Belakangan ini kata toxic semakin ramai diperbincangkan oleh masyarakat, terutama di media sosial. Penggunaan kata toxic sering dikaitkan dengan sifat seseorang yang tidak menyenangkan, bahkan lebih sering merugikan orang lain.
Sayangnya, masih banyak orang yang tidak tahu apa arti kata toxic dengan tepat. Pada umumnya, mereka hanya ikut-ikutan saja menggunakan kata toxic, karena belakangan ini memang sedang tren di kalangan anak muda.
Lantas, apa sih arti toxic itu? Lalu seperti apa ciri-ciri orang yang toxic? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini, detikers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Toxic?
Toxic sebenarnya memiliki beragam definisi, tergantung konteksnya. Namun, bila mengikuti tren sekarang ini, kata toxic mengacu pada bahasa gaul yang awalnya dicetuskan oleh anak-anak muda dari perkotaan, atau lebih dikenal dengan sebutan anak Jaksel (Jakarta Selatan).
Dijelaskan dalam buku Luka (Pembusukan) Generasi oleh Kornelius Sabat, kata toxic berasal dari bahasa Inggris yang bila diterjemahkan artinya beracun. Toxic bisa digambarkan sebagai zat atau obat beracun yang berbahaya bagi manusia.
Sedangkan dalam konteks bahasa gaul, toxic bisa diartikan sebagai seseorang yang memiliki sifat buruk dan suka merugikan orang lain. Pada intinya, orang-orang yang toxic hanya akan membawa pengaruh negatif pada hidup orang lain, sehingga sebaiknya dihindari.
Selain untuk menggambarkan kepribadian orang dalam bergaul, kata toxic juga sering digunakan dalam berbagai macam permainan untuk menggambarkan betapa merugikannya orang tersebut. Sebagai contoh, dalam permainan sepak bola, ada salah seorang pemain yang hanya mementingkan diri sendiri. Ia tidak peduli dengan kerja sama tim dan memilih egois. Alhasil ia mendapat julukan pemain toxic.
Penyebab Seseorang Menjadi Toxic
Ada beberapa faktor kenapa seseorang bisa menjadi toxic di lingkungannya. Dilansir situs Psych Central, berikut penyebab seseorang menjadi toxic.
- Diturunkan dari orang tuanya yang juga toxic.
- Orang tua lalai dalam membina anak, sehingga anak memiliki sifat toxic.
- Memiliki trauma di masa lalu dan terus membekas dalam jangka waktu lama.
- Kondisi kesehatan jiwa (mental health) terganggu.
- Sifat toxic tersebut justru mendapatkan respons positif dari sekitarnya, misalnya orang yang egois dan manipulatif justru mendapatkan karier yang lancar.
Ciri-ciri Orang Toxic
Kamu bisa mengetahui apakah seseorang memiliki sifat toxic atau tidak dengan melihat ciri-cirinya. Dikutip situs Web MD, berikut ciri-ciri orang yang toxic di dalam lingkungan.
- Mudah merendahkan orang lain.
- Memanfaatkan kebaikan yang diberikan oleh teman atau sahabat.
- Mudah merendahkan orang lain.
- Gemar memanipulasi orang lain.
- Hanya mau senang-senang saja, saat mengalami kesusahan ia tidak mau membantu.
- Selalu merasa lebih baik daripada orang lain.
- Senang jika teman-temannya mengalami kesusahan.
- Tidak memiliki empati dan simpati.
- Enggan untuk meminta maaf.
Cara Menghilangkan Sifat Toxic
Dari ciri-ciri di atas, detikers tentu sudah lebih memahami apakah orang disekitarmu toxic atau tidak. Bisa jadi justru diri kita sendirilah yang ternyata toxic. Namun jangan khawatir, ada sejumlah cara untuk menghilangkan sifat toxic tersebut. Dilansir situs Web MD, berikut beberapa cara menghilangkan sifat toxic.
- Memaafkan diri sendiri atas perbuatan toxic yang dilakukan kepada orang lain.
- Mencari tahu apa penyebab kamu menjadi orang toxic.
- Mencari kebiasaan baru, menuju ke arah yang positif dan jauhkan hal negatif.
- Jangan terpengaruh oleh pikiran buruk (negative thinking) di dalam kepala.
- Sadar kalau kamu juga memiliki kekurangan, sehingga butuh bantuan orang lain.
- Berpikir lebih jernih dan realistis, jangan selalu mengikuti perasaan hati.
Cara Menghadapi Orang Toxic
Di atas merupakan cara untuk menghilangkan sifat toxic pada diri sendiri. Lantas, bagaimana cara menghadapi orang lain dengan sifat toxic? Dilansir situs Walden University, berikut cara menghadapinya.
1. Tetapkan Batasan Diri
Sebenarnya sah-sah saja kalau detikers memiliki teman yang toxic. Namun, berteman sewajarnya saja. Jangan sampai kamu merasakan getah dari pertemanan toxic yang sangat merugikan.
2. Kamu Berhak Bahagia
Orang yang memiliki sifat toxic sering kali menghancurkan kebahagiaanmu. Maka dari itu, tinggalkan saja orang yang toxic secara perlahan sebab kamu berhak untuk bahagia dalam hidup.
3. Fokus Pada Tujuan Hidup Diri Sendiri
Terkadang, orang-orang toxic di sekeliling detikers hanya ingin melihat kamu gagal dan terpuruk, tapi ia bersembunyi dengan menunjukkan rasa sedih dan menunjukkan perhatian. Untuk itu, fokus dengan dirimu sendiri saja dan abaikan orang-orang toxic di sekeliling detikers.
4. Jangan Penasaran dengan Masalah Mereka
Orang-orang toxic sering kali menceritakan suatu masalahnya kepada orang lain, tapi mereka juga turut menyeret orang lain ke dalam masalahnya. Oleh karena itu, jangan pernah merasa penasaran dengan masalah mereka. Cukup mengetahuinya saja dan jangan ikut campur.
Mengenal Toxic Relationship
Belakangan ini juga sedang tren istilah toxic relationship di kalangan anak muda. Lantas, apa sih sebenarnya toxic relationship itu?
Dijelaskan dalam buku Perempuan: Perempuan dan Media Volume 2, toxic relationship adalah sebuah kondisi ketika suatu hubungan asmara merugikan salah satu pihak, sehingga pihak tersebut merasa direndahkan, tidak dihargai, bahkan juga diserang dalam bentuk tindakan fisik, verbal, maupun emosional.
Toxic relationship tak hanya menyangkut hubungan dalam percintaan saja, tapi bisa dikaitkan dengan hubungan apa saja, seperti antara orang tua dan anak, hubungan antar saudara, hingga hubungan antara sahabat. Kalau toxic secara umum dikaitkan dengan hubungan antara teman, toxic relationship bisa dibilang sebagai hubungan yang lebih erat dan dekat.
Tanda-tanda Kita dalam Toxic Relationship
Kamu bisa mendeteksi apakah hubungan yang terjalin bersama orang terdekat sudah masuk dalam kategori toxic relationship atau bukan. Dikutip dari buku Perempuan: Perempuan dan Media Volume 2, berikut tanda-tanda kamu berada dalam toxic relationship.
- Terjadi kekerasan verbal
- Sering menerima kekerasan fisik
- Mengalami kekerasan seksual atau aktivitas seksual yang menyimpang
- Hilangnya harga diri
- Memiliki rasa cemburu yang berlebihan
- Terlalu posesif
- Minim apresiasi terhadap pasangan
- Sering tidak jujur
- Tertanam rasa benci di dalam hati, tetapi tidak bisa diungkapkan dalam kata-kata
- Manipulatif
Nah, itulah penjelasan mengenai toxic beserta ciri-ciri dan cara menghilangkannya. So, kalau detikers merasa memiliki hubungan pertemanan yang toxic, sebaiknya segera tinggalkan demi kebaikan diri kamu sendiri. Jika ternyata dirimu sendirilah yang toxic, segera perbaiki diri dan cari bantuan profesional bila perlu. Semoga bermanfaat, detikers!
(ilf/des)