Chart Pattern Adalah: Pengertian, Sejarah, dan Jenisnya

Chart Pattern Adalah: Pengertian, Sejarah, dan Jenisnya

ilham fikriansyah - detikBali
Senin, 09 Jan 2023 19:31 WIB
Ilustrasi chart pattern saham.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Grafissimo
-

Chart pattern adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia saham, merujuk pada pola yang terbentuk dari pergerakan harga dalam jangka waktu tertentu. Hadirnya chart pattern sangat penting bagi investor agar dapat menganalisis pergerakan harga di masa yang akan datang.

Istilah ini mungkin baru Anda temukan ketika mulai terjun ke dunia saham. Apa sebenarnya chart pattern itu? Lalu seperti apa jenis-jenis chart pattern yang digunakan saat ini? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini.

Apa Itu Chart Pattern?

Dijelaskan dalam buku Ilmu Saham: Powerful Chart Pattern, Powerful Position, dan Indikator Teknikal oleh Belvin Tannadi, chart pattern adalah pola yang terbentuk dari pergerakan harga dalam jangka waktu tertentu yang dipengaruhi oleh psikologi trader dan investor. Pergerakan tersebut akan terjadi secara berulang, sehingga dapat digunakan untuk memperhitungkan pergerakan harga di masa mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, chart pattern juga digunakan sebagai analisis teknikal untuk memprediksi harga pasar dengan bentuk yang muncul dari sebuah pattern dengan time frame tertentu. Dalam dunia saham dan trading, terdapat berbagai macam chart pattern yang akan kita pelajari dalam bagian berikutnya. Namun sebelum itu, mari mengenal asal mula dan sejarah chart pattern.

Asal Mula dan Sejarah Chart Pattern

Dikutip e-Jurnal berjudul Chart Pattern Versi Bahasa oleh Mohamad Taqiyudin Ismail, awalnya chart pattern tidak diperhitungkan dalam analisis teknikal. Lalu pada tahun 1920-an, seorang akuntan bernama Ralph Nelson Elliot mengemukakan hasil pengamatannya tentang hubungan antara konsep dasar pada Support dan Resistance dengan kecenderungan harga membentuk suatu pola.

ADVERTISEMENT

Apa yang dikemukakan oleh Elliot secara tidak langsung memperkuat anggapan yang telah ada sebelumnya. Yakni bahwa manusia memiliki perasaan atau emosi yang sama terhadap suatu situasi maupun kondisi.

Atas dasar tersebut, Elliot memperkirakan bahwa reaksi manusia (trader) akan selalu sama sampai kapan pun. Hal inilah yang membuat suatu pola cenderung berulang, sehingga pola kebiasaannya sangat mungkin diprediksi atau dipahami.

Sebenarnya, chart pattern merupakan bentuk yang lebih spesifik dari suatu fase pada sebuah tren. Chart pattern merangkum seluruh aktivitas perdagangan yang ada secara perspektif dan formatif. Disebut perspektif karena pola yang terbentuk akan sangat bergantung dari sudut pandang yang melihatnya. Lalu disebut formatif karena chart pattern terdiri dari formasi khusus yang terbentuk oleh pergerakan harga.

Mengenal Jenis Chart Pattern

Nah, sekarang kita masuk ke jenis-jenis chart pattern. Dikutip dari buku Ilmu Saham: Powerful Chart Pattern, Powerful Position, dan Indikator Teknikal oleh Belvin Tannadi, terdapat berbagai macam chart pattern yang bisa digunakan. Namun, secara umum chart pattern dibagi ke dalam tiga jenis. Yakni reversal chart pattern, continuation chart pattern, dan bilateral chart pattern. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Reversal Chart Pattern

Reversal chart pattern atau disebut juga pola pembalikan adalah pola chart yang menandakan pembalikan. Pada umumnya chart pattern akan muncul di atas (top) dan bawah (bottom) harga.

Ciri utama dari chart pattern ini adalah terbentuknya dua titik paling dasar dalam kondisi downtrend dengan titik rendah yang sama atau hampir sama. Lalu, titik BP (Breakout Point) merupakan titik yang menjadi validasi terbentuknya Double Bottoms Pattern.

Untuk bisa menghitung target profit Double Bottoms, Anda bisa menggunakan jarak vertikal dari garis horizontal kedua titik dasar ke titik puncak dan diukur dari titik BP.

Target profitnya bersifat objektif, artinya tidak ada kepastian 100%. Jadi, target harga bisa saja terus naik melewati target atau bisa juga tidak mencapai target.

Reversal chart pattern terbagi lagi ke dalam beberapa jenis, yakni:

  • Head and Shoulders
  • Inverted Head and Shoulders
  • Triple Tops
  • Triple Bottoms
  • Double Tops
  • Double Bottoms

2. Continuation Chart Pattern

Pola lanjutan atau disebut juga continuation chart pattern merupakan sinyal lanjutan dari harga tren sebelumnya. Chart pattern ini juga bisa dianggap sebagai jeda selama tren berlangsung, sehingga dapat diketahui apakah tren akan berlanjut atau justru berbalik arah.

Continuation chart pattern sangat berguna dalam menyaring sinyal yang menunjukkan tanda-tanda penurunan harga dari tren utama. Maka dari itu, kita harus cermat dan bisa menempatkan garis tren dengan tepat, apakah harga akan menembus ke atas atau malah terjun bebas ke bawah.

Continuation chart pattern juga terbagi ke dalam berbagai jenis, yakni:

  • Triangles
  • Flags
  • Pennants
  • Rectangles
  • Cup and Handle

3. Bilateral Chart Pattern

Berbeda dari jenis chart pattern sebelumnya, bilateral chart pattern akan terasa lebih rumit. Sebab, sinyal harga bisa berpindah ke kedua arah. Jadi, sinyal tersebut bisa menunjukkan pergerakan mengikuti tren atau justru melawan tren.

Karena sulit diprediksi, bilateral chart pattern tidak bisa dimainkan sembarangan. Sebaiknya pertimbangkan dua skenario yakni upside dan downside breakout, kemudian letakkan satu order di puncak formasi dan satu lagi di bagian dasar. Apabila ada salah satu order mulai terancam, kita tidak perlu panik. Kita masih bisa membatalkan order yang satunya lagi.

Bilateral chart pattern terbagi lagi ke dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

  • Descending chart pattern
  • Ascending chart pattern
  • Symmetrical chart pattern

Demikian pembahasan lengkap mengenai chart pattern mulai dari pengertian, sejarah singkat, hingga jenis-jenisnya. Semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam memahami chart pattern beserta jenis-jenisnya, detikers.




(ilf/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads