Libur tahun baru 2023, kunjungan wisatawan di kawasan Daya Tarik Wisata (DTW) Teluk Gilimanuk, Jembrana, Bali, meningkat hingga 50 persen. Wisatawan lokal memilih berwisata di Teluk Gilimanuk saat tahun baru lantaran air tenang dan ada wahana mengelilingi teluk dengan jukung.
Dari pantauan detikBali, pengunjung DTW Teluk Gilimanuk sangat menikmati suasana teluk yang begitu indah, dihiasi pemandangan mangrove serta air tenang. Pengunjung yang mengajak anak-anak sangat menikmati mandi di bibir pantai karena tidak memiliki ombak, sehingga aman untuk anak-anak.
Selain itu, beberapa pengunjung yang mengajak keluarga juga tampak menggelar tikar di bawah pohon pinggir pantai, serta mencicipi kuliner pedagang kaki lima di sekitar kawasan Teluk Gilimanuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bersama keluarga memang senang di sini, selain menghilangkan penat setelah menjalani lika-liku kehidupan di tahun 2022, dengan melihat pemandangan mangrove serta terumbu karang, juga dapat menikmati mandi di pantai dengan air yang tenang," ungkap pengunjung asal Kecamatan Pekutatan, Sairi (48), Minggu (1/1/2023).
Sairi mengungkapkan, tiket wahana mengelilingi Teluk Gilimanuk masih tetap di tengah naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). "Harganya tetap, jadi sangat terjangkau untuk wisatawan lokal seperti saya, sangat menikmati berlibur di Teluk Gilimanuk," katanya.
Sementara, Sekretaris Paguyuban Wisata Teluk Gilimanuk, Soni Budi Kusuma ditemui mengatakan, kunjungan wisatawan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sehingga peningkatan kunjungan sangat berdampak bagi pelaku pariwisata Teluk Gilimanuk, khususnya bagi nelayan yang menyediakan fasilitas keliling teluk menggunakan jukung.
"Sangat berbeda, apalagi presiden juga sudah mencabut status PPKM, ini sangat meningkat dari hari biasanya," ujar Soni.
Soni juga mengaku, peningkatan penyewaan jukung untuk berwisata bahari mengelilingi Teluk Gilimanuk mengalami peningkatan hingga 50 persen dari hari biasanya. "Yang sebelumnya hanya berangkat sekali, sekarang setiap jukung sudah berangkat 2 hingga 4 kali dalam sehari untuk mengantar wisatawan," jelasnya.
Diterangkan, harga penyewaan jukung masih tetap Rp 150 ribu untuk 30 menit mengelilingi teluk. "Jadi masih harga lama, meski ada kenaikan harga BBM, bahkan sekarang karena tidak boleh membeli Pertalite dengan jeriken, nelayan di sini menggunakan Pertamax, namun harga tidak dinaikkan," paparnya.
Disinggung mengenai wisatawan yang datang ke Teluk Gilimanuk, ia mengaku didominasi wisatawan lokal Jembrana, Buleleng, dan Tabanan. "Bahkan tadi ada sekitar sepuluh orang wisatawan asing asal Rusia, dan saat ini masih melakukan aktivitas snorkeling di daerah pasir putih Teluk Gilimanuk," imbuhnya.
(irb/hsa)