.webp)
Ketua Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra NTB Sudirsah Sujanto tak keberatan jika ada penambahan daerah pemilihan (dapil) anggota DPRD NTB dari 8 menjadi 10 dapil pada Pilkada 2024. Partai Gerinda justru menargetkan 12 kursi jika terjadi perubahan dapil.
"Pada prinsipnya Gerinda menyerahkan itu di KPU NTB. Kami sebagai partai politik siap menerima apapun yang menjadi keputusan KPU soal penambahan dapil ini. Asalkan tetap berprinsip pada ketentuan yang berlaku," ujarnya di Mataram, Selasa (24/1/2023).
Sudirsah mengatakan posisi kursi Partai Gerindra di DPDR NTB saat ini ada sembilan, urutan kedua setelah Partai Golkar yang memiliki sepuluh kursi anggota DPRD. Namun menurutnya, secara suara Golkar masih di bawah partai besutan Prabowo Subianto itu pada Pilkada 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang secara kursi kalah dari Golkar ya. Tapi untuk suara kami paling banyak saat Pilkada 2019," katanya. Jika rencana pemecahan Dapil NTB 2 Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Barat menjadi dapil berbeda, lanjutnya, Gerindra mampu meraih tambahan kursi di DPRD NTB.
Dia berkaca pada Pilkada 2019 untuk Dapil NTB 2 Lombok Barat dan Lombok Utara mendapatkan dua kursi dari jatah 12 kursi. Jika Dapil NTB 2 pisah menjadi dua dapil, diharapkan bisa meraih tiga kursi di Lombok Barat dan satu kursi di Lombok Utara, yang diisukan menjadi Dapil NTB 5 dengan jumlah alokasi tiga kursi.
"Harapan kami dengan pemisahan itu, yang dulunya di Lombok Barat mendapatkan dua kursi bisa jadi tiga kursi. Untuk di Lombok Utara kami target satu kursi juga dari tiga jatah kursi," katanya.
Sedangkan untuk Dapil 8 Kabupaten Dompu, Kota Bima, dan Kabupaten Bima yang direncanakan pecah menjadi Dapil 9 untuk Kabupaten Dompu, Dapil 10 untuk Kabupaten Bima dan Kota Bima, Gerindra mampu meraih tambahan satu kursi di Dompu.
"Dulu Dapil 8 ada satu kursi dari Bima. Sekarang jika itu pecah, kami target satu kursi di Kabupaten Dompu, agar masing-masing dapil ini terisi," ujar Sudirsah.
Rencana perubahan dapil ini, diharapkan mampu mendulang dukungan ke kubu Gerindra untuk masing-masing dapil. "Harapan kami dapat meningkatkan kursi di Kabupaten Dompu dan Bima, optimis dapat dua kursi. Lombok Barat dan Lombok Utara semoga dapat penambahan masing-masing satu kursi. Dengan pemisahan Dapil ini bisa jadi 12 kursi target kami," kata Sudirsah.
Adapun rencana perubahan dapil anggota DPRD NTB sebagai berikut.
- Dapil NTB 1: Kota Mataram dengan jumlah penduduk 444.974 dengan alokasi 5 kursi.
- Dapil NTB 2: Lombok Barat dengan jumlah penduduk 726.228 dengan alokasi 9 kursi.
- Dapil NTB 3: Lombok Tengah A dengan enam kecamatan: Jonggat, Pujut, Praya Barat, Praya Timur, Pringgarata, dan Praya Barat Daya dengan total jumlah penduduk 525.971 dengan alokasi 6 kursi.
- Dapil NTB 4: Lombok Tengah B dengan 6 kecamatan: Praya, Jonggat, Batukliang, Batukliang Utara, Janapria, Kopang, Dan Praya Tengah dengan total penduduk 540.944 dengan alokasi 7 kursi.
- Dapil NTB 5: Lombok Utara dengan jumlah penduduk 257.369 dengan alokasi 3 kursi.
- Dapil NTB 6: Lombok Timur A dengan 8 kecamatan: Keruak, Sakra, Terara, Sikur, Montong Gading, Sakra Timur, Sakra Barat dan Jerowaru dengan total penduduk 514.004 alokasi 6 kursi.
- Dapil NTB 7: Lombok Timur B terdiri dari 13 Kecamatan: Masbagik, Sukamulia, Selong, Pringgabaya, Aikmel, Sambelia, Pringgasela, Suralaga, Wanasaba, Sembalun, Suwela, Labuan Haji dan Lenek dengan total penduduk 855.913 dengan alokasi 10 kursi.
- Dapil NTB 8: Sumbawa Barat dan Sumbawa dengan total penduduk 664.573 dengan alokasi 8 kursi.
- Dapil NTB 9: Dompu dengan total penduduk 254.190 dengan alokasi 3 kursi.
- Dapil NTB 10: Bima dan Kota Bima dengan total penduduk 689.341 dengan alokasi 8 kursi.
(irb/hsa)
