Laporan Arus Kas: Komponen, Metode, Cara Membuat, dan Contoh

Laporan Arus Kas: Komponen, Metode, Cara Membuat, dan Contoh

Bayu Ardi Isnanto - detikBali
Kamis, 26 Jan 2023 19:14 WIB
Cara Jaga Arus Kas Perusahaan
Foto: Shutterstock
-

Laporan arus kas atau cash flow statement menjadi bagian penting dalam akuntabilitas perusahaan. Pencatatan ini memiliki sejumlah komponen yang harus Anda ketahui. Di sini akan kita ulas pula metode dan cara membuat laporan arus kas.

Pengertian Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Dilansir jurnal penelitian Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dijelaskan bahwa laporan arus kas adalah laporan keuangan yang berisi informasi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Laporan arus kas merupakan laporan keuangan pengganti dari laporan perubahan posisi keuangan atau laporan sumber dan penggunaan dana.

Sementara dalam jurnal penelitian STIE Syariah Bengkalis, disebutkan bahwa laporan arus kas adalah laporan yang memaparkan informasi tentang keluar masuknya kas pada sebuah perusahaan. Arus kas ini dipengaruhi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para penggunanya mengevaluasi beberapa bagian, seperti aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan, termasuk likuiditas dan solvabilitas, serta kemampuan menyesuaikan diri dengan keadaan dan peluang.

Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas

Masih dari sumber yang sama, ada beberapa tujuan dan manfaat dengan dibuatnya laporan arus kas, antara lain sebagai berikut.

ADVERTISEMENT
  1. Untuk memprediksi arus kas di masa datang. Pemasukan dan pengeluaran kas biasanya tidak jauh berbeda, sehingga bisa diprediksi dengan laporan arus kas saat ini.
  2. Untuk memprediksi kemampuan perusahaan membayar utang dan dividen.
  3. Untuk merumuskan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya. Informasi laporan arus kas bisa untuk menilai aktivitas perusahaan.
  4. Menginformasikan laporan kepada investor dan kreditor untuk memproyeksikan return dari sumber kekayaan perusahaan.
  5. Untuk mengevaluasi kinerja perusahaan.
  6. Laporan arus kas menjadi salah satu dasar pengambilan kebijakan manajemen selanjutnya.

Komponen Laporan Arus Kas

Komponen laporan arus kas dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu operasi, investasi dan pendanaan.

1. Aktivitas Operasi

Aktivitas operasi merupakan komponen utama dalam laporan arus kas. Ada dua hal yang dicatat sebagai aktivitas operasi, yaitu kas masuk dan kas keluar yang bukan dari aktivitas investasi maupun pendanaan.

Kas masuk yaitu penerimaan dari penjualan, piutang, bunga, dividen, refund dari penyuplai. Sedangkan kas keluar misalnya pembelian barang dan jasa yang akan dijual, bunga yang dibayarkan atas utang perusahaan, pembayaran gaji dan pajak.

2. Aktivitas Investasi

Aktivitas investasi ini seperti membeli dan menjual tanah, bangunan, peralatan, atau instrumen keuangan yang bukan untuk diperdagangkan. Kas masuk misalnya dari penjualan aktiva tetap, penjualan surat berharga yang berupa investasi, penagihan pinjaman jangka panjang (tidak termasuk bunga jika ini merupakan kegiatan investasi).

Arus kas keluar dari kegiatan ini misalnya pembayaran untuk mendapatkan aktiva tetap, pembelian investasi jangka panjang, pemberian pinjaman pada pihak lain.

3. Aktivitas Pendanaan

Aktivitas pendanaan ini berhubungan dengan transaksi yang diperoleh atau diserahkan kembali kepada investor dan kreditur. Kas masuk misalnya pengeluaran saham, wesel, obligasi, surat utang hipotek, dan lain-lain. Sedangkan arus kas keluar seperti pembayaran untuk dividen, pembagian lainnya untuk pemilik, pembelian saham pemilik (treasury stock), pembayaran utang pokok dana yang dipinjam.

Metode Pembuatan Laporan Cash Flow

Dilansir dari laman Universitas Binus, metode pembuatan laporan cash flow yang perlu digarisbawahi adalah pada aktivitas operasi, karena terdapat dua metode yang bisa digunakan. Sedangkan pada operasi investasi dan pendanaan tidak menggunakan metode khusus.

1. Metode Langsung

Dengan metode langsung, arus kas pada aktivitas operasi dihitung apa adanya, yakni total kas masuk dikurangi total kas keluar. Hasilnya akan diketahui apakah perusahaan mendapatkan laba atau rugi. Oleh karena itu, metode ini juga disebut laporan laba rugi.

2. Metode Tidak Langsung

Berbeda dari metode sebelumnya, metode tidak langsung menggunakan faktor-faktor lain sebagai dasar penghitungan. Faktor-faktor tersebut antara lain transaksi non-kas seperti penyusutan, penangguhan dari penerimaan, serta pembayaran kas untuk operasi masa lalu atau masa depan.

