Pernahkah kamu mendengar istilah tes HBsAg? Tes HBsAG adalah salah satu metode yang sangat penting untuk mendeteksi penyakit yang berpotensi mengancam nyawa. Tes ini juga dikenal sebagai Hepatitis B Surface Antigen.
Banyak yang belum memahami tes tersebut. Padahal, memahami tes HBsAg sangat penting, terutama untuk mengambil tindakan apabila hasil tesnya positif.
Nah, dalam artikel ini, detikBali akan membahas secara lengkap mengenai tes HBsAg. Mulai dari pengertiannya, kapan harus melakukan tes HBsAG, dan apa yang harus dilakukan jika hasil tes HBsAg positif. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa itu HBsAg?
Dijelaskan dalam buku Seluk Beluk Pemeriksaan Kesehatan oleh R Darmanto Djojodibroto, HBsAg adalah pemeriksaan serologi untuk mengetahui apakah ada antigen Hepatitis B. Bila ada atau hasilnya positif, maka dinyatakan bahwa orang tersebut pernah terinfeksi Hepatitis B.
Nah, dikutip dari repository.unimus.ac.id, virus Hepatitis B atau VHB termasuk dalam anggota famili Hepadnavirus. Virus ini memiliki tiga jenis antigen spesifik, yakni HBsAg, HBeAg, dan HBcAg. Jadi, HBsAg adalah salah satu jenis antigen spesifik virus Hepatitis B tersebut.
Lalu apa itu Hepatitis B? Dilansir situs Very Well Health, Hepatitis B adalah infeksi hati serius yang disebabkan oleh virus dan dapat meningkatkan risiko lain penyakit pada penderita. Seperti mengalami gagal hati, kanker hati, atau sirosis (kondisi yang menyebabkan kerusakan pada hati). Infeksi Hepatitis B yang kronis biasanya berlangsung selama enam bulan.
Tes HBsAg sendiri digunakan untuk mengidentifikasi mereka yang berisiko menyebarkan penyakit. Misalnya pendonor darah, wanita hamil, petugas kesehatan, pendonor atau penerima transplantasi, dan sebagainya.
Kapan Harus Tes HBsAg?
Tes HBsAg dapat dilakukan kapan saja tanpa harus menunggu gejala. Namun, sebaiknya Anda perhatikan beberapa hal atau kondisi yang mungkin bisa memicu infeksi Hepatitis B pada tubuh Anda.
Hepatitis B dapat terjadi pada umur berapa saja. Namun, semakin tua umur penderita, semakin besar kemungkinan Hepatitis B yang dialami menjadi kronis. Virus Hepatitis B sendiri dapat menular melalui beberapa cara, salah satunya dengan kontak darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi melalui kulit yang terbuka.
Menurut situs Mayoclinic, beberapa keadaan yang umumnya menjadi alasan seseorang harus tes HBsAg di antaranya sebagai berikut.
- Hamil
- Orang yang akan mendonorkan darah
- Menderita penyakit ginjal stadium akhir
- Penyalahgunaan narkoba
- Memiliki pasangan seksual lebih dari satu
- Memiliki riwayat penyakit menular seksual
- Konsumsi obat yang menekan sistem imun
- Memiliki riwayat penyakit HIV atau Hepatitis C
- Hasil tes enzim liver menunjukkan abnormalitas
- Tinggal bersama seseorang yang menderita Hepatitis B
- Berhubungan seksual dengan orang yang menderita Hepatitis B
- Tinggal di negara dengan kasus hepatitis tinggi seperti sejumlah negara di Asia, Kepulauan Pasifik, Afrika, atau Eropa Timur
Apa yang Harus Dilakukan Jika Hasil Tes HBsAg Positif?
Hasil tes HBsAg yang positif atau reaktif menandakan bahwa Anda sudah terinfeksi dan dapat menyebarkan virus Hepatitis B ke orang lain melalui darah. Jika demikian, maka Anda perlu melanjutkan tes lain untuk mengetahui apakah infeksi Hepatitis bersifat akut atau kronis.
Mengutip Mayo Clinic, jika infeksi Hepatitis B tergolong akut, maka virus tersebut bisa segera hilang. Anda tidak harus menjalani pengobatan khusus. Langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain dengan istirahat yang cukup, makan makanan bernutrisi, asupan cairan terpenuhi, dan jangan sampai memiliki luka terbuka.
Sementara untuk infeksi yang cukup parah, pasien perlu diberi obat antivirus dan rawat inap agar tidak terjadi komplikasi. Suntikan imunoglobulin (antibodi) biasanya diberikan dalam waktu 24 jam setelah terpapar virus. Suntikan ini dapat membantu melindungi penderita dari virus Hepatitis B.
Perbedaan Tes HBsAg dan HBeAg
Untuk memahami perbedaan tes HBsAg dan HBeAg, kita perlu memahami lebih dulu apa itu HBeAg. Seperti yang sedikit disinggung di atas, virus Hepatitis B memiliki tiga jenis antiges. HBeAg merupakan salah satunya.
Lantas apa yang membedakan HBsAg dan HBeAg? Mengutip Verywell Health, perbedaan HBsAg dan HBeAg adalah sebagai berikut.
- HBsAg melekat pada bagian dalam dan luar virus, serta dapat langsung dideteksi di dalam darah.
- HBeAg tidak menempel pada bagian virus, melainkan beredar dengan bebas di aliran darah dan jaringan tubuh.
Dalam konteks mendeteksi penyakit Hepatitis B, tes HBeAg ternyata tidak selalu berpengaruh. Terkadang, hasil tes HBeAg seseorang negatif padahal sebenarnya dia terinfeksi Hepatitis B.
Nah, itulah informasi yang diharapkan bisa membantu kamu memahami apa itu tes HBsAg dan yang harus dilakukan saat positif. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda, detikers!
(des/des)