Pernahkah kamu berteriak saat berada di tempat tertutup seperti goa? Biasanya setelah berteriak, suara dan bunyi dari mulut kita akan mengalami pengulangan. Suara dan bunyi sendiri memiliki dua definisi yang berbeda.
Dilansir laman Science Learning Hub, bunyi adalah energi yang muncul dalam bentuk getaran di udara yang berasal dari berbagai benda atau hal yang memiliki getaran frekuensi. Sedangkan berdasarkan teori fisiologi, suara adalah penerimaan gelombang dan persepsi yang diterima oleh otak.
Nah, banyak fenomena bunyi atau suara yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti pemantulan dan penyerapan bunyi, gema dan gaung, resonansi dan pelayangan, keras dan tinggi bunyi, hingga kualitas bunyi. Di antara banyaknya fenomena bunyi tersebut, fenomena bunyi yang cukup unik terjadi adalah gaung dan gema.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gaung dan gema umumnya terjadi karena adanya bunyi yang terdengar berulang-ulang. Dikarenakan keduanya memiliki definisi yang tidak jauh berbeda, suara atau bunyi tersebut sering kali membuat orang bingung, apakah itu gema atau gaung?
Gaung dan gema dihasilkan karena adanya gelombang longitudinal yang berbenturan dengan bidang pantul seperti tembok ataupun bebatuan. Peristiwa bunyi memantul ini pun menyebabkan munculnya gema maupun gaung. Apa perbedaan antara gema dan gaung? Simak pembahasannya di bawah ini.
Perbedaan antara Gema dan Gaung
Secara umum, gaung adalah suara pantulan yang datang sebelum suara asli yang sudah dibuat. Gaung terjadi karena adanya hambatan pada gelombang yang memiliki jarak dekat dengan sumber suara. Jadi, gaung terdengar di saat sebelum suara selesai berbunyi. Gaung dapat terjadi di ruangan tertutup seperti gedung bioskop, gedung pertemuan, dan sudio televisi.
Fenomena pantulan suara ini dapat terbilang cukup mengganggu. Contohnya, ketika menonton film di bioskop yang memiliki ruangan tertutup. Pasti suara asli dari film akan terdengar tidak jelas.
Maka dari itu biasanya untuk mencegah hal tersebut, dinding ruangan diberi bahan lapis dari karpet, kain wol, kapas, karton, papan karton, gabus, serta karet busa. Dengan adanya lapisan inilah gaung yang timbul di ruangan dapat diredamkan.
Sementara, gema adalah suara pantul yang muncul setelah suara asli sudah dibuat. Gema terjadi karena suara diproduksi dari jarak jauh dengan sumber suara. Singkatnya, gema terdengar di saat sumber suara setelah selesai berbunyi. Fenomena bunyi ini juga dapat terjadi karena adanya pembatas antara gelombang yang jauh dari sumber suara.
Masih banyak perbedaan dari kedua fenomena bunyi gama dan gaung. Beberapa hal ini menjadi faktor fundamental yang dapat detikers lihat untuk membedakan gema dan gaung. Di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Jarak Sumber Suara
Perbedaan pertama terletak pada sumber suara. Gaung dihasilkan karena sumber suara yang mempunyai jarak dekat dengan penghambat gelombang. Sebaliknya, gema didapatkan dari sumber suara yang mempunyai jarak jauh dari penghambat gelombang.
2. Hasil Pantulan Suara
Perbedaan juga dapat dilihat dari hasil pantulan suara. Gaung terdengar pada saat sebelum sumber suara selesai berbunyi pada pantulan suara karena terletak di tempat yang sempit. Pantulan suara yang dibunyikan pun tidak terdengar jelas atau keras karena bertabrakan dengan suara.
Sedangkan gema akan terdengar setelah sumber suara selesai berbunyi pada pantulan suara. Gema menghasilkan suara yang lebih jelas dan keras daripada gaung.
3. Kecepatan Pantulan Suara
Terakhir, perbedaan gaung dan gama terlihat pada aspek kecepatan pantual suara. Kecepatan pantulan suara dari gaung akan terlihat lebih tinggi daripada gema yang cenderung lambat. Umumnya hal ini dikarenakan tempat dari sumber suara yang menghambat suara di letak yang berbeda.
Itulah beberapa perbedaan antara gema dan gaung yang dapat detikers pelajari dan ketahui agar tidak salah lagi membedakan keduanya. Jangan terbalik lagi antara gaung dan gema ya, detikers.
(des/des)