Tanah Longsor-Pohon Tumbang Melanda Buleleng Sepekan Terakhir

Buleleng - Cuaca ekstrem mulai dari hujan lebat hingga gelombang tinggi melanda Kabupaten Buleleng, Bali, selama sepekan. Akibatnya, belasan bencana seperti tanah longsor hingga pohon tumbang terjadi di sejumlah desa.

Sejumlah bangunan rusak sedang hingga berat akibat bencana itu. Adapun total kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng I Putu Ariadi Pribadi menerangkan belasan bencana terjadi sepekan terakhir. Beruntung, tidak ada korban jiwa akibat bencana tersebut.

Baca juga: Waspada! 88 Desa di Buleleng Masuk Daerah Rawan Bencana

"Berdasarkan informasi ada tiga laporan bencana alam kemarin terjadi, di antaranya musibah tanah longsor terjadi di dua lokasi yakni di Desa Madenan dan Desa Tembok, sementara untuk pohon tumbang terjadi di Baktiseraga," kata I Putu Ariadi Pribadi, Sabtu (31/12/2022). Kerugian materi akibat belasan bancana tersebut ditaksir mencapai Rp 359,5 juta.

Ariadi mengimbau agar masyarakat tetap waspada dengan potensi bencana alam dan tetap mengikuti perkembangan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, BMKG. Sebab, puncak musim penghujan diprediksi terjadi pada bulan ini hingga bulan Januari 2023.

Baca juga: Waspada Lewat Jalur Buleleng, Ini Titik Rawan Kecelakaan-Longsor

BPBD Buleleng, Ariadi melanjutkan, juga telah menyiagakan tim dari Tim Rekasi Cepat (TRC). Tim itu siaga 24 jam untuk mengantisipasi bencana alam saat pergantian tahun.

"Kepada seluruh warga Buleleng yang tinggal di pinggir pantai ataupun di wilayah perbukitan agar tetap waspada, karena cuaca saat ini sudah menunjukan gejala cuaca ekstrem, sementara puncak musim penghujan tahun ini di bulan Desember ini dan Januari 2023," imbau Ariadi.

(gsp/hsa)