Organ Reproduksi Pria Beserta Fungsi dan Hormon Pendukungnya

Organ Reproduksi Pria Beserta Fungsi dan Hormon Pendukungnya

Rully Desthian Pahlephi - detikBali
Selasa, 27 Des 2022 10:48 WIB
ilustrasi penis pria mengalami ereksi
Ilustrasi Organ Reproduksi Pria. Foto: thinkstock
-

Organ reproduksi pria adalah sekelompok organ yang terdapat dalam tubuh seorang pria yang berfungsi dalam perkembangbiakan manusia.

Melakukan reproduksi memang merupakan salah satu hal yang mencirikan seorang makhluk hidup.

Reproduksi adalah proses ketika sepasang makhluk hidup menghasilkan keturunan agar bisa mempertahankan kelangsungan kehidupan spesies.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada manusia, sistem reproduksi pria dan wanita memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing dalam proses untuk menghasilkan keturunan.

Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai organ reproduksi pria dan berbagai hal yang berkaitan dengan hal tersebut.

ADVERTISEMENT

Bagi kamu yang ingin mendapatkan informasi selengkapnya, mari simak pembahasan di bawah ini sampai selesai!

Organ Reproduksi Pria

Organ reproduksi pria merupakan sekumpulan organ yang berfungsi untuk mendukung kelangsungan reproduksi seksual.

Dijelaskan dalam buku Mudah dan Aktif Belajar Biologi oleh Rikky Firmansyah, dkk, organ reproduksi pria terbagi menjadi dua, yaitu bagian internal dan eksternal.

1. Organ Internal Reproduksi Pria

Organ internal merupakan organ reproduksi pria yang tidak terlihat secara langsung. Organ internal dari dari beberapa organ yang berbeda-beda dan memiliki fungsinya masing-masing, yaitu:

- Testis

Testis merupakan tempat pembentukan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon kelamin (testosteron).

Dilansir dari bab Pendidikan Seks oleh Nuryani Rustaman dan Soesy Asiah di dalam buku Ilmu & Aplikasi Pendidikan, testis berbentuk bulat telur yang jumlahnya sepasang.

- Epididimis

Epididimis memiliki fungsi untuk menyimpan sel sperma yang diproduksi oleh testis dan memproduksi sel sperma yang belum matang menuju vas deferens

- Vas deferens

Vas deferens berbentuk tabung yang berfungsi untuk mengangkut sperma matang menuju uretra dalam proses ejakulasi.

- Uretra

Uretra merupakan saluran yang membawa urine atau sperma untuk keluar dari tubuh.

- Vesikula seminalis

Vesikula seminalis berfungsi untuk menghasilkan cairan fruktosa yang digunakan sperma sebagai sumber energi ketika melakukan aktivitas.

- Kelenjar prostat

Kelenjar prostat berfungsi dalam memberikan cairan tambahan dalam proses ejakulasi dan juga membantu sperma agar tetap sehat.

- Kelenjar bulbouretralis

Dilansir dari modul terbitan Universitas Udayana, kelenjar bulbouretralis adalah sepasang kelenjar kecil yang mensekresikan mukus bening sebelum ejakulasi.

Hal ini berfungsi untuk menetralkan urin asam yang masih tersisa dalam uretra.

2. Organ Eksternal Reproduksi Pria

Organ eksternal dalam organ reproduksi pria merupakan organ-organ yang bisa kita lihat secara kasat mata.

Berikut ini adalah penjelasan tentang organ eksternal dalam sistem reproduksi pada pria:

- Penis

Penis memiliki tiga bagian utama, yaitu akar, batang, dan kepala. Ketika mendapat rangsangan seksual, penis dapat membesar dan mengeras yang disebut dengan proses ereksi.

Penis memiliki fungsi sebagai jalan keluarnya sperma dan urine dari dalam tubuh.

- Skrotum

Skrotum berbentuk seperti kantong yang membungkus testis. Skrotum berperan dalam mengatur suhu testis.

Hormon Sistem Reproduksi Pria

Hormon reproduksi pada pria memiliki peran yang penting untuk mengatur dan merangsang aktivitas sel pada organ reproduksi. Hormon merupakan senyawa yang merangsang molekul yang dihasilkan oleh jaringan tertentu.

