10 Penyebab Benjolan di Belakang Telinga dan Cara Mengatasinya

10 Penyebab Benjolan di Belakang Telinga dan Cara Mengatasinya

Khadeshia Marsha - detikBali
Jumat, 27 Jan 2023 12:23 WIB
llustrasi telinga
Foto: llustrasi/thinkstock
-

Munculnya benjolan di belakang telinga sering kali tidak disadari. Kalaupun disadari, banyak orang memilih membiarkannya karena menganggap benjolan tersebut tidak berbahaya. Padahal penting untuk mengetahui penyebab dari benjolan pada bagian telinga.

Biasanya benjolan di belakang telinga muncul bersamaan dengan rasa sakit sekaligus bengkak yang pastinya akan sangat mengganggu. Benjolan ini juga datang dengan ukuran bervariasi, baik besar ataupun kecil. Dalam artikel ini, detikBali akan membahas penyebab dari benjolan di belakang telinga dan cara mengatasinya.

Penyebab Munculnya Benjolan di Belakang Telinga

Untuk mengatasi benjolan di belakang telinga, penting bagi detikers untuk mengetahui faktor penyebabnya terlebih dahulu. Mengutip situs Healthline dan Verywell Health, berikut sepuluh penyebab benjolan di belakang telinga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Infeksi

Infeksi bakteri dan virus dapat menyebabkan pembengkakan pada area leher, wajah, hingga bagian belakang telinga. Beberapa infeksi yang menyebabkan munculnya pembengkakan tersebut antara lain adalah HIV dan AIDS, cacar air, virus Epstein-Barr, dan campak.

2. Mastoiditis

Apabila Anda mengalami infeksi telinga dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat, kondisi tersebut dapat memburuk dan menjadi infeksi yang lebih serius, yaitu mastoiditis. Infeksi satu ini tumbuh pada bagian tonjoloan tulang di belakang telinga yang disebut mastoid.

ADVERTISEMENT

Infeksi mastoiditis dapat menyebabkan munculnya kista yang berisi nanah. Kista tersebutlah yang akan Anda rasakan sebagai benjolan di belakang telinga.

3. Abses

Mengutip Afif Nurul Hidayati dalam repository.unair.ac.id, abses adalah penumpukan nanah di dalam rongga di bagian tubuh setelah terinfeksi bakteri. Abses dapat muncul ketika jaringan atau sel pada tubuh terinfeksi. Respon tubuh untuk melawan infeksi adalah dengan mengirim sel darah putih pada area-area terinfeksi.

Sel darah putih ini kemudian akan menumpuk pada bagian yang terinfeksi hingga berakhir dengan munculnya nanah atau abses. Benjolan nanah ini akan terasa hangat sekaligus perih saat disentuh.

4. Lymphadenopathy

Penyebab selanjutnya adalah infeksi lymphadenopathy. Infeksi ini berawal dari kelenjar getah bening yang ada pada hampir seluruh bagian tubuh seperti di bawah lengan, leher, panggul, dan belakang telinga.

Seiring berjalannya waktu, kelenjar getah bening biasanya akan membengkak. Semakin besar angka jumlah sel yang melawan infeksi, sel tersebut akan menumpuk di kelenjar getah bening. Dalam beberapa kasus, pembengkakan ini terjadi akibat infeksi, peradangan, atau kanker.

5. Otitis Media

Otitis media adalah nama lain dari infeksi telinga yang diakibatkan oleh bakteri atau virus. Ketika infeksi terjadi, biasanya akan muncul pembengkakan yang diiringi dengan rasa sakit. Gejala ini dapat menyebabkan benjolan terlihat di belakang telinga.

Infeksi otitis media cukup berbahaya. Hal ini dikarenakan otitis media dapat menyebar ke bagian tubuh di sekitar telinga, menyebabkan sakit kepala, hingga hilangnya pendengaran.

6. Jerawat

Benjolan di bagian belakang telinga juga bisa disebabkan oleh jerawat. Jerawat adalah kondisi kulit paling umum yang terjadi saat folikel rambut tersumbat akibat sel kulit mati dan minyak. Nah, banyak jerawat yang berkembang menjadi benjolan lebih besar dengan tekstur keras dan padat.

7. Kista Sebaceous

Kista sebaceous adalah benjolan non-kanker yang tumbuh di bawah kulit. Biasanya kista ini muncul di kepala, leher, hingga torso. Kebanyakan kista sebaceous tidak menimbulkan rasa sakit, kecuali saat mereka tumbuh di area tubuh yang mudah iritasi.

8. Lipoma

Benjolan lemak yang tumbuh di bagian belakang telinga bisa juga berupa lipoma. Lipoma adalah salah satu benjolan yang tidak berbahaya dan dapat muncul di bagian tubuh mana saja.

9. Keloid

Keloid biasanya muncul secara abnormal di bagian tubuh mana saja akibat bekas luka. Pada bagian belakang telinga, keloid dapat tumbuh karena luka tindik, jerawat, cacar air, ataupun gigitan serangga.

10. Kanker Ganas

Penyebab terakhir yang memungkinkan adalah kanker ganas. Kanker juga dapat muncul dalam bentuk benjolan di bagian belakang telinga. Benjolan ini memang tidak terasa sakit. Namun, seiring berjalannya waktu, benjolah tersebut akan membesar dan memerlukan penanganan medis yang tepat.

Pengobatan Benjolan di Belakang Telinga

Kebanyakan benjolan di belakang telinga yang tidak berbahaya akan sembuh sendiri seiring berjalannya waktu. Namun, apabila benjolan tidak kunjung mengecil dan semakin sakit, Anda perlu melakukan tindakan.

Dilansir Healthline, terdapat beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan benjolan di belakang telinga. Berikut penjelasannya.

1. Antibiotik

Beberapa infeksi di belakang telinga seperti mastoiditis atau otitis media dapat disembuhkan dengan antibiotik. Anda bisa berkonsultasi dengan ahli atau dokter kulit agar mendapatkan antibiotik yang tepat untuk pengobatan benjolan di belakang telinga.

2. Perawatan Topikal

Perawatan topikal juga bisa menjadi alternatif untuk mengobati benjolan di belakang telinga yang disebabkan oleh jerawat. Anda bisa menggunakan obat totol dengan kandungan benzoyl peroxide, retinoid, dan lainnya.

3. Operasi Kecil

Pada sebagian kasus kronis, operasi biasanya disarankan untuk mengangkat benjolan. Terutama jika benjolan tersebut disebabkan oleh kista sebaceous, abses, atau lipoma.

Itulah sepuluh penyebab benjolan di belakang telinga dan cara mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat, detikers!




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads