Megawati Sindir Partai Pendompleng Kader PDIP, NasDem Merespons

Nasional

Megawati Sindir Partai Pendompleng Kader PDIP, NasDem Merespons

Tim detikNews - detikBali
Selasa, 10 Jan 2023 19:05 WIB
Waketum NasDem Ahmad Ali
Waketum NasDem Ahmad Ali (Foto: Xenos Zulyunico)
Bali -

Partai NasDem merespons pernyataan Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri menyindir partai politik (parpol) yang mendompleng kadernya untuk Pilpres 2024. Tak hanya iitu, Megawati juga heran dengan partai yang tidak mengusung kadernya sendiri di kontestasi politik.

Perlu diketahui, NasDem telah mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024. Anies tidak menjadi kader parpol manapun. Sebelum memutuskan nama Anies, NasDem mempertimbangkan beberapa nama yang akan diusung. Termasuk kader PDIP Ganjar Pranowo dan Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa sebagai bakal calon presiden mereka.

"Gini, kalau NasDem selalu berpikir bahwa parpol itu kan punya wewenang yang diberikan kewenangan oleh negara untuk mencalonkan presiden. Jadi kalau kemudian semua partai politik berpikir seperti itu maka saya akan anggap itu penyalahgunaan kewenangan yang diberikan negara," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) NasDem Ahmad Ali kepada wartawan, Selasa (10/1/2023, dikutip dari detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ali, masih banyak kader bangsa dari kalangan non-parpol yang menurutnya memiliki kapasitas untuk dimajukan sebagai capres. Menurutnya, orang-orang itu tak boleh dibatasi haknya.

"Karena kita juga harus melihat bahwa di luar partai politik masih banyak kader-kader bangsa yang memiliki kapasitas, integritas, yang tidak boleh kita pasung, tidak boleh kita ambil hak-haknya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ali juga mempertanyakan apakah kualitas kader parpol sudah pasti lebih baik ketimbang tokoh non-parpol, begitupun sebaliknya.

"Pertanyaannya, apakah kader politik jauh lebih baik daripada tokoh-tokoh nasional atau bukan anggota partai politik? Nggak seperti itu. Begitupun sebaliknya, tidak semua profesional di luar partai politik lebih baik daripada kader partai politik," kata Ali.

Ali menegaskan, partainya didedikasikan sebagai wadah bagi siapa saja yang dianggap berkompeten sebagai capres. Itulah sebabnya, orang-orang tersebut harus diberikan kesempatan.

"NasDem melihat orang-orang di luar partai politik itu melihat politik itu sebagai harapan, harapan untuk membangun negeri. dan partai politik memberikan kesempatan mereka untuk maju sebagai calon presiden tanpa mereka harus menjadi anggota partai politik," sambungnya.

Dilansir dari detikNews, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sebelumnya menyentil partai lain yang mendompleng kader PDIP menjadi bakal calon presiden (capres) 2024. Ia kemudian menyampaikan rasa herannya terhadap partai yang tidak mengusung kadernya sendiri di kontestasi politik.

"Ya ntar dulu, emangnya aku, situ tepuk tangan saya tergiur umumkan, nggak.. orang berpolitik sekarang kok kayak gitu ya, gimana si maunya? Emangnya nggak punya kader sendiri? Iya, dompleng-dompleng, iki aturannya piye," ungkap Megawati.

Sentilan itu diungkap Megawati saat merespons soal isu capres PDIP bakal diumumkan di HUT ke-50 partai di JIExpo Kemayoran, Selasa (10/1/2023). Megawati bertanya-tanya mengapa partai lain begitu ngotot mengusung capres dari PDIP.




(iws/gsp)

Hide Ads