Detikers pernah mengalami pembengkakan amandel? Beberapa orang bahkan harus menjalani proses pengangkatan amandel karena kondisi tertentu.
Ada beberapa ciri-ciri amandel yang bisa diperhatikan apakah amandel kita normal atau sudah mendekati tanda-tanda amandel perlu penanganan khusus. Simak berikut penjelasannya.
Apa itu Amandel?
Ayu Bulan Febry dan Zulfito Marendra dalam buku Smart Parents menjelaskan amandel atau tonsil merupakan dua buah jaringan limfoid yang terletak di kerongkongan di belakang kedua ujung lipatan belakang mulut, di samping uvula (bagian yang menjuntai di belakang lidah).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amandel berfungsi mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman memasuki tubuh melalui mulut, hidung, dan kerongkongan.
Oleh karena itu, tidak jarang tonsil mengalami peradangan. Amandel dapat dioperasi atau diangkat jika menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Ciri-ciri Amandel Normal
Pada laman Fakultas Kedokteran Gigi University of Toronto dijelaskan ciri amandel atau tonsil yang normal adalah:
1. Amandel lingual
Amandel lingual adalah benjolan krem kekuningan di bagian atas belakang lidah dan terkadang juga terlihat di sisi lidah.
Kumpulan jaringan limfoid ini dapat bervariasi ukurannya dan dapat membesar saat seseorang terkena flu.
Amandel dianggap normal jika lunak, tampak simetris, dan ditutupi dengan mukosa utuh.
Jika satu sisi lebih besar dari sisi lainnya atau jika salah satu sisinya keras atau mengalami ulserasi, maka hal ini harus dievaluasi lebih lanjut.
2. Amandel faring
Amandel faring adalah massa normal di tenggorokan. Amandel ini mungkin kecil atau besar.
Amandel normal biasanya lunak, simetris, tidak berulserasi, dan tanpa gejala. Amandel faring mungkin sering memiliki penampilan agak kuning hingga krem karena jaringan limfoid.
Jika seseorang pernah menjalani operasi amandel, penderita mungkin melihat bekas luka di area ini. Bekas luka biasanya muncul sebagai garis pucat.
Secara kasat mata, amandel normal bisa diperhatikan dengan ciri sebagai berikut:
- Ukuran amandel normal biasanya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
- Warna kemerahan yang normal
- Bentuk yang simetris dan tidak terlalu menonjol
- Konsistensi yang kenyal
- Tidak ada benjolan, bintik-bintik, atau perubahan warna yang aneh
- Tidak ada rasa sakit atau sensasi tidak nyaman ketika menelan
- Tidak ada gejala infeksi seperti demam, batuk, sakit tenggorokan atau bengkak
Namun perlu diingat, ukuran, warna, dan bentuk amandel setiap orang dapat bervariasi. Selama dirasakan amandel tidak menimbulkan masalah kesehatan yang serius maka kemungkinan besar amandel masih normal.
Ciri-ciri Amandel Tidak Normal
Ciri-ciri amandel tidak normal adalah:
- Ukuran yang cukup besar hingga nyaris menutupi saluran menelan
- Warna yang aneh seperti putih, kuning, atau hitam
- Bentuk yang tidak simetris atau menonjol
- Konsistensi yang keras
- Terdapat benjolan, bintik-bintik, atau perubahan warna yang aneh
- Rasa sakit atau sensasi tidak nyaman ketika menelan
- Gejala infeksi seperti demam (suhu tubuh naik hingga 40°C), batuk (rasa gatal di tenggorokan), sakit tenggorokan, atau bengkak
- Lesu, nyeri sendi, nyeri telan, tidak nafsu makan, dan nyeri telinga
Jika anda menemukan gejala-gejala di atas, segera berkonsultasi dengan dokter.
Kondisi amandel yang tidak normal dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti infeksi yang berulang, masalah pernapasan, atau bahkan masalah kesehatan jangka panjang.
Beberapa kondisi amandel yang tidak normal dapat diatasi dengan pengobatan medis, tapi dalam beberapa kasus, operasi amandel diperlukan untuk mengatasinya.
Penyebab Amandel Bengkak
Radang amandel akut (tonsilitis akut) adalah penyakit infeksi tonsil dengan gejala demam, lemah, nyeri tenggorokan, dan gangguan menelan.
