Mengenal Proses Autotomi Pada Hewan dan Bedanya Dengan Regenerasi

Mengenal Proses Autotomi Pada Hewan dan Bedanya Dengan Regenerasi

Elmy Tasya Khairally - detikBali
Jumat, 06 Jan 2023 21:44 WIB
Hukum Makan Kadal Menurut Fatwa MUI
Foto: Getty Images/iStockphoto/Ciungara
-

Berbagai hewan memiliki caranya sendiri untuk melindungi diri, salah satunya adalah autotomi. Hewan-hewan yang memiliki kemampuan ini melakukan autotomi cara mengelabui pemangsanya.

Hewan apa saja yang melindungi diri dengan cara autotomi? Apa bedanya autotomi dengan regenerasi? Simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Autotomi

Dikutip dari buku Tematik Tema 2, autotomi adalah kemampuan hewan untuk melindungi diri dari musuh dengan cara memotong atau memutus salah satu bagian dari tubuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu hewan yang memiliki kemampuan autotomi di antaranya adalah kadal, yaitu dengan memutuskan ekornya.

Mengutip Buku Biologi Lingkungan oleh Andi Badli Rompegading, autotomi adalah sebuah tindakan melepaskan bagian tertentu agar bobot tubuhnya menjadi lebih ringan.

ADVERTISEMENT

Dengan melepas bagian tubuhnya itu, hewan bisa lebih mudah menyelamatkan diri dari kejaran musuh.

Menurut buku Budidaya dan Bisnis Kepiting lunak, Autotomi adalah proses penanggalan anggota gerak secara otomatis. Fenomena ini sering terjadi ketika hewan-hewan tertangkap.

Sementara, menurut buku Explore Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX oleh Sadiman dan Tristia Ningsih, adaptasi ini merupakan penyesuaian atau kebiasaan hidup dari makhluk hidup terhadap lingkungannya. Adaptasi ini disebut juga merupakan respons terhadap rangsangan dari luar tubuh

Proses Autotomi Pada Hewan Lainnya

Tak hanya pada kadal, proses autotomi juga dilakukan hewan lainnya seperti cicak, gurita, hingga laba-laba. Bagaimana cara mereka melindungi diri?

1. Cicak

Mengutip buku Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar, cicak menjadi salah satu hewan yang ekornya mudah putus. Sama seperti kadal, dalam keadaan bahaya, cicak mengelabui musuhnya dengan memutuskan ekor.

Ekor yang telah terpisah dengan tubuh yang bergerak-gerak. Sehingga pemangsa akan mengalihkan perhatiannya pada ekor yang bergerak tersebut.

2. Gurita

Gurita akan mengeluarkan tinta hitam saat diserang musuh. Hal ini juga dilakukan oleh cumi-cumi dan sotong.

3. Laba-laba

Mengutip buku Aktivitas Siswa, laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsanya.

Bahan pembuat jaring berasal dari organ khusus di dalam abdomen yang disebut alat antih. Alat pemintal pada laba-laba disebut spinneret.

5. Kepiting

Kepiting biasanya akan menanggalkan kaki-kakinya bila tertangkap untuk melepaskan diri.

Uniknya, apabila sebagian kaki kepiting tanggal sebelum molting, maka setelah molting, kaki-kaki tersebut akan kembali utuh.

6. Tokek

Cara tokek melindungi dirinya sama dengan cicak dan juga kadal. Hewan ini memutuskan ekornya untuk mengalihkan perhatian predator yang mengejarnya.

7. Salamander

Salamander melakukan autotomi dengan cara yang sama pula, yaitu memutuskan ekornya untuk menyelamatkan diri.

Perbedaan antara Autotomi dan Regenerasi

Autotomi merupakan sebuah tindakan melepaskan bagian tubuh tertentu, sementara regenerasi adalah kemampuan tubuh untuk menggantikan bagian tubuh yang rusak, baik disengaja ataupun tidak disengaja (karena kecelakaan) dengan bagian tubuh yang baru.

Menurut jurnal UIN Suka, proses autotomi terjadi secara spontan dan pada ekor yang putus tidak terlihat adanya bekas kerusakan, meski ekor sebenarnya tersusun atas jaringan-jaringan yang tidak sama konsistennya.

Putusnya ekor terjadi pada tempat-tempat tertentu yang disebut dataran autotomi, yaitu dataran retakan yang terletak melintang pada ekor.

Apabila putusnya ekor terjadi bukan pada dataran autotomi, maka regenerasi akan terhambat, bahkan regenerasi akan berhenti sama sekali. (Bustard,1998; Pratt, 1946)

Proses regenerasi dimulai dengan penutupan luka oleh epitheliocyti kulit yang bergerak meluas masuk ke bagian luka, yaitu di antara koagulat darah yang menutupi luka dan textus connectivus di dekatnya.

Perluasan epotheliocyti ini disebabkan oleh gerakan ameboid cellulae dan bukan oleh proliferasi bagian tepi luka, karena pada saat itu tidak dijumpai mitosis pada epitheliocyti kulit (Balinsky 1970).

Mengutip jurnal Proses Regenerasi Ekor Kadal oleh Nyoman Puniawati Soesilo, pada intinya, proses regenerasi terbagi menjadi tiga fase, yaitu:

Mengutip jurnal Proses Regenerasi Ekor Kadal oleh Nyoman Puniawati Soesilo, proses regenerasi terbagi menjadi tiga fase, yaitu:

  • Fase penyembuhan luka dari sel epitel kulit yang melakukan gerakan ameboid
  • Fase pembentukan blastema
  • Fase diferensiasi serta pertumbuhan ekor

Mengutip academia edu karya Cincy Anggrainy, peristiwa regenerasi bagi organisme merupakan hal penting, sebab proses yang esensial selama perjalanan hidup organisme.

Adanya bagian tubuh yang lepas akibat kecelakaan dengan proses regenerasi bagian tubuh yang lepas akan diganti kembali dengan jaringan baru (Aprizal Lukman, 2009).

Cicak merupakan salah satu anggota Lacertilia yang mempunyai kemampuan autotomi dan regenerasi ekor.

Setelah peristiwa autotomi ekor akan terjadi proses regenerasi sehingga tumbuh ekor baru yang bentuk dan ukurannya hampir sama dengan ekor semula.

Perbedaan ekor asli dan hasil regenerasi terutama terletak pada struktur vertebra dan medulla spinalis (Balinsky, 1982).

Ekor yang mengalami regenerasi tidak disokong oleh deretan vertebra seperti halnya ekor asli, oleh bangunan berbentuk pipa memanjang yang tersusun atas tulang rawan (Simpson, 1970).

Itulah pengertian dari autotomi prosesnya pada beberapa hewan seperti cicak, gurita, laba-laba hingga kepiting. Sekarang, kamu sudah lebih mengerti apa itu autotomi, bukan?




(elk/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads