Impulsif Adalah: Tanda, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Impulsif Adalah: Tanda, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kholida Qothrunnada - detikBali
Selasa, 27 Des 2022 15:13 WIB
Marah
Foto: Afif Ramdhasuma/Unsplash
-

Impulsif adalah kondisi ketika seseorang melakukan tingkah laku tertentu dengan spontan berdasarkan dorongan hati mereka. Biasanya, tingkah laku impulsif sering terjadi pada anak-anak maupun remaja.

Namun, tak menuntut kemungkinan perilaku ini juga terjadi pada orang dewasa. Lalu, apa itu impulsif dan contoh tingkah lakunya? Simak penjelasan lebih mendalam mengenai impulsif di bawah ini.

Pengertian Impulsif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti impulsif adalah bersifat cepat dalam bertindak mengikuti gerak hati, sehingga bisa bisa dilakukan secara tiba-tiba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari situs kesehatan WebMD, impulsif merupakan kecenderungan untuk bertindak tanpa berpikir terlebih dulu. Dengan sendirinya, biasanya impulsif sering terjadi pada anak-anak dan remaja.

Jadi sederhananya, arti impulsif adalah kecenderungan untuk bertindak secara cepat mengikuti gerak hati, tetapi tanpa berpikir panjang.

ADVERTISEMENT

Dalam hal ini, perilaku impulsif bukanlah termasuk gangguan atau penyakit tertentu. Pasalnya, siapa pun bisa bertindak berdasarkan apa kata hati maupun dorongan hati mereka sesekali.

Namun pada beberapa kasus, ketika impulsif sudah menjadi pola perilaku, tidak dapat dikendalikan, itu bisa menjadi bagian dari gangguan kesehatan mental (gangguan kontrol impuls).

Beberapa Tanda Perilaku Impulsif

Disebutkan dalam situs Healthline, adapun contoh tingkah perilaku impulsif adalah sebagai berikut:

1. Susah untuk Diprediksi

Biasanya perilaku impulsif ditandai dengan tindakan yang tidak direncanakan sehingga membuatnya sulit untuk diprediksi. Contohnya yaitu:

  • Tiba-tiba bergabung dan keluar dari suatu grup untuk mencari suatu awal yang baru.
  • Tiba-tiba resign kerja tanpa alasan yang jelas.
  • Contoh perilaku impulsif pada anak yaitu ketika anak tiba-tiba berlari ke seberang jalan tanpa melihat sisi kanan dan kirinya atau tiba-tiba melompat ke kolam renang, padahal ia tahu tidak bisa berenang.

2. Binge Disorder

Binge merupakan istilah ketika seseorang terlalu banyak melakukan sesuatu karena mereka sulit menahan dorongan hatinya.

Misalnya, binge eating disorder (BED) merupakan gangguan perilaku di mana penderitanya akan makan dalam jumlah yang banyak.

Akibatnya, hal tersebut membentuk pola makan yang tidak sehat. Contohnya lainnya seperti terlalu banyak berbelanja, berjudi, minum alkohol, dan lain-lain.

3. Terlalu Banyak Berbagi

Terlalu banyak berbagi atau over sharing juga termasuk tanda perilaku impulsif. Contohnya seperti terlalu banyak berbicara tentang hal detail atau intim, tanpa berpikir dahulu siapa lawan bicara kita, terlalu banyak minta maaf, dan lain-lain.

4. Suka Gelisah

Seseorang yang bersifat impulsif biasanya cenderung suka gelisah. Ketika gelisah, mereka jadi mudah terganggu, bahkan mereka bisa saja menyakiti diri sendiri. Terutama saat mereka sedang merasa marah, sedih, maupun kecewa.

5. Suka Menghancurkan Benda

Tanda perilaku impulsif lainnya yang sering dilakukan yaitu suka menghancurkan harta benda.

Penghancuran benda ini bisa saja dilakukan miliknya sendiri maupun orang lain, terutama saat mereka sedang marah.

Penyebab Perilaku Impulsif

Sejatinya, penyebab perilaku impulsif tidak selalu jelas. Seseorang juga bisa bertindak sesuatu karena alasan selain impulsif.

Dirangkum dari laman Very Well Mind dan Healthline, secara umum, beberapa kondisi yang didiagnosis sebagai penyebab impulsif antara lain:

1. Gangguan Kepribadian Antisosial

Salah satu penyebab perilaku impulsif adalah gangguan kepribadian anti sosial atau antisocial personality disorder (ASPD).

Di mana, ASPD merupakan gangguan kepribadian di mana seseorang melakukan tindakan yang mengabaikan norma moral dan sosial dalam masyarakat.

2. Bipolar Mania

Gangguan bipolar merupakan kondisi kesehatan mental, yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrim. Hal tersebut sering dikenal sebagai bipolar mania atau depresi.

Seorang penderita bipolar mania akan bertindak impulsif dengan sedikit memikirkan konsekuensinya. Contoh tingkah laku impulsifnya yaitu seperti hiperseksual atau menghabiskan banyak uang.

3. Gangguan Otak

Dalam jurnal penelitian tahun 2014 yang dilakukan Nour Mohammad Bakhshani dari Zahedan University of Medical and Sciences, Iran, menunjukan bahwa impulsif ini mungkin ada hubungan dengan lobus prefrontal (bagian otak yang berfungsi menentukan baik dan buruk hingga membuat keputusan).

Dalam penelitian lain, impulsif dikaitkan dengan konektivitas otak. Faktor-faktornya meliputi:

  • Genetika
  • Fungsi otak
  • Kerusakan otak
  • Trauma masa kecil
  • Perubahan fisik di otak

Dalam hal ini, cedera otak yang dimiliki maupun penyakit alzheimer termasuk penyebab perilaku impulsif. Selain itu, huntington (kerusakan pada sel-sel saraf otak karena kelainan genetik) juga merupakan salah satu penyebab perilaku impulsif.

