Dewa Made Juliarta (33) asal Gianyar dan Mogi Byantara (24) petugas Balawista Badung tidak menyangka seumur hidupnya bakal menangkap buaya. Mereka pun menceritakan detik-detik penangkapan buaya dengan dibantu warga sekitar di Pantai Padma, Legian, Badung, Bali.
Dewa mengaku dirinya sudah belasan tahun menjadi penjaga pantai dan baru kali ini ada buaya terdampar persis di depan pos jaganya. "Baru kali ini (ada buaya). Saya kerja belasan tahun sejak Bom Bali I, jelas kaget," terangnya ditemui detikBali di Pos Balawista Pantai Padma Legian, Badung, Bali, Rabu (4/1/2023).
Baca juga: Geger! Buaya Muncul di Pantai Padma Legian |
Sementara itu, Mogi menambahkan, buaya tersebut datang dari arah utara. Buaya berukuran 2,9 meter dengan bobot 100 kilogram tersebut awalnya sempat dianggap kayu.
"Tadi waktu patroli dari arah utara berjalan dia seperti kayu mengambang kemudian dia berhenti di bendera merah (tanda bahaya)," ungkap Mogi.
Buaya tersebut menurutnya tidak bisa masuk ke area bibir pantai dan hanya diam. Ia dan rekannya kemudian berinisiatif untuk menangkap buaya dengan alat seadanya karena membahayakan para wisatawan.
Mogi menegaskan bahwa ia baru pertama kali menemukan buaya besar di pinggir pantai. "Susah nangkapnya karena buaya dalam kondisi hidup dan buaya besar. Pertama kali juga melihat dan takut ya," tandasnya.
Kemudian dibantu rekan dan warga, buaya dapat ditangkap dengan menggunakan tali.
"Lumayan lama itu bisa ditangkap sekitar 1 jamlah," katanya.
Kondisi buaya saat ditemui detikBali sudah terikat di atas tandu. Buaya diikat bagian tangan dan kaki terikat serta kepala buaya ditutup kain.
Berasal dari Tahura Ngurah Rai
Kepala BKSDA Bali Agus Budi Santosa menerangkan buaya yang ditangkap di bibir Pantai Padma, Legian merupakan jenis buaya muara (Crocodylus Porosus). Buaya muara berjenis jantan tersebut diduga berasal dari Tahura Ngurah Rai.
"Di dekat sini ada habitat Tahura Ngurah Rai. Kemungkinan besar buayanya dari sana karena memang habitat aslinya dari sana," katanya ditemui detikBali, Rabu (4/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BKSDA Bali masih menelusuri apakah buaya berusia 4-5 tahun tersebut merupakan buaya muara Tahura Ngurah Rai atau hewan peliharaan. Selain itu, juga menelusuri keluar habitat untuk mencari makanan atau hendak kawin.
"Hanya dua kemungkinan, pemiliknya yang melepaskan atau memang dia habitatnya di muara Tahura karena area sini tidak ada lagi muara," ungkapnya.
(nor/nor)