Jelang Natal, Warga Blimbingsari Pasang Penjor

Jembrana

Jelang Natal, Warga Blimbingsari Pasang Penjor

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Sabtu, 24 Des 2022 14:44 WIB
Penjor-penjor yang berjejer di depan rumah warga Desa Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, Sabtu (24/12/2022). (I Putu Adi Budiastrawan/DetikBali).
Foto: Penjor-penjor yang berjejer di depan rumah warga Desa Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, Sabtu (24/12/2022). (I Putu Adi Budiastrawan/DetikBali).
Jembrana -

Jelang Hari Raya Natal 2022, warga Desa Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali sudah melakukan pemasangan penjor. Penjor pada umumnya digunakan untuk sarana persembahyangan masyarakat Hindu Bali, namun penjor di Desa Blimbingsari digunakan untuk hiasan Natal.

Dari pantauan detikBali, nampak sejumlah warga sudah mulai melakukan pemasangan penjor jelang Natal 2022. Selain memasang penjor di setiap rumah, di sejumlah Gereja juga sudah dihias dengan nuansa Bali. Dan uniknya seluruh kegiatan sebelum natal mirip dengan kegiatan masyarakat Hindu Bali.

"Memang kita dari tahun ke tahun ketika Hari Raya Paskah dan Natal tetap membuat penjor dan dipasang di setiap rumah warga yang beragama Kristen," ungkap Wayan Paulus (35) salah seorang warga Desa Blimbingsari, Sabtu (24/12/2022).

Selain menghias rumah dengan berbagai hiasan berbahan daun janur, pohon natal juga tetap di hias dan dipajang di depan teras rumah. "Kita umat Kristiani di Desa Blimbingsari ini mengadopsi adat Bali, sehingga perayaan Hari Raya kita gunakan adat bali, seperti pakaian bahkan alat musik ketika beribadah," tuturnya.

Sementara Perbekel Desa Blimbingsari, I Made John Rony dikonfirmasi terpisah mengatakan, pemasangan penjor saat Hari Raya Natal dan Paskah oleh warga Desa Blimbingsari ini selain sebagai hiasan juga bertujuan untuk mempertahankan tradisi dan budaya Bali. "Pemasangan penjor saat Natal dan Paskah memang sudah dari turun temurun, jadi tetap dilestarikan warga Blimbingsari," ujarnya.

Penjual Penjor Banjir Orderan

Jelang Nataru penjual penjor di Desa Blimbingsari juga turut kebanjiran orderan, salah satunya Yohanes Alexander (39). Dirinya mengatakan berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun 2022 pesanan hingga 12 penjor.

"Bedanya penjor yang dipasang warga saat Hari Raya Natal tidak ada tempat sarana upacara seperti umat Hindu," papar Yohanes.

Pesanan penjor juga tidak hanya datang saat Hari Raya Natal, namun pada saat Paskah juga menggunakan penjor sebagai hiasan depan rumah warga Blimbingsari yang mayoritas umat Kristiani. "Selain penjor jadi, saya juga jual alat-alat pelengkapnya, seperti sampian serta bambu bahan utama penjor," katanya.

Yohanes mengatakan, dirinya menggeluti sebagai penjual penjor musiman sejak 4 tahun lalu. Awalnya istrinya yang sering membuat sampean (hiasan ujung penjor) untuk dijual, kemudian banyak pesanan yang datang dari warga sekitar. Tidak hanya memesan hiasan untuk penjor, tetapi juga penjor utuh dan pemasangannya.

"Pada Hari Raya Natal 2022 ini, pesanan penjor dan pemasangan sebanyak 12 penjor. Setiap penjor harganya Rp 200 ribu, sedangkan hiasan lain untuk penjor dengan bahan janur ini beragam, seperti sampean seharga Rp 30 ribu, sementara kalau yang beli hanya hiasan saja banyak juga," imbuh yohanes.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




(nor/hsa)

Hide Ads