4. Stroke

Penyebab tindakan impulsif lainnya yaitu bisa dilihat dari kondisi fisik, misalnya stroke. Kondisi ini juga berisiko menimbulkan gejala seperti tindakan impulsif.

5. Pengaruh Obat-obatan

Perilaku impulsif bisa terjadi akibat penyalahgunaan zat. Biasanya perilaku impulsif ditunjukkan karena di bawah pengaruh obat-obatan.

6. Mengalami Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

ADHD merupakan gangguan mental yang didorong karena ketidakmampuan anak untuk mengendalikan perilakunya (susah diam). Di mana, kurang kontrolnya hal tersebut memicu perilaku impulsif.

7. Gangguan Eksplosif Intermiten

Ketika seseorang dalam gangguan eksplosif intermiten, mereka akan mengalami perilaku impulsif atau agresif. Contohnya seperti mengalami amarah dan kekerasan fisik.

Cara Mengatasi Perilaku Impulsif

Sejatinya, mengatasi atau mengobati perilaku impulsif tergantung pada penyebabnya. Berikut merupakan cara agar tidak berperilaku impulsif yang bisa dilakukan:

1. Mengidentifikasi Perilaku Impulsif

Pertama, untuk mengatasi perilaku impulsif adalah melakukan analisis untuk mengidentifikasi perilaku tersebut.

Misalnya, dengan mengetahui apa yang terjadi sebelum perilaku impulsif terjadi, mengevaluasi perasaan dan pikiran kamu, serta mempertimbangkan konsekuensinya.

2. Melatih Pernapasan Dalam

Salah satu cara mengatasi perilaku impulsif lainnya yaitu dengan latihan bernapas dalam-dalam. Hal ini mungkin bisa membantu untuk mengatur suasana hati, mengelola stres.

3. Mengganti Perilaku Impulsif dengan Sesuatu yang Sehat

Melakukan sesuatu dan mengalihkan perhatian terhadap sesuatu yang menimbulkan impulsif juga termasuk cara mengatasi impulsif.

Contohnya berjalan-jalan, bermain dengan teman dekat atau keluarga, dan lain-lain.

Selain itu, bisa juga dengan menulis catatan atau mencoret-coretnya. Hal ini bermaksud agar kamu bisa bertindak sejenak sebelum memutuskan untuk berperilaku impulsif.

Dengan cara ini, kamu punya kesempatan untuk memikirkan apa yang akan kamu lakukan serta konsekuensi apa yang ada di baliknya.

4. Bergabung Ke Lingkungan yang Mendukung

Kamu bisa lakukan cara ini jika dirasa kurang memiliki teman. Tergabung dalam kelompok pendukung akan membantu kamu mengelola perilaku impulsif.

5. Psikoterapi

Salah satu cara yang bisa dilakukan agar tidak impulsif yaitu dengan melakukan psikoterapi, seperti terapi perilaku dialektis atau disebut dialectical behavior therapy (DBT).

DBT merupakan terapi yang berfokus untuk membangun keterampilan dalam rangka mengurangi perilaku impulsif.

Selain itu, terapi ini juga mencoba untuk membantu meningkatkan kemampuan berpikir dan berefleksi sebelum melakukan tindakan.

6. Mengkonsumsi Obat dari Dokter

Bagi mereka yang perilaku impulsifnya dari ADHD, cara mentasi perilaku impulsif bisa dilakukan dengan mengkonsumsi obat antidepresan yang direkomendasi oleh dokter. Obat-obatan tersebut akan membantu mengontrol perilaku impulsif.

Obatnya yaitu jenis inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRIs). Berikut adalah contoh yang termasuk obat SSRIs:

  • Amfetamin dan dextroamphetamine (adderall)
  • Methylphenidate (concerta, daytrana, methylin, ritalin)
  • Non-Stimulan (clonidine dan guanfacine)

Perbedaan Perilaku Impulsif dan Kompulsif

Impulsif tidak boleh disamakan dengan kompulsif karena mereka memiliki perbedaan. Perbedaan utama antara perilaku impulsif dan kompulsif yaitu dari bentuk tindakannya.

Dikutip dari laman Primaya Hospital dan e-paper situs scribd oleh Ganoro Kyong, berikut adalah beberapa perbedaan impulsif dan kompulsif yaitu:

  • Impulsif adalah tindakan yang dilakukan yang didorong oleh naluri seseorang, tanpa memikirkan konsekuensinya. Sedangkan, kompulsif adalah bentuk gangguan kecemasan yang membuat seseorang dipaksa untuk mengulang tindakan tertentu secara terus menerus (karena tak tertahankan).
  • Perilaku impulsif cenderung tidak direncanakan karena bisa secara tiba-tiba. Sedangkan, perilaku kompulsif perilaku kompulsif terencana.
  • Perilaku impulsif bisa terjadi secara tiba-tiba berdasarkan gerak hati. Sementara, kompulsif adalah tindakan dilakukan karena penderita menganggap tindakan tersebut bisa membuat kecemasannya berkurang.
  • Perilaku impulsif dilakukan untuk kepuasan dan kenikmatan pada individu karena mengurangi ketegangan, sedangkan perilaku kompulsif merupakan reaksi untuk meredakan kegelisahan kecemasan.

Itu tadi penjelasan tentang arti impulsif beserta contoh perilakunya. Detikers kini jadi tahu bukan, penyebab kenapa seseorang menjadi impulsif?




(khq/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads