Beban puncak listrik di Bali saat Natal 2022 turun 1,9 persen dibandingkan Natal tahun lalu. Berdasarkan data PLN UID Bali, beban puncak saat Natal 2021 pada siang hari sebesar 686,3 mega watt dan pada malam hari 749,4 mega watt. Sementara beban puncak di Natal 2022 pada siang hari 680 mega watt dan malam 734 mega watt.
"Perkiraan kami ini karena sedang musim hujan sehingga banyak masyarakat yang tidak menggunakan AC dan lebih memilih mematikan lampu. Tetapi, dari sisi tahun baru kami harapkan beban puncaknya bisa lebih tinggi," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, I Wayan Udayana di Denpasar, Selasa (27/12/2022).
Ia menjelaskan, beban puncak listrik tertinggi di Bali sempat terjadi pada 12 Desember 2022. Saat itu, beban daya listrik mencapai 916 mega watt.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beban puncak ini belum bisa recovery seperti COVID-19, yaitu 980 mega watt. Semoga awal-awal tahun depan bisa bagus. Sementara daya mampu kita total 1.400 mega watt dan cadangan sekitar 500 mega watt. Jadi, hampir 35 persen masih bagus," jelasnya.
Udayana menuturkan, daya mampu listrik tersebut berasal dari pembangkit di Gilimanuk, yaitu sebesar 130 mega watt, PLTU Celukan Bawang 380 mega watt, dan pembangkit di Pesanggaran 450 mega watt.
Di sisi lain, untuk mengawal kelistrikan Bali selama Nataru, pihaknya menyiagakan 1.062 personel. Mereka disebar di pembangkitan, operasi sistem, hingga di bagian distribusi.
"Terdapat 76 posko siaga, di antaranya 3 posko pembangkitan, 1 posko operasi sistem, 18 posko transmisi, 1 personil Icon Plus, dan 53 posko distribusi. Untuk lokasi yang diamankan selama Nataru ada 95 lokasi terdiri dari 89 gereja dan 6 lokasi tahun baru," ucapnya.
Ia menambahkan, peralatan dan armada pendukung yang disiagakan antara lain UPS 102 unit, genset 2 unit, 29 unit kabel bergerak, 36 unit gardu bergerak, 2 unit online maintenance (berjarak). Berikutnya, 1 unit asesmen kabel, 2 unit deteksi kabel, 1 unit asesmen kubikel, 3 unit online maintenance (sentuh langsung).
Selain itu, pihaknya juga menyipkan fasilitas pengisian listrik bagi warga yang menggunakan motor listrik saat momen Nataru. Ada sebanyak 36 unit home charging di 16 lokasi dan 33 unit ultra fast charging di 22 lokasi.
"Semuanya sudah kami identifikasi dan amankan suplainya. Saya kira peralatan juga sudah cukup baik untuk mendukung keandalan listrik di Bali dan recovery kalau memang ada gangguan," tambahnya.
(iws/hsa)