Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali menargetkan vaksinasi booster kedua bagi lansia dapat mencapai 60 persen di 2023. Salah satu kendalanya, banyak lansia enggan divaksin dengan beragam alasan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Bali, I Wayan Widia mengatakan vaksinasi booster kedua bagi lansia saat ini baru mencapai 6 persen atau sekitar 25 ribu orang dari target 405 ribu orang.
Meski demikian, kata Widia, capaian 6 persen tersebut menjadikan Bali berada pada posisi kedua setelah DKI Jakarta dengan jumlah capaian vaksinasi tertinggi di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian, vaksin pertama bagi lansia capaiannya sudah 89 persen, vaksin kedua 80 persen, dan vaksin ketiga 60 persen," ucap Widia.
Dia mengaku pemberian vaksin bagi lansia mengalami banyak kendala di lapangan.
"Banyak lansia yang tidak ingin divaksin dengan alasan karena dia tidak akan pergi ke mana-mana (sehingga kecil kemungkinan terkena COVID-19). Lalu, alasannya karena tidak ada yang mengantar untuk vaksin," ungkapnya, di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Jalan Melati No.20 Denpasar, Bali pada Selasa (24/1/2023).
Bahkan kata Widia, ketika telah dilakukan upaya jemput bola dalam pemberian vaksin kepada lansia, tak sedikit dari mereka yang menolak untuk divaksin.
Tak kehabisan akal, pihaknya pun kemudian bekerja sama dengan berbagai sektor seperti LSM hingga dinas lainnya dalam menggenjot vaksinasi bagi lansia tersebut.
"Kami akan all out karena tugas kami kan melindungi dan memberikan rasa aman kepada masyarakat, khususnya di bidang kesehatan. Tujuan pemerintah untuk vaksin ini kan bagus agar ketika ada virus masuk ke tubuh maka tidak akan tambah parah karena telah divaksin," kata Widia.
Sementara itu, Widia pun menyambut baik adanya instruksi pemberian vaksin booster kedua bagi masyarakat yang terhitung berlaku pada Selasa (24/1/2023).
Menurutnya, hal tersebut memberi peluang bagi para lansia untuk bisa bersama-sama mendapatkan vaksin dengan keluarganya.
Mengingat, tak sedikit dari para lansia yang beralasan jika tak berkenan divaksin karena tidak ada seseorang yang mengantarkan ke lokasi vaksinasi.
Di sisi lain, kata Widia, dinkes kini memiliki total vaksin sebanyak 17 ribu dosis. Sementara untuk jumlah vaksin di kabupaten/kota terbilang mencukupi.
Ia juga menuturkan, saat ini ada fasilitas vaksinasi di kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali lantai I.
"(Pelayanan vaksin tersebut) Buka setiap hari ldari pukul 08.00 sampai 13.00 Wita," jelasnya.
(hsa/irb)