Radang amandel akut ini disebabkan kuman Streptococcus beta hemolyticus, Streptococcus viridans, Streptococcus pyogenes, dan juga dapat disebabkan oleh virus.
Amandel bengkak dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, alergi, atau kondisi medis lainnya seperti tonjolan limfatik yang tidak normal.
Infeksi yang paling umum adalah tonsilitis, yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di amandel.
Beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan amandel bengkak meliputi merokok, paparan debu, atau polusi udara, serta kondisi medis seperti tonsilitis kronis.
Cara Mengobati Amandel di Rumah
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengobati amandel bengkak di rumah meliputi:
- Minum banyak cairan dapat membantu meredakan rasa sakit dan mengobati infeksi.
- Menghirup uap panas dapat meredakan rasa sakit dan peradangan pada amandel.
- Mengkonsumsi makanan yang lembut dan tidak pedas dapat membantu meredakan rasa sakit saat menelan.
- Menghindari merokok dan paparan asap rokok dapat menyebabkan peradangan pada amandel sehingga menyebabkan infeksi.
Jika gejala amandel tidak membaik dalam waktu yang cukup singkat, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Cara Mengobati Amandel dengan Tindakan Medis
Beberapa tindakan medis yang dapat digunakan untuk mengobati amandel bengkak meliputi:
- Mengkonsumsi obat antibiotik yang diresepkan oleh dokter untuk mengobati infeksi bakteri pada amandel.
- Mengkonsumsi obat antiinflamasi seperti ibuprofen atau aspirin dapat digunakan untuk meredakan rasa sakit dan peradangan.
- Mengkonsumsi obat-obatan penghilang rasa sakit seperti paracetamol dapat digunakan untuk meredakan rasa sakit yang disebabkan oleh infeksi amandel.
- Dalam kasus yang jarang terjadi, dokter mungkin akan merekomendasikan pembedahan untuk mengangkat amandel yang bengkak atau terus-menerus mengalami infeksi.
Perlu diingat bahwa pengobatan yang tepat akan disesuaikan dengan kondisi dan diagnosis pasien, sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Perbedaan Radang Amandel dengan Radang Tenggorokan
Radang amandel dan radang tenggorokan merupakan kondisi yang berbeda, meskipun seringkali dikaitkan dengan gejala yang sama.
Radang amandel, atau tonsilitis, adalah inflamasi atau peradangan pada amandel yang dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
Gejala umumnya meliputi sakit tenggorokan, nyeri saat menelan, demam, dan bengkak pada amandel.
Sementara radang tenggorokan, atau pharyngitis, adalah inflamasi atau peradangan pada tenggorokan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
Gejala umumnya meliputi sakit tenggorokan, rasa tidak nyaman di tenggorokan, batuk, dan sesak napas.
Perbedaan utama antara radang amandel dan radang tenggorokan adalah lokasi inflamasi atau peradangan. Radang amandel terjadi pada amandel, sedangkan radang tenggorokan terjadi pada tenggorokan.
Namun kedua kondisi seringkali menyebabkan gejala yang sama seperti sakit tenggorokan dan demam, sehingga perlu ditangani dengan benar dan cepat.
Bahkan jika radang tenggorokan menjangkiti anak, bisa berakibat lebih parah jika tidak segera disembuhkan.
Saat anak terkena radang tenggorokan maka orang tua harus tetap memberikan banyak minum air putih
"Pada beberapa kasus, anak muntah-muntah dan tidak mau minum atau makan sama sekali hingga dehidrasi. Kondisi dehidrasi inilah yang berbahaya jika dibiarkan terus-menerus," tutur dokter spesialis anak RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr Meta Hanindita, SpA.
Sedangkan radang amandel adalah radang pada kelenjar tonsil, yaitu salah satu kelenjar yang berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh untuk menangkap dan membunuh kuman pada saluran pernapasan.
Menurut Dr Siti Faisa Abiratno, SpTHT, MSc, radang amandel bisa disebabkan oleh infeksi virus (coxsackie virus, adenovirus, atau Epstein-Barr virus), atau bisa juga oleh bakteri yang kebanyakan dari Group A Streptococcus, sehingga radang ini dapat menimbulkan rasa sakit dan kesulitan bernapas.
Nah detikers, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai amandel dan ciri-cirinya. Apakah kamu mengalami tanda-tanda radang amandel?
(aau/inf)