Berdasarkan jurnal penelitian Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2, perusahaan lebih dianjurkan untuk membuat laporan arus kas dari aktivitas operasi menggunakan metode langsung. Metode ini memiliki informasi yang berguna dalam membuat perkiraan arus kas masa depan yang tidak dapat dilihat dalam metode tidak langsung.

Cara Membuat Laporan Arus Kas

Cara membuat laporan arus kas berbeda dengan laporan keuangan utama lainnya. Laporan arus kas tidak disusun dari neraca saldo setelah penyesuaian. Untuk menyusun laporan arus kas, umumnya membutuhkan informasi dari sumber-sumber berikut ini:

  • Neraca komparatif, yaitu laporan yang menyajikan informasi mengenai perubahan aktiva, utang dan simpanan anggota selama periode tertentu.
  • Laporan laba rugi, yaitu laporan yang menyajikan informasi laba bersih dan komponennya, serta pembayaran dividen selama suatu periode.
  • Informasi pendukung, yaitu diperoleh dari analisis perubahan pada rekening-rekening neraca yang memberikan informasi tentang penyebab perubahan kas dan setara kas.

Dari informasi-informasi tersebut, kemudian dibuat catatan berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Laporan arus kas biasanya disusun menjadi dua bentuk, yaitu anggaran dan realisasi.

Contoh Laporan Arus Kas

Berikut ini contoh laporan arus kas metode langsung dan tidak langsung yang dilansir dari laman upi.ac.id.

Contoh Metode Langsung

PT. MEDIA
Laporan Arus Kas
31 December 2008

Arus kas dari aktivitas operasi:

Penerimaan:
Penerimaan dari pelanggan 271.000.000
Penerimaan bunga atas piutang 10.000.000
Penerimaan dividen atas saham 9.000.000
Total Penerimaan Kas Rp. 290.000.000

Pembayaran:
Untuk pemasok 133.000.000
Untuk karyawan 58.000.000
Untuk bunga 16.000.000
Untuk PPh 15.000.000
Total Pembayaran Rp 222.000.000

Arus kas masuk bersih dari aktivitas operasi 290.000.000 - 222.000.000 = Rp 68.000.000

Arus kas dari aktivitas investasi:
Perolehan aktiva tetap (306.000.000)
Pinjaman pada perusahaan lain (11.000.000)
Hasil dari penjualan aktiva 62.000.000
Arus kas keluar dari aktivitas investasi (255.000.000)

Arus kas dari aktivitas pendanaan:
Pendapatan dari penerbitan saham biasa 101.000.000
Pendapatan dari pengeluaran utang jk.pj 94.000.000
Pembayaran utang jangka panjang (11.000.000)
Pembayaran dividen (17.000.000)
Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan 167.000.000

Penurunan kas bersih 68.000.000 - 255.000.000 + 167.000.000 = Rp (20.000.000)

Nilai sisa kas, 31 Des 2007 42.000.000
Nilai sisa kas, 31 Des 2008 42.000.000 - 20.000.000 = Rp 22.000.000

Contoh Metode Tidak Langsung

PT. MEDIA
Laporan Arus Kas
31 Desember 2008

Arus kas dari aktivitas operasi:
Laba bersih 41.000.000
Penambahan (pengurangan) pos-pos yang mempengaruhi
Laba bersih dan arus kas:
Penyusutan 18.000.000
Keuntungan atas penjualan aktiva tetap (8.000.000)
Peningkatan piutang (13.000.000)
Peningkatan piutang bunga (2.000.000)
Penurunan persediaan 3.000.000
Kenaikan dalam beban dibayar dimuka (1.000.000)
Peningkatan utang 34.000.000
Penurunan utang gaji (2.000.000)
Penurunan kewajiban akrual (2.000.000)
Total laba arus kas 27.000.000

Arus kas masuk bersih dari aktivitas operasi 41.000.000 + 27.000.000 = 68.000.000

Arus kas dari aktivitas investasi:
Perolehan aktiva tetap (306.000.000)
Pinjaman pada perusahaan lain (11.000.000)
Hasil dari penjualan aktiva 62.000.000
Arus kas keluar dari aktivitas investasi (255.000.000)

Arus kas dari aktivitas pendanaan:
Pendapatan dari penerbitan saham biasa 101.000.000
Pendapatan dari pengeluaran utang jangka panjang 94.000.000
Pembayaran utang jangka panjang (11.000.000)
Pembayaran dividen (17.000.000)
Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan 167.000.000
Penurunan kas bersih ( 20.000.000)
Nilai sisa kas, 31 Des 2007 42000.000
Nilai sisa kas, 31 Des 2008 22.000.000

Nah demikian tadi penjelasan mengenai laporan arus kas pada perusahaan yang memiliki komponen aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Detikers kini sudah mengetahui tujuan, metode dan cara membuatnya. Semoga bermanfaat.




(bai/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads