Perpindahan Kalor Secara Konveksi Terjadi Pada Apa? Ini Jawabannya!

Perpindahan Kalor Secara Konveksi Terjadi Pada Apa? Ini Jawabannya!

ilham fikriansyah - detikBali
Kamis, 19 Jan 2023 16:08 WIB
es batu
Foto: istimewa
-

Ada sejumlah benda di sekitar kita yang dapat menghantarkan kalor atau panas. Perlu diketahui, perpindahan kalor dapat terjadi melalui tiga metode, yakni konduksi, konveksi, dan radiasi.

Dalam artikel ini, detikBali akan membahas perpindahan kalor secara konveksi. Perpindahan kalor secara konveksi dapat terjadi pada apa? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Perpindahan Kalor Secara Konveksi Terjadi Pada?

Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas. Perpindahan panas secara konveksi dapat terjadi karena adanya perbedaan massa jenis di dalam zat tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi, zat yang menerima kalor akan memuai dan menjadi lebih ringan, sehingga akan bergerak ke atas. Sedangkan molekul zat yang awalnya berada di atas karena lebih berat akan bergerak ke bawah.

Oleh sebab itu, perpindahan kalor yang diikuti oleh perpindahan partikel-partikel zatnya disebut sebagai konveksi atau aliran. Selain terjadi pada zat cair, perpindahan kalor secara konveksi juga terjadi pada gas atau udara.

ADVERTISEMENT

Contoh Perpindahan Kalor Secara Konveksi

Adapun sejumlah contoh perpindahan kalor secara konveksi dapat dengan mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, es batu yang mencair dalam air panas.

Jadi, suhu yang muncul dari air panas akan berpindah ke es batu, yang mana suhu panas ikut pindah bersamaan dengan mengalirnya air panas ke es batu. Dengan begitu, panas dapat menyebabkan es batu meleleh.

Contoh lainnya adalah ketika kita merebus air di kompor gas. Air yang letaknya dekat dengan api membuat suhu berubah menjadi panas, sehingga massa jenis air menjadi lebih ringan. Maka dari itu, air kemudian bergerak ke atas dan akhirnya mendidih.

Perpindahan kalor secara konveksi juga mengakibatkan terjadinya angin darat dan angin laut. Angin darat terjadi karena udara di darat pada malam hari lebih cepat dingin daripada udara di laut, sehingga udara yang berada di atas laut akan naik. Sementara udara dari darat akan menggantikan posisi udara yang naik tadi.

Lalu, angin laut terjadi karena pada siang hari daratan lebih cepat panas dibandingkan di laut, sehingga udara di darat akan naik dan udara dari laut akan mengalir ke darat untuk menggantikan tempat udara yang naik tadi. Kondisi tersebut digunakan nelayan untuk pergi melaut pada malam hari dan kembali ke darat keesokan paginya.

Perbedaaan Perpindahan Kalor Secara Konveksi, Konduksi, dan Radiasi

Seperti yang dijelaskan di awal, perpindahan kalor tak hanya terjadi lewat konveksi, tetapi juga secara konduksi dan radiasi. Lantas apa yang membedakan dari ketiganya? Dikutip dari buku Bank Soal SMA IPA Volume 1 oleh Tim Presiden Eduka, berikut penjelasannya.

1. Konduksi

Perpindahan kalor secara konduksi adalah perpindahan panas yang terjadi karena sentuhan langsung dua buah objek. Penyebab terjadinya perpindahan panas ini karena perbedaan suhu antara dua buah objek yang bersentuhan. Medianya adalah zat padat yang proses perpindahan panasnya berpindah dari satu ke partikel ke partikel lainnya.

Selain itu, panas akan terus merambat tanpa terjadi pertukaran partikel (zat tetap diam). Karena tidak terjadi perpindahan partikel, maka konduksi berjalan sangat lambat.

Contoh: Terbakarnya suatu benda oleh api, gelas yang panas setelah diisi air panas, dan baju yang disetrika.

2. Konveksi

Perpindahan kalor secara konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi karena perpindahan molekul yang membawa panas. Dalam prosesnya, perpindahan kalor terjadi saat partikel yang dipanaskan bergerak menjauhi sumbernya dan partikel yang lebih dingin mendekati sumber panas. Hal ini berarti panas dibawa dan disebarkan oleh partikel.

Contoh: Merebus air panas, mencairnya es batu, dan terjadinya angin darat serta angin laut

3. Radiasi

Perpindahan kalor secara radiasi merupakan perpindahan panas oleh gelombang elektromagnetik tanpa melibatkan partikel. Radiasi terjadi pada semua benda dengan suhu di atas 0 Kelvin. Selain itu, perpindahan kalor secara radiasi tidak membutuhkan media penghantar karena dapat merambat dalam ruang hampa, cair, gas, maupun padat.

Contoh: Sinar matahari, rasa hangat dari api unggun atau lilin, dan pancaran sinar lampu yang hangat.

Nah, itu dia pembahasan lengkap mengenai perpindahan kalor secara konveksi beserta contoh dan perbedaannya dengan konduksi dan radiasi. Semoga artikel ini dapat membantumu yang tengah belajar perpindahan kalor, terutama secara konveksi.




(ilf/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads