Sandiaga Sebut Golden Visa Segera Diluncurkan untuk Gaet Investasi

Tabanan

Sandiaga Sebut Golden Visa Segera Diluncurkan untuk Gaet Investasi

Chairul Amri Simabur - detikBali
Sabtu, 31 Des 2022 19:01 WIB
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat berkunjung di Puri Anyar Kerambitan, Tabanan, Bali, Sabtu (31/12/2022).
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat berkunjung di Puri Anyar Kerambitan, Tabanan, Bali, Sabtu (31/12/2022). Foto: Chairul Amri Simabur/detikBali
Tabanan -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan dalam waktu dekat akan diluncurkan Golden Visa untuk menggaet investasi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

Golden visa adalah program imigrasi yang memungkinkan orang kaya mendapatkan izin tinggal atau kewarganegaraan di negara lain, hanya dengan membeli rumah di sana, melakukan investasi, atau sumbangan yang relatif besar.

"Untuk menarik lebih banyak investor dan talenta-talenta digital, teknologi tinggi, atau investor di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif ke Bali dan destinasi utama lainnya," kata Sandiaga setelah berdialog dengan 20 orang lebih investor asing di Puri Anyar Kerambitan, Tabanan, Bali, Sabtu (31/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu juga sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan para investor asing di kesempatan tersebut. "Ada beberapa pertanyaan berkaitan dengan UU Cipta Kerja yang baru saja diterbitkan Perppu-nya dan berkaitan dengan visa yang sudah difasilitasi dengan B211 dan Second Home Visa," imbuhnya.

Ia menyebutkan, 20 orang lebih investor asing ini sudah menanamkan dan akan menambah investasi di Bali. Selain menampung pertanyaan dari kalangan investor asing, Sandiaga juga menegaskan investasi asing ini harus tetap menjaga kearifan lokal, seperti yang ditegaskan Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan dan panglingsir Puri Anyar Kerambitan.

ADVERTISEMENT

"Tadi juga sesuai pesan Wakil Bupati dan panglingsir Puri Anyar Kerambitan, Tri Hita Karana, Swadarma leadership harus tetap, meski kita ini bicara investasi global, tapi kearifan lokal harus tetap ada," ujarnya.

Menurutnya, panduan berinvestasi juga harus diberikan sehingga investasi yang masuk nantinya mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Tapi tidak menghilangkan akar budaya dan adat istiadat Bali sendiri," pungkasnya.




(irb/gsp)

Hide Ads