Berikut ini adalah hormon-hormon yang mempengaruhi sistem reproduksi pada pria yang dirangkum dari modul berjudul Hormon Pria oleh Sastra:

Testosteron

Testosteron merupakan hormon kelamin laki-laki yang disekresi oleh sel interstitial arau sel leydig. Hormon ini berperan penting dalam membentuk sperma.

Hormon testosteron juga berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh pria.

Gonadotropin

Gonadotropin disekresi secara episodik selama sehari dari hipotalamus. Tujuannya untuk merangsang pituitary anterior untuk merangsang LH dan FSH.

Dehydroepiandrosterone (DHEA)

DHEA disekresi dari sel retikularis kelenjar adrenal yang memiliki beberapa fungsi, yaitu dalam berbagai efek protektif, merupakan androgen lemah, dapat dikonversi menjadi estrogen, menghambat enzim glukosa-6-fosfat dehidrogenase, dan mengatur koenzim NAD.

Androgen

Hormon androgen merupakan hormon yang merangsang perkembangan pemeliharaan karakteristik tubuh pria.

Luteinizing Hormone (LH)

LH berfungsi untuk menstimulasi sel-sel leydig untuk mensekresi testosteron.

Follicle Stimulating Hormone (FSH)

FSH yg disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli.

Estrogen

Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli mensekresi protein pengikat androgen yang mengikat testosteron dan estrogen serta membawanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus yang berfungsi dalam pematangan sperma.

Hormon pertumbuhan

Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.

Tips Menjaga Organ Reproduksi Pria

Kesehatan dari organ reproduksi pria perlu dijaga agar mampu berfungsi dengan baik.

Dikutip dari buku berjudul Menjelajah Opini oleh Guru-Guru Eksak SMA Jawa Timur, berikut adalah tips untuk menjaga kesehatan organ reproduksi pria:

1. Gunakan Celana Dalam yang Bersih

Ganti celana dalam yang dipakai minimal dua kali dalam satu hari. Jika penggunanya mudah berkeringat maka mudah ditumbuhi berbagai macam kuman dan bakteri.

Celana dalam yang tidak higienis atau kotor terkena keringat dan daki, serta lembab, akan memudahkan bakteri berkembang biak yang bisa mengundang penyakit, bau tidak sedap, biang keringat, dan berbagai hal negatif lainnya.

2. Cuci Alat Kelamin Secara Rutin

Siram dan bilas dengan air bersih hingga bersih setelah melakukan buang air kecil agar tidak ada sisa air seni yang menempel pada kulit kelamin.

Untuk laki-laki yang tidak disunat dan masih memiliki kulup penutup, maka wajib untuk membersihkan bagian dalam kulup hingga bersih untuk menghindari risiko penyakit.

3. Cukur Rambut Kemaluan Secara Berkala

Bagi yang memiliki rambut kemaluan yang panjang, sebaiknya melakukan pangkas rambut kemaluan untuk menjaga tetap pendek agar tidak banyak ditumbuhi bakteri.

4. Hindari Ancaman Bahaya

Alat kelamin cukup sensitif dengan sinar x rontgen sehingga perlu diwaspadai untuk tidak sering melakukan rontgen.

Hindari juga kebiasaan yang merusak kesehatan alat reproduksi seperti minum alkohol, merokok, dan mengonsumsi narkoba.

5. Jaga Kelembapannya

Jika alat kelamin berada dalam lingkungan yang panas, maka sperma yang dihasilkan akan menurun kualitasnya sehingga tidak mampu membuahi sel telur.

Oleh sebab itu, hindarilah penggunaan celana yang ketat dan berbahan panas serta jauhi kebiasaan yang meningkatkan suhu alat kelamin seperti memangku laptop di paha yang dekat dengan alat kelamin.

Nah, itulah dia penjelasan lengkap tentang organ reproduksi pria beserta berbagai hal yang berhubungan.

Organ reproduksi merupakan organ yang sangat penting sehingga kita harus bisa menjaga kesehatannya agar bisa berfungsi dengan baik.




(khq/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads