Penyebab Telat Haid Bukan Karena Hamil dan Cara Mengatasinya

Penyebab Telat Haid Bukan Karena Hamil dan Cara Mengatasinya

Anindyadevi Aurellia - detikBali
Rabu, 11 Jan 2023 11:28 WIB
Ladies, Kenali 5 Efek Samping Minum Kopi Saat Menstruasi!
Foto: Getty Images/iStockphoto/Narong KHUEANKAEW
-

Penyebab telat haid tidak selamanya karena sedang hamil, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan kondisi ini.

Gangguan menstruasi seperti telat haid berkaitan dengan gangguan siklus menstruasi wanita. Tentu telat haid merupakan hal yang membuat kita khawatir sebab ada yang tak biasa dari tubuh.

Gangguan menstruasi dan gejalanya dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, bahkan jika dibiarkan mungkin dapat mempengaruhi kemampuan untuk hamil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agar lebih jelas, simak berikut ini penjelasan lengkap mengenai penyebab telat haid.

Penyebab Telat Haid Tapi Tidak Hamil

Haid atau menstruasi adalah proses alami yang terjadi pada wanita yang menandakan ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium.

ADVERTISEMENT

Selama proses ini, dinding rahim bersiap untuk menerima sel telur yang dapat dibuahi. Jika sel telur tidak dibuahi, dinding rahim akan luruh dan dikeluarkan melalui vagina.

Haid atau menstruasi terdiri dari darah, lendir, dan jaringan dari dinding rahim yang dikeluarkan melalui vagina. Dalam siklus menstruasi normal, haid biasanya berlangsung selama 3-7 hari.

Siklus haid yang normal berlangsung sekitar 28 hari, tapi ini bervariasi pada setiap wanita dan dapat berubah-ubah tanggalnya dari bulan ke bulan.

Bila siklusnya melewati jumlah hari yang biasanya, kondisi ini disebut juga siklus haid yang telat atau telat datang bulan.

Pada laman Baylor Medicine disebutkan penyebab telat haid ini selain hamil, bisa beragam faktor, seperti:

  • Fibroid rahim
  • Ketidakseimbangan hormon
  • Kanker
  • Infeksi Menular Seksual (IMS)
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS) - kista pada ovarium
  • Faktor genetika
  • Stres
  • Obesitas atau kekurangan berat badan
  • Diet Ekstrim
  • Pengaruh obat

Biasanya penyebab utamanya yakni stress, obesitas, atau kekurangan berat badan. Perubahan dalam pola diet atau latihan juga dapat mempengaruhi siklus haid.

Pada siklus haid yang terlambat cukup parah seperti hanya enam bulan atau satu tahun sekali, dianjurkan untuk konsultasi pada dokter.

Sebab, dikhawatirkan mengarah pada tanda beberapa penyakit kronis seperti tiroid atau sindrom ovarium polikistik yang dapat menyebabkan telat haid.

Selain itu, obat-obatan tertentu seperti kontrasepsi hormonal atau obat-obatan psikiatrik juga dapat menyebabkan telat haid.

Pastikan Anda tak ragu melakukan cek dengan dokter kandungan, mengingat dapat terjadi hal-hal lainnya seperti kehamilan ektopik yang harus diketahui dengan cepat.

Ciri-ciri Telat Haid

Beberapa ciri-ciri yang umum ditemukan pada seseorang yang mengalami telat haid adalah:

  • Tidak terjadinya menstruasi pada saat yang diharapkan.
  • Nyeri perut atau perut yang tidak nyaman.
  • Kembung atau perut terasa selalu kenyang.
  • Nyeri pada payudara atau sensasi kesemutan.
  • Perubahan mood atau perasaan yang tidak normal.
  • Kelelahan atau rasa letih yang parah.
  • Penambahan berat badan atau penurunan berat badan yang tidak normal.
  • Perubahan dalam pola keringat atau perubahan dalam libido.

Perlu diingat bahwa tidak semua orang yang mengalami telat haid akan menunjukkan semua ciri-ciri di atas.

Beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala apapun sama sekali, tapi tiba-tiba sudah terlewat jauh dari tanggal haid biasanya.

Sebaiknya segera cek dengan dokter jika mengalami telat haid untuk mengetahui penyebab pasti dan menjalani tindakan yang sesuai.

Batas Waktu Telat Haid yang Normal

Batas waktu yang dianggap normal untuk telat haid bervariasi dari satu orang ke orang lainnya.

Beberapa wanita memiliki siklus haid yang sangat teratur, sedangkan yang lainnya mungkin mengalami variasi yang lebih besar.

Namun, pada umumnya, telat haid dianggap normal jika siklus haid seorang wanita tidak lebih dari 2-4 minggu dari jadwal yang diharapkan.

Secara umum, jika siklus haid normal, maka siklus menstruasi selalu berlangsung dari 21-35 hari.

Namun, dalam beberapa kasus, siklus menstruasi seorang wanita bisa berlangsung kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari, dan masih dianggap normal.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Morula IVF Margonda, dr Reni Junita, SpOG menjelaskan siklus menstruasi yang teratur antara 21-38 hari dihitung dari hari pertama bertemu hari pertama siklus selanjutnya.

Jika memang terjadi siklus haid yang tidak teratur bisa lakukan evaluasi lebih mendalam.

Mulai dari penghitungan Body Mass Index (BMI), pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang berupa USG hingga kemungkinan pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosis.

Sebaiknya segera cek dengan dokter jika mengalami telat haid yang berkepanjangan seperti lebih dari tiga bulan atau terjadi perubahan dalam siklus haid.

Solusi Mengatasi Telat Haid

Beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi telat haid di antaranya:

1. Menjaga Berat Badan yang Ideal

Obesitas atau kekurangan berat badan dapat mempengaruhi siklus haid. Menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mengembalikan siklus haid yang teratur.

2. Mengurangi Stress

Stress dapat mempengaruhi siklus haid. Melakukan teknik relaksasi, seperti yoga atau meditasi, dapat membantu mengurangi stress dan mengembalikan siklus haid yang teratur.

3. Menerapkan Pola Hidup Sehat

Pola hidup sehat yang meliputi diet sehat dan aktivitas fisik yang cukup dapat membantu menjaga kesehatan dan mengembalikan siklus haid yang teratur.

4. Menggunakan Kontrasepsi Hormonal

Gunakan kontrasepsi sebagai penyeimbang hormon seperti pil KB, implant, IUD atau suntik KB dapat membantu untuk mengontrol siklus haid.

Namun tentu saja saat mengambil tindakan ini harus sesuai petunjuk dari dokter.

5. Berobat ke Dokter

Jika telat haid disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu, seperti tiroid atau sindrom ovarium polikistik, maka dokter dapat memberikan obat atau terapi untuk mengatasinya.

6. Pemeriksaan Ultrasound

Pemeriksaan ini hanya dilakukan jika diduga terjadi masalah pada sistem reproduksi. Tentunya setelah mendapat rekomendasi dari dokter.

7. Konsumsi Jamu Tradisional

Meskipun masih membutuhkan penelitian lebih lanjut terkait khasiat jamu tradisional, bagi beberapa orang jamu tradisional dirasa cukup membantu.

Terlebih memang terbuat dari bahan-bahan alami sehingga bisa dicoba.

Dilansir dari buku 273 Ramuan Tradisional, bahan-bahan pembuatan jamu cukup mudah. Siapkan cengkih, biji pala, rimpang kunyit, gula aren, dan kapulaga. Rebus bersama daun srigading.

Semua bahan tersebut direbus dengan dua setengah gelas air sampai mendidih, kemudian disaring. Kemudian, minum air rebusan tersebut lima hari sebelum tanggal haid.

Jangan lupa, jika Anda merasa khawatir tentang telat haid, sebaiknya segera cek dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang pasti dan tindakan yang sesuai.

Penyakit yang Memicu Telat Haid

Beberapa penyakit yang dapat memicu telat haid di antaranya:

  1. Sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau kondisi di mana terjadi perkembangan benjolan di ovarium yang dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi.
  2. Keadaan tiroid yakni hormon yang tidak seimbang, baik hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid) atau hipertiroidisme (kelebihan hormon tiroid) dapat mempengaruhi siklus menstruasi.
  3. Masalah dengan uterus seperti mioma atau polip dapat menyebabkan perubahan dalam siklus menstruasi.
  4. Penyakit endokrin seperti diabetes atau kelainan dalam pengaturan hormon lainnya dapat menyebabkan perubahan dalam siklus menstruasi.
  5. Penyakit kronis seperti penyakit jantung atau sistem saraf yang menyebabkan stres dapat menyebabkan perubahan dalam siklus menstruasi.
  6. Kehamilan ektopik atau kehamilan yang terjadi di luar rahim, dapat menyebabkan telat haid dan harus segera mendapat penanganan. Namun hal ini jarang terjadi.
  7. Terapi kemoterapi atau radiasi yang dapat menyebabkan perubahan dalam siklus menstruasi.
  8. Penggunaan obat-obatan seperti obat-obatan yang digunakan dalam terapi penyakit mental, obat-obatan yang digunakan dalam terapi kanker, atau obat-obatan yang digunakan untuk mengontrol kadar hormon dapat menyebabkan perubahan dalam siklus menstruasi.

Nah detikers, itu tadi beberapa penyebab yang dapat memicu telat haid. Apakah Anda mengalami gejala di atas? Segera konsultasikan pada ahlinya, ya!




(aau/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads