Saat memasuki mudik Lebaran atau libur akhir tahun, pemerintah dalam hal ini Kemenhub bersama kepolisian umumnya menerapkan sistem rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan. Salah satu sistem yang digunakan adalah contraflow.
Tak hanya itu, di ruas-ruas jalan tertentu pihak kepolisian juga akan menerapkan sistem one way. Tujuannya tetap sama, yakni untuk mencegah kepadatan arus lalu lintas.
Namun, masih banyak orang yang keliru dalam membedakan contraflow dengan one way. Lantas, apa sih contraflow itu? Lalu apa perbedaannya dengan one way? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Contraflow
Contraflow adalah sistem pengaturan lalu lintas yang dapat mengubah arah normal arus kendaraan di jalan raya. Sistem rekayasa lalin ini dapat diterapkan untuk berbagai keperluan penting, seperti evakuasi darurat karena ada kecelakaan, pemeliharaan jalan, atau mengatasi kemacetan panjang.
Mudahnya, contraflow adalah sistem rekayasa lalu lintas yang mengharuskan pengendara melalui jalur berlawanan arah. Masih bingung? Simak contohnya di bawah ini.
Budi ingin pergi dari Jakarta menuju Bogor melalui Tol Jagorawi. Namun karena padatnya kendaraan, Budi sudah terjebak macet di tengah jalan tol.
Ketika arah ke Bogor padat merayap, lain halnya yang mengarah ke Jakarta, di mana kondisi arus lalu lintas ramai lancar. Melihat situasi tersebut, pihak kepolisian menerapkan sistem contraflow untuk mengurai kemacetan.
Polisi akhirnya mengambil satu lajur Tol Jagorawi yang mengarah ke Jakarta sejauh beberapa kilometer. Hal ini dilakukan agar pengendara bisa melalui lajur tersebut untuk mengurai kepadatan lalin yang mengarah ke Bogor.
Budi yang mengetahui adanya sistem contraflow tidak melewatkan kesempatan itu. Kini, Budi sudah berada di lajur contraflow dan ia bisa lebih cepat sampai di Bogor.
Pengertian One Way
One way atau disebut juga satu arah adalah sistem rekayasa lalu lintas yang diberlakukan untuk mencegah kemacetan di jalan raya. Berbeda dengan contraflow yang memakai sebagian lajur, kalau one way seluruh jalur akan dipakai untuk kendaraan melintas.
Sebagai contoh, Ahmad ingin pergi ke Puncak dengan mengendarai mobil. Namun, arus lalu lintas menuju Puncak sudah padat sejak pintu keluar tol.
Untuk mengatasi kemacetan, polisi akhirnya menerapkan sistem one way dari arah Jakarta menuju Puncak. Lantas, Ahmad bisa menuju Puncak dengan cepat karena arus lalin dari Puncak menuju Jakarta disetop.
Lain halnya dengan Via, ia ingin kembali ke Jakarta setelah liburan di Puncak. Namun karena penerapan sistem one way, lantas Via tidak diizinkan turun ke bawah sampai sistem one way dari Jakarta-Puncak selesai. Sistem ini juga kerap dikenal dengan istilah buka-tutup.
Nah, itu dia detikers penjelasan mengenai contraflow serta perbedaannya dengan sistem rekayasa lalin one way. So, dengan adanya contoh di atas detikers bisa paham perbedaan contraflow dan one way di jalan raya. Tetap hati-hati saat berkendara dan semoga selamat sampai tujuan!
(ilf/des)