- Jenis dan Biaya Pasang Behel Gigi 1. Behel Konvensional - Behel Metal Konvensional - Behel Keramik Konvensional - Behel Sapphire Konvensional 2. Behel Transparan atau Invisalign 3. Behel Damon atau Self-ligating 4. Behel Lingual
- Kapan Waktu yang Tepat untuk Pasang Behel Gigi?
- Bagaimana Prosedur Pemasangan Behel Gigi? 1. Sebelum Pemasangan Behel Gigi 2. Saat Pemasangan Behel Gigi 3. Setelah Pemasangan Behel Gigi
- Apa Efek Samping Memakai Kawat Gigi? 1. Rasa Tidak Nyaman 2. Sakit Rahang 3. Kesulitan Makan 4. Relaps Gigi 5. Reaksi Alergi 6. Kerusakan Gigi
- Manfaat Memasang Kawat Gigi 1. Mempercantik Gigi 2. Mencegah Kerusakan Gigi 3. Lebih Mudah Mengunyah
Behel gigi adalah alat yang digunakan orthodontist untuk memperbaiki bentuk gigi atau rahang yang tidak rata. Fungsi behel gigi sangat berguna dari segi kesehatan maupun kecantikan gigi.
Memiliki gigi yang rata bukan sekedar untuk mempercantik penampilan saja, tapi juga bermanfaat untuk kesehatan gigi di masa depan, seperti mencegah penumpukan plak. Walaupun perawatannya lama dan biayanya tidak sedikit, namun hasil yang didapatkan juga sepadan.
Anda punya rencana untuk pasang behel? Yuk, cek dulu jenis-jenis, prosedur, efek samping, serta manfaat behel gigi di artikel ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis dan Biaya Pasang Behel Gigi
Dilansir laman Honestdocs, jenis behel gigi juga berbeda-beda berdasarkan model dan cara pemasangannya. Berikut ini adalah jenis-jenis behel beserta perkiraan harganya. Perlu diingat bahwa biaya pemasangan behel berbeda-beda di setiap klinik dan belum termasuk biaya perawatan.
1. Behel Konvensional
- Behel Metal Konvensional
Behel berbahan metal adalah salah satu behel konvensional yang paling banyak digunakan. Behel jenis ini menggunakan bracket berbahan metal atau logam stainless steel. Behel jenis ini biasanya digunakan untuk masalah gigi yang cukup kompleks.
Bracket pada gigi akan dihubungkan dengan karet (band) dan kawat (wire) untuk menekan gigi agar posisinya menjadi lebih rapi. Kekurangan dari behel ini adalah kurang menarik untuk dilihat, namun ada berbagai pilihan warna bracket yang bisa membuat penampilan makin stylish.
Kelebihan behel ini adalah harganya yang lebih murah dari behel lain. Biaya pemasangannya sekitar Rp 3-10 juta dengan lama perawatan 1-3 tahun, tergantung kondisi gigi.
- Behel Keramik Konvensional
Behel berbahan keramik juga merupakan behel konvensional yang sering digunakan. Perbedaannya, bracket yang digunakan berbahan keramik sehingga berwarna serupa dengan warna gigi.
Jika dibandingkan dengan behel logam, behel keramik lebih terlihat estetik dan enak dipandang. Namun, kurang cocok untuk mengatasi masalah gigi yan parah karena bracket lebih rapuh. Selain itu, bracket mudah berubah warna apalagi kalau terkena makanan minuman seperti kopi, teh, atau susu.
Harganya juga lebih mahal, yaitu sekitar Rp 7-11 juta dengan lama perawatan 1-3 tahun, tergantung kondisi gigi.
- Behel Sapphire Konvensional
Sesuai namanya, bahan bracket terbuat dari batu sapphire atau monocrystal. Warnanya sebening kaca dan cocok digunakan untuk orang yang giginya tidak terlalu putih.
Bahannya kuat dan tak rapuh, sehingga cocok untuk menangani masalah gigi berat. Bisa dibilang, behel sapphire adalah gabungan antara behel metal dan behel keramik, karena memiliki keunggulan fungsi dan estetika. Maka dari itu, harganya lebih mahal, yaitu sekitar Rp 8-1 juta.
2. Behel Transparan atau Invisalign
Behel transparan atau invisalign sekarang mulai banyak dipilih karena lebih praktis dan tidak mengganggu penampilan. Behel transparan berbeda dengan retainer yang digunakan setelah perawatan behel.
Namun, behel jenis ini hanya digunakan untuk masalah gigi yang ringan saja dan tidak direkomendasikan untuk anak-anak yang masih banyak gigi susunya. Pemakaiannya pun bisa dicopot pasang, namun harus digunakan sekitar 22 jam sehari. Harga pemasangan behel ini sekitar Rp 13-21 juta.
3. Behel Damon atau Self-ligating
Behel damon adalah jenis behel canggih yang menggunakan teknologi self-ligating. Behel jenis ini tidak membutuhkan karet behel, namun menggunakan klip untuk menahan bracket di gigi. Bahan bracket bisa dari metal atau keramik, tergantung keinginan saja.
Harga behel jenis ini memang mahal, mengingat bentuknya yang lebih praktis dan minim rasa sakit, yaitu sekitar Rp 10-30 juta. Lama perawatannya 1-3 tahun, tergantung kondisi gigi.
4. Behel Lingual
Behel lingual hampir mirip dengan behel konvensional, hanya saja letaknya ada di belakang gigi. Behel jenis ini memang digunakan untuk memperbaiki masalah gigi tertentu yang membutuhkan dorongan dari belakang.
Selain itu, behel lingual akan membuat gigi tidak terlihat seperti pakai behel. Maka dari itu, harganya juga cukup mahal, yaitu sekitar Rp 20-75 juta.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Pasang Behel Gigi?
Dilansir laman The Super Dentists, sebenarnya tak ada usia tertentu untuk mulai pasang behel gigi. Anak-anak biasanya memasang behel di usia 9-14 tahun. Namun, orang dewasa juga masih bisa pasang behel.
Kondisi yang tepat untuk memasang behel adalah saat gigi tumbuh ke arah yang tidak normal, gigi menumpuk atau terlalu renggang, rahang atau gigi atau bawah lebih maju, dan kondisi yang dapat menyulitkan kita untuk makan.
Meskipun tidak ada batas usia, pemasangan behel gigi di usia 40 tahun ke atas bisa lebih kompleks dan butuh pengawasan yang lebih ketat.
Bagaimana Prosedur Pemasangan Behel Gigi?
Penting untuk mengetahui prosedur sebelum, saat, dan sesudah pemasangan behel gigi. Prosedur yang haru Anda lalui antara lain:
1. Sebelum Pemasangan Behel Gigi
Sebelum memutuskan pasang behel gigi, Anda harus konsultasi ke orthodontis atau dokter gigi untuk konsultasi masalah gigi. Pada kunjungan pertama, biasanya akan dilakukan:
- Konsultasi kesehatan dan permasalahan gigi dan mulut.
- Melakukan pemeriksaan klinis.
- Melakukan X-ray.
- Mendapatkan gambar tampilan gigi, Pada tahap ini juga ditentukan apakah ada gigi yang perlu dicabut atau tidak.
- Merencanakan perawatan selanjutnya, meliputi jenis kawat gigi, waktu yang dibutuhkan, dan cara perawatan.
2. Saat Pemasangan Behel Gigi
Pemasangan behel gigi adalah momen yang mendebarkan bagi sebagian orang. Mulut setiap orang berbeda, jadi pengalaman pemasangan kawat gigi juga akan berbeda. Prosedur umum untuk memasang kawat gigi konvensional antara lain:
- Membersihkan dan mengeringkan gigi.
- Memberikan perekat ke gigi agar bisa dipasang bracket.
- Memasang kawat ke dalam bracket.
- Memasang karet sebagai pengaman.
Biasanya proses pemasangan berlangsung sekitar 2 jam, tergantung seberapa kompleks kondisi gigi Anda. Pada tahap ini, lidah atau pipi juga akan terasa pegal dan tidak nyaman.
3. Setelah Pemasangan Behel Gigi
Setelah behel sudah terpasang, langkah selanjutnya adalah perawatan. Biasanya dibutuhkan waktu sekitar 1-2 minggu untuk membiasakan diri memakai behel. Berikut ini perawatan yang harus dilakukan untuk pengguna behel.
- Jangan konsumsi makanan yang keras beberapa hari setelah pasang behel.
- Bilas dengan air sebelum menyikat gigi untuk membantu mengeluarkan makanan dari bracket.
- Sikat dengan sudut 45° pada garis gusi.
- Gunakan sikat gigi khusus yang dibuat untuk kawat gigi.
- Rajin melakukan flossing, atau membersihkan sela gigi menggunakan benang.
Apa Efek Samping Memakai Kawat Gigi?
Penggunaan behel gigi juga menyebabkan beberapa efek samping, mulai dari yang ringan sampai berat, di antaranya:
1. Rasa Tidak Nyaman
Memakai behel gigi tentunya akan menimbulkan rasa tidak nyaman. Ada makanan terselip saja rasanya sudah tidak nyaman, apalagi jika ada kawat yang terpasang di gigi Anda. Pada saat awal pemakaian, mulut akan susah tertutup. Namun, rasa tak nyaman ini akan berkurang seiring Anda membiasakan diri dengan behel gigi.
2. Sakit Rahang
Nyeri rahang adalah kemungkinan efek umum dari behel gigi. Obat nyeri dari dokter tentunya bisa membantu mengatasi rasa sakit ini, tergantung pada tingkat keparahannya. Nyeri rahang juga biasa terjadi kembali setelah pengetatan kawat gigi.
3. Kesulitan Makan
Dengan memasang behel tentunya ada pantangan makanan yang harus kita taati, apalagi di minggu-minggu pertama setelah pemasangan. Pengguna behel dianjurkan tidak mengkonsumsi makanan yang mudah menyelip di gigi seperti jagung. Kemudian, jangan terlalu sering mengkonsumsi gula karena dapat menyebabkan penumpukan plak.
4. Relaps Gigi
Relaps gigi sebenarnya bukanlah efek samping, melainkan konsekuensi umum setelah behel dilepas. Bentuk gigi bisa saja kembali lagi ke posisi semula sebelum memakai behel. Maka dari itu, retainer harus rajin dipakai untuk menghindari relaps gigi.
5. Reaksi Alergi
Beberapa orang bisa saja mengalami reaksi alergi terhadap karet lateks yang digunakan pada behel. Maka dari itu, alergi harus diketahui terlebih dahulu dan dikonsultasikan dengan jelas kepada dokter gigi.
6. Kerusakan Gigi
Perawatan behel yang sulit bisa saja membuat orang malas membersihkan gigi. Akibatnya, hal ini dapat menyebabkan penumpukan plak dan kerusakan gigi. Maka dari itu, rajinlah menyikat gigi dan melakukan flossing.
Manfaat Memasang Kawat Gigi
Kawat gigi tentunya memiliki beragam manfaat, mulai dari manfaat kecantikan maupun kesehatan, di antaranya:
1. Mempercantik Gigi
Gigi yang rata dan rapi adalah impian semua orang. Hal tersebut bisa diwujudkan dengan menggunakan behel. Walaupun membutuhkan waktu yang lama dan proses yang tidak mudah, namun behel adalah cara yang paling efektif untuk merapikan gigi.
2. Mencegah Kerusakan Gigi
Kebersihan mulut yang tak terjaga menyebabkan penumpukan bakteri dan sisa makanan pada gigi. Akibatnya bisa menyebabkan penumpukan plak dan kerusakan gigi. Dengan meluruskan gigi, tentunya akan mencegah penumpukan plak di sela gigi yang tidak bisa dijangkau oleh sikat gigi.
3. Lebih Mudah Mengunyah
Kembali lagi ke fungsi behel untuk kesehatan dan kenyamanan seseorang. Bagi orang yang memiliki masalah gigi tonggos, mengunyah makanan bisa jadi proses yang sulit. Maka dari itu, behel dapat membantu proses mengunyah menjadi lebih mudah.
Itulah informasi lengkap mengenai jenis, perkiraan harga, manfaat dan efek samping penggunaan behel gigi. Semoga informasi ini dapat membantu Anda dalam memilih behel yang pas, ya!
(elk/fds)