Mengenal Penyakit Lupus, Penyebab, Hingga Pengobatannya

Mengenal Penyakit Lupus, Penyebab, Hingga Pengobatannya

Kholida Qothrunnada - detikBali
Kamis, 29 Des 2022 04:07 WIB
Ilustrasi Penyakit Lupus.
Ilustrasi Penyakit Lupus. Foto: SOPA Images/Getty Image
-

Penyakit lupus merupakan penyakit yang terjadi jika sistem kekebalan tubuh, menyerang jaringan dan organ pada tubuh itu sendiri (penyakit autoimun).

Lupus termasuk penyakit kronis yang berbahaya. Pasalnya, lupus bisa menyebabkan kematian.

Namun, ada cara perawatan untuk mengobati gejala, dan mencegah masalah-masalah kesehatan yang disebabkan oleh penyakit lupus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketahui lebih dalam tentang apa itu penyakit lupus, jenis, penyebab, sampai pengobatannya di bawah ini.

Pengertian Lupus

Dijelaskan dalam situs Cleveland Clinic, lupus adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kerusakan organ dan rasa sakit seperti ruam kulit, nyeri sendi, dan demam.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari Healthline, istilah lupus digunakan untuk mengidentifikasi sejumlah penyakit yang berhubungan dengan kekebalan tubuh.

Kebanyakan orang penderita lupus memiliki penyakit ringan yang ditandai dengan episode yang disebut flare.

Gejalanya bisa memburuk untuk sementara, kemudian membaik atau bahkan hilang untuk sementara waktu. Dalam hal ini, lupus menjadi kondisi kronis seumur, hidup yang perlu dikelola secara teratur.

Diagnosis lupus sering menyerang wanita daripada pria. Sehingga, wanitalah yang cenderung mengalami gejala umum penyakit ini.

Apakah penyakit lupus menular atau tidak? Penyakit lupus mungkin bisa menular jika ada faktor genetik. Seorang ibu bisa berisiko menularkan lupus ke anaknya.

Namun, hal tersebut tidak selalu terjadi. Beberapa penderita lupus juga tidak mengalami kondisi tersebut.

Jenis-jenis Penyakit Lupus

Menurut P2PTM Kemenkes RI dan situs Ciputra Hospital, jenis-jenis penyakit lulus yaitu:

1. Systemic Lupus Erythematosus (SLE)

Salah satu jenis penyakit lupus yang paling umum yaitu SLE. SLE merupakan jenis penyakit lupus kronis yang bisa memiliki fase gejala buruk secara bergantian, dengan periode gejala ringan.

Dalam hal ini, kebanyakan penderita SLE juga bisa tetap hidup normal melalui pengobatan.

2. Lupus Kutaneus (Cutaneous Lupus Erythematosus/CLE)

Lupus kutaneus merupakan jenis lupus yang bisa dikenal dari munculnya ruam atau lesi di kulit. Lupus ini bisa didiagnosa dengan menguji biopsi gambaran ruam khas. Lupus ini dikenal juga dengan sebutan lupus kulit.

3. Lupus Induksi Obat (Drug-Induced)

Lupus imbas obat ini termasuk jenis lupus baru yang timbul akibat paparan obat dan akan menghilang setelah obat dihentikan. Lupus ini berisiko muncul ketika pasien lupus menggunakan jenis obat tertentu dalam jangka lebih dari 1 bulan.

Beberapa obat yang bisa menyebabkan lupus imbas obat di antaranya:

  • Hydralazine (untuk mengobati darah tinggi)
  • Metildopa
  • Procainamide
  • D-penicillamine
  • Minocycline (obat jerawat)

4. Lupus Neonatus

Jenis lupus ini terbilang sangat jarang ditemukan. Biasanya hanya terjadi pada bayi dan ibunya akibat memiliki antibodi autoimun tertentu.

Penyebab Penyakit Lupus

Dirangkum dari Cleveland Clinic dan Healthline, beberapa kemungkinan faktor penyebab penyakit lupus adalah sebagai berikut:

1. Perubahan Hormon

Salah satu penyebab lupus adalah perubahan hormon. Telah disinggung sebelumnya, bahwa lupus lebih banyak dialami wanita yang berusia antara 15 dan 45 tahun.

Penyebab penyakit lupus pada wanita yaitu karena adanya hormon estrogen yang lebih tinggi. Pasalnya, lupus sering terlihat pada wanita selama masa reproduksi.

2. Genetik

Riwayat keluarga (genetik) juga termasuk penyebab penyakit lupus. Walaupun lupus ini tidak terkait dengan gen tertentu tetapi penderitanya sering kali memiliki anggota keluarga dengan kondisi lain dari autoimun.

Oleh sebab itu, ketika ada anggota keluarga yang menderita lupus, hal itu mungkin akan meningkatkan risiko penyakit lupus itu sendiri.

3. Faktor Lingkungan

Ada beberapa faktor lingkungan yang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit lupus. Faktor lingkungan yang menjadi penyebab lupus, antara lain:

  • Sinar matahari
  • Obat-obatan tertentu
  • Riwayat merokok
  • Paparan virus
  • Seks dan hormon
  • Trauma
  • Stres fisik dan emosional

Hingga saat ini, sebenarnya tidak ada banyak penyebab pasti lupus yang diketahui. Namun, para peneliti masih bekerja untuk melakukan penelitian lebih lanjut penyebab lupus terjadi dan membuktikan teori di atas.

Gejala Penyakit Lupus

Ada berbagai macam gejala penyakit lupus yang bisa dialami. Hal tersebut tergantung pada bagian sistem tubuh mana yang terserang.

Disebutkan dalam situs Centers for Disease Control and Prevention, secara umum, berikut adalah tanda dan gejala dari penyakit lupus:

  • Demam
  • Nyeri sendi, disertai bengkak dan kaku
  • Muncul lesi kulit, di mana lesi kulit tersebut akan memburuk jika terkena paparan sinar matahari
  • Sesak napas
  • Kelelahan
  • Sakit dada
  • Mata yang kering
  • Sakit kepala
  • Suka kehilangan memori dan kebingungan
  • Ruam di wajah yang menutupi pipi dan pangkal hidung (bentuknya mirip seperti kupu-kupu). Ruam juga bisa muncul di tempat lain
  • Jari tangan dan kaki bisa membiru atau memutih, saat terkena dingin maupun saat dalam periode stres
  • Rambut rontok
  • Depresi
  • Kelenjar bengkak
  • Luka mulut
  • Nyeri otot
  • Anemia
  • Terjadi masalah dengan jantung, ginjal, ataupun paru-paru

Contoh gejala lupus juga merupakan gejala dari banyak penyakit lain. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan sulitnya mendiagnosis seseorang yang menderita lupus.

Pengobatan Penyakit Lupus

Belum ada obat lupus untuk menyembuhkan lupus. Cara mengobati lupus perlu disesuaikan dengan beberapa faktornya.

Berikut merupakan beberapa jenis obat lupus yang bisa meringankan gejala penyakit lupus:

1. Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID)

Pengobatan lupus bisa dilakukan dengan mengkonsumsi obat jenis NSAID. Beberapa obat jenis ini juga dijual bebas, seperti ibuprofen dan naproxen.

Obat ini akan membantu mengurangi nyeri, serta pembengkakan pada persendian serta otot.

2. Steroid

Krim steroid seperti kortikosteroid, dan prednison, bisa menjadi pilihan pengobatan lupus. Krim steroid dioleskan untuk ruam ringan dan sedang, sementara pil bisa dikonsumsi.

Gunakan dengan dosis aman. Dosis tinggi kemungkinan besar akan menyebabkan efek samping.

3. Hydroxychloroquine (Plaquenil®)

Obat lupus ini umumnya akan membantu mengatasi masalah ringan seperti penyakit kulit dan persendian. Selain itu, bisa juga dikonsumsi untuk mengobati sariawan dan kelelahan.

4. Azathioprine (Imuran®)

Obat jenis ini biasanya digunakan untuk mengobati penyakit lupus yang lebih serius.

5. Cyclophosphamide (Cytoxan®) dan mycophenolate mofetil (CellCept®)

Kedua jenis obat ini termasuk obat kemoterapi yang berefek sangat kuat dalam mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh. Obat ini digunakan untuk penyakit lupus yang lebih parah, (terutama yang mempengaruhi ginjal).

6. Belimumab (Benlysta®)

Pengobatan lupus juga bisa dengan belimumab sebagai antibodi monoklonal. Obat jenis ini akan membantu mengurangi aktivitas sel darah putih (limfosit) yang membuat autoantibodi (penyebab kerusakan jaringan).

7. Obat Antimalaria

Obat antimalaria membantu untuk mencegah atau mengobati malaria nyeri sendi, ruam kulit, kelelahan, hingga radang paru-paru.

Hidroksiklorokuin (Plaquenil) dan klorokuin fosfat (Aralen) merupakan obat antimalaria yang umum digunakan.

Perlu diketahui bahwa penyakit lupus ini juga bisa menyebabkan seseorang meninggal jika tidak diobati dengan benar.

Tujuan pengobatan lupus yaitu untuk membuat gejala menjadi remisi (tidak aktif) serta membatasi jumlah kerusakan yang diakibatkan penyakit pada organ tubuh.

Cara Mencegah Penyakit Lupus

Adapun beberapa cara pencegahan penyakit lupus yang bisa dilakukan di antaranya:

  1. Penderita lupus perlu sering menghindari paparan sinar matahari
  2. Istirahat yang cukup namun tetap diiringi dengan melakukan aktivitas
  3. Membiasakan hidup sehat dengan rajin berolahraga
  4. Menjaga pola tidur
  5. Kurangi stres berlebihan
  6. Mengkonsumsi makanan dan minuman sehat

Kapan Harus ke Dokter?

Kamu perlu mengunjungi dokter atau penyedia layanan medis, jika mengalami ruam yang tidak dapat dijelaskan, demam berkelanjutan, hingga sakit yang terus-menerus.

Dengan begitu, dokter bisa menyesuaikan rencana perawatan lupus sesuai dengan gejala yang terjadi.

Selain itu, penderita lupus juga perlu dipantau atau diawasi, tujuannya untuk memastikan tidak mengalami komplikasi yang serius.

Itu tadi informasi terkait penyakit lupus beserta penyebab, hingga cara pengobatannya. Detikers jadi tahu bukan, apa saja penyebab dari penyakit lupus? Semoga penjelasan tadi bisa bermanfaat!




(khq/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads