Sederet Fakta Kemunculan Buaya di Pantai Padma Legian Saat Galungan

Round Up

Sederet Fakta Kemunculan Buaya di Pantai Padma Legian Saat Galungan

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 05 Jan 2023 08:05 WIB
Buaya muara yang ditemukan oleh petugas Balawista Badung di bibir Pantai Padma, Legian, menjadi tontonan turis dan warga. (Triwidiyanti/detikBali)
Buaya muara yang ditemukan oleh petugas Balawista Badung di bibir Pantai Padma, Legian, menjadi tontonan turis dan warga. (Triwidiyanti/detikBali)
Badung -

Warga dan wisatawan di Pantai Padma, Legian, Bali, dihebohkan dengan kemunculan buaya tepat saat Hari Raya Galungan, Rabu (4/1/2023), sekitar pukul 15.00 Wita. Buaya berbobot 100 kilogram itu terdampar di depan pos Balawista Badung.

"Jadi tadi jam 3 sore jalan-jalan patroli, kami lihat itu di pinggir Pantai Legian, tepatnya di depan pos Balawista atau kurang lebih 50 meter lah," kata salah satu petugas Balawista Badung, Mogi Byantara, Rabu sore.

Dari kejauhan, kata Mogi, buaya dengan panjang sekitar 3 meter itu sempat dikira kayu saat muncul ke permukaan. Buaya tersebut datang dari arah utara. Begitu didekati, betapa kagetnya petugas Balawisata Badung ternyata itu adalah seekor buaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak ada yang ngeh, dikira kayu. Ini baru pertama kali ini ada buaya, jelas kami kaget."

"Buaya itu berhenti di bendera merah (tanda bahaya)," ungkap Mogi.

ADVERTISEMENT
Seekor buaya ditemukan di bibir Pantai Padma, Legian, Rabu (4/1/2023). (Triwidiyanti/detikBali)Seekor buaya ditemukan di bibir Pantai Padma, Legian, Rabu (4/1/2023). (Triwidiyanti/detikBali) Foto: Seekor buaya ditemukan di bibir Pantai Padma, Legian, Rabu (4/1/2023). (Triwidiyanti/detikBali)

Satu Jam Evakuasi

Tak ingin membahayakan para wisatawan, petugas Balawista Badung bersama warga pun bahu membahu menangkap buaya tersebut dengan alat-alat seadanya.

Mogi menuturkan, itu merupakan kali pertama dirinya menemukan dan menangkap buaya di pinggir pantai. "Susah nangkapnya karena buaya dalam kondisi hidup dan buaya besar. Pertama kali juga melihat dan takut ya," imbuhnya.

Setelah satu jam, buaya itu akhirnya berhasil diikat menggunakan tali nilon. Bagian tangan dan kakinya diikat, sementara mulut buaya ditutup kain. Buaya tersebut kemudian dievakuasi menggunakan tandu.

"Tadi kami mengangkatnya lebih dari 10 orang, kemungkinan panjang 3 meter dan berat lebih dari 100 kilogram," sambungnya.

Sementara itu, Dewa Made Juliarta (33) mengaku tidak menyangka seumur hidupnya bakal menangkap buaya. Dewayang sudah belasan tahun menjadi penjaga pantai mengatakan baru kali ini ada buaya terdampar persis di depan pos jaganya.

"Baru kali ini (ada buaya). Saya kerja belasan tahun sejak Bom Bali I, jelas kaget," kata Dewa.

Seekor buaya muncul di bibir Pantai Padma, Legian pada Rabu (4/1/2023) sekitar pukul 15.00 Wita. (Triwidiyanti/detikBali)Seekor buaya muncul di bibir Pantai Padma, Legian pada Rabu (4/1/2023) sekitar pukul 15.00 Wita. (Triwidiyanti/detikBali)

Kagetkan Wisatawan hingga Warganet

Kemunculan buaya di Pantai Padma, Legian, membuat geger turis dan warga setempat. Seperti salah satu turis asing asal Turki bernama Mark yang mengaku kaget dengan kemunculan buaya tersebut.

"Saya terkejut. Ini pertama kali saya lihat buaya di sini," kata Mark, Rabu sore.

Buaya yang sudah terikat itu menjadi tontonan warga dan wisatawan. Tak sedikit dari mereka yang mengabadikan momen tersebut menggunakan kamera handphone (HP).

Kemunculan buaya di Pantai Padma, Legian, juga sempat viral di media sosial. Tak sedikit warganet yang mengaku heran dan tak menyangka terkait kemunculan buaya muara tersebut.

Diduga dari Tahura Ngurah Rai

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bali (BKSDA) Bali Agus Budi Santosa mengungkap buaya yang muncul di Pantai Padma, Legian merupakan jenis buaya muara (Crocodylus Porosus). Buaya muara berjenis jantan tersebut diduga berasal dari Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai.

"Di dekat sini ada habitat Tahura Ngurah Rai. Kemungkinan besar buayanya dari sana karena memang habitat aslinya dari sana," kata Agus Budi saat ditemui detikBali, Rabu (4/1/2023).

Di sisi lain, BKSDA Bali juga menelusuri kemungkinan buaya tersebut merupakan hewan peliharaan. Ia menyebut buaya itu berusia sekitar 4-5 tahu. Ada pula kemungkinan bahwa buaya tersebut keluar habitat untuk mencari makanan atau hendak kawin.

"Hanya dua kemungkinan, pemiliknya yang melepaskan atau memang dia habitatnya di muara Tahura. Karena area sini tidak ada lagi muara," ungkapnya.

Sementara itu, beredar kabar bahwa buaya tersebut merupakan buaya yang sempat dicari 3 tahun lalu dan terakhir kali terlihat di Pantai Mertasari. Berdasarkan ciri-ciri yang diperoleh oleh polisi hutan, ada luka di atas kepala buaya.

"Kalau itu kami tidak bisa pastikan karena kalau kami mau identifikasi buaya itu ada teknik dan caranya. Kalau kami lihat dari foto susah untuk mengidentifikasikan," imbuhnya.

Meski demikian, Agus Budi mengakui tersebut terdapat dua luka yaitu di atas badan dan ekor buaya. Kini BKSDA Bali telah mengamankan buaya muara tersebut untuk kemudian dilakukan eksaminasi atau pengecekan kesehatan.




(iws/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads