Salah seorang pengurus di Pura Dadia Batan Bingin, I Made Sukerta mengatakan wilayah tersebut memang sempat diterjang angin kencang. Para pengempon (penanggungjawab) pura pun kaget, mengingat ketiga palinggih yang hancur tersebut baru saja selesai dibangun.
"Ketiga palinggih yang rusak adalah Pepelik, Meru Tumpang Tiga, dan Padma Kurung. Kerusakan ketiganya lumayan parah," kata Sukerta memaparkan nama-nama palinggih yang terdampak, Sabtu (24/12/2022).
Sebenarnya pohon beringin tersebut hanya dahannya saja yang patah. Namun, ukurannya cukup besar dan banyak ranting.
"Sepertinya harus diganti total saat melakukan perbaikan, jika dihitung secara keseluruhan kerugiannya mencapai Rp 500 juta," kata Sukerta.
Saat ini, seluruh pengempon pura yang jumlahnya mencapai 200 orang gotong royong melakukan pembersihan di lokasi pohon tumbang tersebut. Warga juga dibantu petugas dari BPBD Kabupaten Karangasem.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Karangasem, terdapat 48 titik bencana di Gumi Lahar akibat pohon tumbang selama tiga hari terakhir. Rinciannya, 19 bangunan rumah warga rusak, 8 palinggih, dan sisanya menimpa akses jalan. Kecamatan Bebandem menjadi wilayah yang paling terdampak dengan jumlah 21 kejadian.
"Sampai saat ini tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Masyarakat tetap kita imbau waspada mengingat angin masih berhembus sangat kencang di wilayah Karangasem," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Karangasem I Putu Eka Putra Tirtana.
(iws/hsa)