Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jembrana mengkhawatirkan pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan menjadi Pusat Perikanan Internasional (PPI) akan menyingkirkan nelayan lokal.
Ketua himpunan nelayan seluruh Indonesia (HNSI) Jembrana I Made Widanayasa mengaku memikirkan kemungkinan tersingkirnya nelayan-nelayan kecil. Sebab, 80 ribu nelayan di Jembrana itu tidak mungkin bisa masuk PPI.
"Kami juga harus melihat dari sisi buruknya. Kalau di PPN Pengambengan memang sudah terpola nanti apakah nelayan kecil yang jaraknya jauh bisa ke pelabuhan?," kata Widanayasa, Selasa (24/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mempertanyakan jika nelayan-nelayan kecil tidak menjual tangkapan ikan ke PPI, maka nelayan apa saja boleh masuk PPI. Menurut Widanayasa, hal ini perlu disosialisasikan kepada nelayan Jembrana.
"Hingga saat ini rencana pengembangan PPN Pengambengan dengan penambahan luas hingga 88,5 hektare masih belum dilakukan sosialisasi kepada nelayan," tuturnya.
Ia juga memikirkan aspek lingkungan, apalagi perluasan lahan akan dilakukan dengan reklamasi Perairan Pengambengan. Hal ini harus dipikirkan dengan matang, sebut Widanayasa, apakah tidak akan merusak habitat ikan di pesisir.
Meski begitu, ia mendukung pengembangan tersebut terlebih jika berdampak positif bagi masyarakat.
"Secara umum masih belum mendapat informasi pasti. Namun, dilihat manfaatnya dulu, lebih banyak manfaat atau dampak negatifnya. Tidak masalah jika sudah direncanakan dan dipikirkan dengan matang, dampak positif lebih besar ditimbulkan sangat bagus," paparnya.
Ia menilai jika pengembangan sesuai dengan yang diharapkan sangat bagus, terlebih ini akan menjadi pelabuhan perikanan modern, serta dari segi pendapatan daerah juga berdampak terhadap masyarakat Jembrana. "Dari lahan yang sangat luas itu, apakah berdampak bagi daerah, itu juga harus dipertanyakan," ungkapnya.
Jika pengembangan PPN Jembrana ini sangat berdampak bagi pemerintah, Widanayasa mengaku sangat mendukung pembangunan tersebut, namun jangan sampai mengorbankan masyarakat sekitar. Ia pun berpendapat pemerintah pasti memikirkan kemajuan masyarakat atas pengembangan PPI.
"Jangan sampai jadi penonton di rumah sendiri, apalagi akan banyak datang nelayan luar ke Jembrana, nah itu apakah benar-benar diatur. Jangan sampai adanya pengembangan ini mematikan kehidupan masyarakat terutama nelayan tradisional," tegasnya.
(irb/hsa)