- Apakah Gigi Berlubang Bisa Berbahaya? 1. Abses Gigi 2. Penyakit Gusi 3. Penyakit Jantung 4. Stroke
- Penyebab Gigi Berlubang 1. Kebersihan Mulut yang Buruk 2. Terlalu Banyak Makan Makanan Manis 3. Mulut Kering 4. Kurang Asupan Fluoride 5. Faktor Usia 6. Tidak Membersihkan Gigi dengan Benang 7. Karies Akibat Susu 8. Penimbunan Plak 9. Lokasi Gigi 10. Penyakit Tertentu
- Gejala Gigi Berlubang
- Bagaimana Cara Mengatasi Gigi Berlubang? 1. Perawatan Fluoride 2. Tambalan 3. Mahkota Gigi Buatan 4. Perawatan Saluran Akar 5. Pencabutan Gigi
- Cara Mencegah Gigi Berlubang 1. Sikat Gigi Teratur dengan Pasta Gigi Berfluoride 2. Gunakan Obat Kumur Berfluoride 3. Kunjungi Dokter Gigi secara Teratur 4. Menggunakan Sealant Gigi 5. Hindari Ngemil Berlebihan 6. Makan Makanan Sehat dan Bergizi 7. Perawatan Fluoride 8. Perawatan Gabungan
Sebagian orang mungkin menyepelekan gigi berlubang. Padahal, gigi berlubang bisa dikatakan berbahaya dan menimbulkan penyakit. Gigi berlubang tidak hanya menimbulkan infeksi baru, tetapi juga mengganggu aktivitas dalam kehidupan sehari-hari, entah dalam menelan, mengunyah, dan sebagainya.
Mau tahu bahayanya gigi berlubang? Yuk, kenali gigi berlubang beserta penyebab dan cara mengatasinya melalui artikel satu ini!
Apakah Gigi Berlubang Bisa Berbahaya?
Berikut berbagai penyakit yang ditimbulkan akibat infeksi gigi berlubang menurut situs Itjen Kemendikbud Siaga Covid-19:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Abses Gigi
Penyakit pertama yang dapat timbul dari infeksi gigi berlubang adalah abses gigi, yaitu kumpulan nanah yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Abses gigi biasanya muncul di sekitar gusi atau gigi. Bila tidak ditangani, infeksi dapat menyebar hingga ke jaringan lunak, seperti pipi dan leher. Ketika ini terjadi, abses dapat mengganggu pernapasan dan aktivitas sehari-hari.
2. Penyakit Gusi
Penyakit selanjutnya yang ditimbulkan dari gigi berlubang adalah penyakit gusi. Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri, kemerahan, dan pembengkakan pada gusi. Jika tidak diatasi, penyakit gusi ini dapat menyebar ke gusi yang lain.
3. Penyakit Jantung
Siapa sangka, gigi berlubang bahkan dapat menyebabkan penyakit jantung juga! Gigi berlubang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung karena ketika gusi terinfeksi dan mengalami peradangan, bakteri dapat masuk ke dalam aliran darah dari pembuluh darah di dalam mulut dan memicu infeksi pada otot jantung. Kondisi ini disebut juga sebagai infective endocarditis.
4. Stroke
Selanjutnya adalah stroke. Gigi berlubang dapat menyebabkan stroke karena infeksi oral pada penderita cerebrovascular ischemia menyebabkan aliran darah ke otak tidak tercukupi sehingga mengakibatkan stroke.
Penyebab Gigi Berlubang
Gigi berlubang tidak muncul begitu saja tanpa sebab. Ada banyak faktor atau penyebab yang mendasari terjadinya gigi berlubang. Seperti dilansir dari rsgm.umy.ac.id, penyebabnya yaitu:
1. Kebersihan Mulut yang Buruk
Salah satu penyebab utama gigi berlubang adalah kebersihan mulut yang buruk. Kebersihan mulut yang buruk dapat berupa tidak menggosok gigi secara teratur dan tidak menggunakan teknik yang tepat dalam menggosok gigi sehingga sisa-sisa makanan tertinggal di sela-sela gigi. Dianjurkan sikat gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
2. Terlalu Banyak Makan Makanan Manis
Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tinggi meningkatkan kemunculan gigi berlubang. Makanan dan minuman manis pada dasarnya mengandung gula yang menurunkan pH plak gigi dengan cepat. Akibatnya, lapisan enamel gigi lama-kelamaan akan terkikis.
3. Mulut Kering
Penyebab berikutnya adalah mulut yang kering. Kondisi mulut yang kering atau kandungan air liur yang sedikit dapat meningkatkan risiko kerusakan pada gigi karena kandungan air liur sebenarnya dapat membantu mencegah kerusakan gigi dengan cara membersihkan makanan dan plak dari gigi.
4. Kurang Asupan Fluoride
Kurangnya asupan fluoride dapat menjadi salah satu penyebab lubang bergigi. Fluoride adalah mineral yang terbentuk secara alami dan kandungan ini membantu pencegahan gigi berlubang. Bila asupan fluoride kurang, kemungkinan gigi untuk berlubang atau rusak lebih besar.
5. Faktor Usia
Penyebab gigi berlubang selanjutnya adalah faktor usia. Orang yang lanjut usia akan mengalami penurunan atau resesi gusi pada umumnya. Kondisi ini menyebabkan bakteri pembusukan di rongga mulut bersentuhan dengan akar gigi dan menjadikan penumpukan bakteri di area tersebut.
6. Tidak Membersihkan Gigi dengan Benang
Faktanya, rutin menyikat gigi saja tidak cukup untuk membersihkan gigi. Flossing atau menggunakan benang gigi penting dilakukan untuk mengurangi penumpukan pada sela-sela gigi. Namun, Anda harus berhati-hati dalam menggunakan flossing atau gusi akan terluka.
7. Karies Akibat Susu
Gigi berlubang dapat disebabkan oleh karies akibat susu. Hal ini berasal dari kebiasaan anak yang tertidur dengan botol dot masih menempel pada mulut. Gula dari susu yang menempel pada gigi bayi akan berubah menjadi asam oleh bakteri sehingga menyebabkan lubang secara perlahan.
8. Penimbunan Plak
Penyebab selanjutnya adalah penimbunan plak. Plak gigi adalah lapisan lengket bening yang melapisi gigi. Plak ini terbentuk karena sisa makanan yang tertinggal akibat pembersihan yang kurang sempurna. Lama-lama, plak akan mengeras menjadi karang gigi dan berpotensi menghilangkan mineral pada lapisan enamel gigi yang keras.
9. Lokasi Gigi
Penyebab kemunculan lubang yang mungkin tidak pernah Anda sangka adalah lokasi gigi. Dalam banyak kasus, gigi berlubang dapat terbentuk pada gigi bagian belakang, yaitu geraham dan premolar. Gigi bagian belakang memiliki banyak alur dan celah sehingga sisa makanan mudah tersangkut dan menyebabkan gigi berlubang.
10. Penyakit Tertentu
Penyebab lain dari gigi berlubang adalah kondisi atau penyakit tertentu, seperti GERD. Penderita GERD biasanya memiliki risiko gigi berlubang yang lebih tinggi karena asam lambung yang sering mengalir naik ke kerongkongan sampai ke mulut. Asam tersebut secara perlahan mengikis permukaan gigi.
Gejala Gigi Berlubang
Tanda dan gejala gigi berlubang bervariasi, tergantung pada luas dan lokasinya. Ketika gigi berlubang baru muncul, Anda mungkin tidak memiliki gejala sama sekali. Namun, saat gigi berlubang semakin besar, Anda dapat merasakan sejumlah gejala seperti:
- Sakit gigi. Rasa sakit ini muncul secara spontan atau terjadi tanpa sebab yang jelas.
- Gigi yang sensitif.
- Rasa sakit ringan sampai tajam ketika makan atau minum sesuatu yang manis, panas, dan dingin.
- Lubang yang terlihat pada gigi Anda.
- Warna coklat, hitam atau putih pada setiap permukaan gigi.
- Rasa sakit saat menggigit.
Bagaimana Cara Mengatasi Gigi Berlubang?
Perawatan gigi berlubang tergantung pada seberapa parah dan situasinya. Berikut ini berbagai perawatan yang dapat Anda pilih!
1. Perawatan Fluoride
Jika gigi berlubang baru muncul, perawatan fluoride dapat membantu memulihkan enamel gigi dan bahkan berpotensi membalikkan rongga pada tahap yang sangat awal.
Perawatan fluoride profesional mengandung lebih banyak fluoride daripada jumlah yang ditemukan dalam air keran, pasta gigi, dan obat kumur. Perawatan fluoride dapat berupa cairan, gel, busa atau pernis yang disikat ke gigi Anda atau ditempatkan dalam nampan kecil yang pas di atas gigi.
2. Tambalan
Cara mengatasi gigi berlubang selanjutnya adalah dengan tambalan atau restorasi. Tambalan menjadi pilihan perawatan utama bila pembusukan telah berkembang melampaui tahap awal. Tambalan dapat terbuat dari resin komposit, porselen, atau kombinasi dari berbagai bahan.
3. Mahkota Gigi Buatan
Bila pembusukan sudah terlalu luas dan gigi melemah, perawatan mahkota gigi dapat menjadi solusinya. Mahkota gigi merupakan penutup yang dipasang khusus untuk menggantikan seluruh mahkota gigi alami Anda. Bahannya dapat terbuat dari porselen, emas, resin, hingga porselen yang disatukan dengan logam.
4. Perawatan Saluran Akar
Ketika pembusukan mencapai bahan dalam gigi Anda (pulpa), Anda mungkin memerlukan perawatan saluran akar. Cara satu ini terbukti menjadi perawatan yang memperbaiki dan menyelamatkan gigi rusak parah atau terinfeksi daripada mencabutnya.
5. Pencabutan Gigi
Bila kondisinya tidak dapat dipulihkan dan menjadi sangat parah, Anda tidak memiliki pilihan selain dicabut. Pencabutan gigi dapat meninggalkan celah yang memungkinkan gigi Anda yang lain bergeser. Jika memungkinkan, Anda dapat mempertimbangkan untuk mendapatkan jembatan atau implan gigi demi menggantikan gigi yang hilang.
Cara Mencegah Gigi Berlubang
Melakukan pencegahan akan lebih baik daripada terlanjur mengalami kerusakan berlebih. Berikut ini berbagai cara untuk mencegah gigi berlubang menurut Mayo Clinic:
1. Sikat Gigi Teratur dengan Pasta Gigi Berfluoride
Anda dapat sikat gigi dengan pasta gigi berfluoride setelah makan atau minum. Sikat gigi dilakukan minimal dua kali sehari, yaitu pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Untuk membersihkan sela-sela gigi, gunakan benang gigi atau pembersih interdental.
2. Gunakan Obat Kumur Berfluoride
Cara kedua untuk mencegah gigi berlubang adalah membersihkan mulut dengan obat kumur berfluoride juga. Hal ini biasanya disarankan dokter bila gigi Anda memang berisiko tinggi terkena gigi berlubang.
3. Kunjungi Dokter Gigi secara Teratur
Dapatkan pembersihan gigi dari seorang profesional dengan pemeriksaan mulut secara teratur. Hal ini dapat membantu Anda mencegah masalah gigi berlubang atau mendeteksinya lebih awal.
4. Menggunakan Sealant Gigi
Untuk pencegahan terbaik, Anda dapat mempertimbangkan sealant gigi, lapisan plastik pelindung yang diaplikasikan pada permukaan kunyah di gigi belakang. Sealant ini menyegel alur dan celah gigi yang menjadi area rawan tersangkut sisa-sisa makanan, melindungi enamel gigi dari plak, hingga asam.
5. Hindari Ngemil Berlebihan
Setiap kali Anda makan atau minum minuman selain air, Anda membantu bakteri mulut dalam menciptakan asam yang menghancurkan enamel gigi. Jika Anda ngemil atau minum sepanjang hari, gigi Anda jelas berada di bawah serangan konstan.
6. Makan Makanan Sehat dan Bergizi
Lanjutan poin sebelumnya, ada baiknya Anda mencari makanan yang lebih sehat dan bergizi secara alami, tidak seperti makanan olahan lainnya. Buah dan sayur dapat membantu meningkatkan aliran air liur yang baik untuk kesehatan gigi.
7. Perawatan Fluoride
Terkadang, pasta atau obat kumur berfluoride saja tidak cukup. Dokter dapat merekomendasikan perawatan fluoride secara berkala, terutama jika Anda tidak mendapatkan cukup fluoride melalui air minum berfluoride dan sumber-sumber lainnya.
8. Perawatan Gabungan
Terakhir, Anda dapat mengunyah permen karet berbasis xylitol bersama dengan resep fluoride sehingga mengurangi risiko gigi berlubang.
Demikian penjelasan terkait betapa bahayanya gigi berlubang. Yuk, cek kondisi gigi Anda secara berkala dan jangan menyepelekannya!
(elk/fds)