkan seutas tali untuk dililitkan pada bagian pucuk atas gasing
- Tarik tali sekuat mungkin agar gasing yang jatuh ke tanah mampu berputar kencang.
13. Egrang
Egrang adalah permainan yang cukup menantang dan seru karena kamu bisa merasakan berjalan dengan ketinggian. Peralatan yang digunakan adalah dua buah bambu berukuran sama besar, sekitar dua sampai tiga meter dengan pijakan sama tinggi pada masing-masing bambu.
- Tidak mudah menjalankan permainan ini sebab dibutuhkan keahlian dalam keseimbangan badan. Berikut adalah aturan permainannya.
- Naikkan kedua kaki pada bagian tempat kaki sembari kedua tangan berpegangan pada gagang egrang.
- Permainan ini bisa dilakukan bersama teman, siapa yang paling lama bertahan di atas egrang atau siapa yang lebih dulu mencapai garis finis dengan egrang yang menjadi pemenang.
14. Petak Umpet
Petak umpet termasuk permainan tradisional yang sangat sederhana karena tidak membutuhkan alat atau tempat khusus. Permainan satu ini akan semakin seru saat dimainkan oleh banyak orang. Berikut adalah aturan permainannya.
- Pemain yang menutup mata atau "jaga" akan menghitung sampai jumlah bilangan tertentu untuk memberi kesempatan pemain lain agar bersembunyi.
- Setelah waktu habis, pemain yang "jaga" harus mencari teman-temannya yang bersembunyi hingga semua ditemukan.
- Teman yang pertama kali ditemukan nantinya akan bergantian menjadi "penjaga".
15. Gobag Sodor
Gobag sodor sangat familier terutama pada mata pelajaran Olahraga saat kecil. Permainan ini membutuhkan kerja sama dan sikap gesit ketika harus melewati penjaga garis agar tidak tertangkap.
- Biasanya gobag sodor dimainkan oleh 8-10 anak yang terbagi menjadi dua kelompok. Berikut adalah aturan permainannya.
- Buat garis kotak pada lapangan, kemudian tambahkan garis horizontal dan vertikal tepat pada tengahnya
- Tiap kelompok memilih salah satu anak sebagai kapten. Kedua kapten pingsut ibu jari untuk menentukan yang bertugas menjadi penjaga garis.
- Setelah itu, kapten akan membagi timnya untuk berjaga di tiap garis dengan posisi zig-zag.
- Tim akan mendapatkan poin jika berhasil sampai di garis finis atau keluar dari kotak.
16. Ali Oma
Ali Oma adalah permainan yang dilakukan oleh anak-anak berjumlah 5 sampai 20 orang. Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan yang agak luas, terdapat tempok atau pohon kayu besar yang digunakan sebagai benteng, dan tempat persembunyian seperti semak-semak. Berikut adalah aturan permainannya.
- Lakukan undian untuk menentukan siapa yang "jadi" dan "penyuruk".
- Anak yang menjadi "jadi" akan menutup matanya di benteng, sementara yang lainnya bersembunyi "penyuruk".
- Dalam hitungan yang disepakati, "jadi" akan membuka mata dan mencari para penyuruk.
- Apabila jadi menemukan seorang penyuruk, ia harus menyebut namanya dan mengatakan "jadi".
- Sementara para penyuruk dapat menghindari tangkapan jadi dengan menyerang benteng. Caranya dengan menepuk benteng tanpa setahu yang "jadi".
17. Canang
Berikutnya, canang adalah permainan asal Kepulauan Riau yang dilakukan dengan cara menikam atau melempar. Permainan ini membutuhkan dua buah kayu canang yang ukurannya berbeda, lubang, dan garis batas tikam atau garis benteng. Berikut adalah aturan permainannya.
Permainan canang dapat dibagi menjadi dua, yaitu beraje (perseorangan) dan berundung (beregu). Beraje biasanya dilakukan oleh laki-laki dengan jumlah 2-5 orang. Sedangkan, berundung dilakukan oleh laki-laki dan perempuan secara bersamaan dengan jumlah 3-5 orang.
18. Bengkek
Terakhir adalah bengkek, salah satu permainan tradisional dari daerah Riau. Permainan ini menggunakan buah bengkek sebagai alat permainannya. Berikut adalah aturan permainannya.
- Dua orang atau lebih memasang berjajar buah bengkeknya (dengan jumlah sudah ditentukan) pada sebuah garis.
- Kemudian pemain harus melempar buah bengkek dari jarak tertentu. Apabila buah bengkek yang paling kiri kena, maka semuanya menjadi miliknya.
Itulah macam-macam permainan tradisional khas Indonesia yang dapat dimainkan untuk mengisi waktu luang sekaligus melestarikan budaya daerah. Mana permainan yang kamu suka semasa kecil?
(des/des)