Luas Areal Perkebunan di Jembrana dan Komoditasnya

Luas Areal Perkebunan di Jembrana dan Komoditasnya

ilham fikriansyah - detikBali
Senin, 30 Jan 2023 12:15 WIB
Ilustrasi Perkebunan
Foto: Unsplash
-

Selain andal dalam pariwisata, Bali juga memiliki komoditas perkebunan yang melimpah. Salah satu daerah yang dikenal dengan perkebunannya adalah Jembrana. Perkebunan di Jembrana menghasilkan banyak komoditas yang digunakan baik oleh perusahaan besar maupun pengusaha kecil dan menengah.

Sebagai informasi, Kabupaten Jembrana terletak di ujung barat Pulau Bali, yang mana berbatasan langsung dengan Pulau Jawa. Pusat pemerintahan Kabupaten Jembrana terletak di Negara. Jaraknya sekitar 95 km atau 2,5 jam perjalanan dari Kota Denpasar.

Kembali ke perkebunan. Sebenarnya seberapa luas areal perkebunan di Kabupaten Jembrana dan apa saja komoditas yang dihasilkan? Dalam artikel ini, detikBali akan mengupas tuntas tentang luas dan komoditas perkebunan di Jembrana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luas Perkebunan Rakyat di Jembrana

Luas perkebunan rakyat di Jembrana yakni sekitar 24.603 hektare (ha). Luas tersebut setara dengan 18 persen dari luas wilayah Kabupaten Jembrana (841,80 km persegi). Perkebunan milik masyarakat terbagi ke dalam beberapa wilayah yang terdiri dari lima kecamatan, meliputi Kecamatan Jembrana, Mendoyo, Pekutatan, Negara, dan Melaya.

Dilansir situs resmi Pemerintah Kabupaten Jembrana, perkebunan yang dikelola warga setempat memiliki kedudukan yang strategis dalam pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Jembrana. Selain itu, kualitas dan hasil produksi perkebunan dari wilayah Jembrana merupakan salah satu yang terbaik, sehingga dapat meningkatkan pembangunan subsektor perkebunan.

ADVERTISEMENT

Luas Perkebunan Swasta Besar di Jembrana

Sementara itu, luas perkebunan milik swasta di Kabupaten Jembrana sekitar 1.210 hektare (ha). Luas perkebunan yang dikelola perusahaan swasta terbagi ke dalam dua wilayah, yakni Pulukan seluas 1.110 hektare dan Sanghyang mencapai 110 hektare.

Komoditas Unggulan

Sejumlah perkebunan di Jembrana memiliki beragam komoditas unggulan yang telah dikirim ke berbagai daerah di Indonesia hingga diekspor ke beberapa negara. Dari luas wilayah perkebunan di Jembrana, komoditas unggulan yang dimiliki yaitu kelapa, kakao, cengkeh, kopi robusta, vanili, kapuk, lada, kemiri, kenanga, pinang, pala, dan kapas.

Menurut e-Jurnal berjudul Analisis Potensi Unggulan dan Daya Saing Komoditas Tanaman Perkebunan di Kabupaten Jembrana oleh Ni Made Meidayani dan kawan-kawan, terdapat dua jenis tanaman yang tidak mempunyai daya saing yakni kapuk dan tembakau. Hal ini disebabkan karena jumlah produksi yang minim.

Selain itu, banyak petani lokal yang kurang berminat mengembangkan tanaman kapuk. Hal ini disebabkan oleh kemajuan teknologi yang membuat bahan baku kasur dan batal sudah semakin bagus. Perusahaan besar pun jarang menggunakan kapuk sebagai bahan baku utama.

Sementara itu, para petani tidak berminat mengelola tembakau karena sifatnya musiman, sehingga dirasa kurang menguntungkan. Di samping itu, sudah banyak perusahaan swasta yang dapat mengelola tembakau dengan mesin dan teknologi canggih.

Komoditas Unggulan

Komoditas yang paling menguntungkan dari perkebunan di Jembrana adalah kakao. Menurut situs Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, total produksi kakao di Kabupaten Jembrana periode 2019-2021 terus mengalami peningkatan. Berikut datanya.

  • 2019: 2.942 ton
  • 2020: 3.009 ton
  • 2021: 6.341 ton

Dikutip dari laman Pemerintah Kabupaten Jembrana, saat ini lebih dari 12.000 kepala keluarga di Kabupaten Jembrana bekerja sebagai petani kakao. Untuk menunjang komoditas kakao, Pemkab Jembrana telah membangun pabrik pengolahan biji kakao di Kecamatan Melaya dan Pekutatan.

Komoditas Andalan

Komoditas andalan merupakan penghasilan utama petani yang disesuaikan dengan Agroekosistem (AES). Nah, komoditas andalan dari perkebunan di Jembrana adalah kelapa. Sebagai informasi, Kabupaten Jembrana memiliki perkebunan kelapa yang paling luas di Pulau Dewata dan masih berpeluang untuk dikembangkan lagi.

Menurut data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, selama periode 2019-2021 jumlah produksi kelapa cukup stabil dan sedikit mengalami peningkatan. Berikut datanya.

  • 2019: 16.685 ton
  • 2020: 16.696 ton
  • 2021: 16.950 ton

Komoditas Binaan

Komoditas binaan adalah komoditas milik pengusaha yang bisa digabungkan dengan komoditas pokok (unggulan), lalu mereka akan mengembangkan komoditas tersebut di sebuah lokasi baru untuk mengoptimalkan sumber daya alam dan manusia yang tersedia. Selain memberikan keuntungan bagi pemilik usaha, hal ini turut membuka lahan pekerjaan bagi para masyarakat setempat.

Adapun sejumlah komoditas binaan di Kabupaten Jembrana seperti kelapa genjah, kelapa deres, dan kelapa hibrida. Menurut data terakhir pada tahun 2015 silam, jumlah produksi masing-masing jenis kelapa tersebut adalah sebagai berikut.

  • Kelapa genjah: 241 ton/tahun
  • Kelapa deres: 659 ton/tahun
  • Kelapa hibrida: 107 ton/tahun

Nah, itu dia pembahasan mengenai luas areal perkebunan di Jembrana milik rakyat dan swasta serta berbagai hasil komoditas unggulan, andalan, dan binaan. Semoga artikel ini dapat membantu detikers untuk mengetahui komoditas apa saja yang ada di Kabupaten Jembrana.




(ilf/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads