Ukuran baju menjadi hal penting yang harus kamu ketahui agar terasa nyaman dan enak untuk dilihat. Kamu bisa mengetahui ukuran baju kamu dengan mengukurnya sendiri.
Apa saja jenis ukuran baju di Indonesia? Bagaimana sih awal mula adanya ukuran baju? Berikut penjelasannya.
Jenis-jenis Ukuran Baju di Indonesia
1. Ukuran Baju S
Ukuran S dalam baju merupakan akronim dari small atau kecil. Mengutip salah satu merk pakaian di Indonesia, s adalah untuk mereka yang memiliki ukuran tubuh sekitar 68-76 cm untuk laki-laki dan 60-66 cm untuk perempuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Ukuran Baju M
Ukuran Baju M merupakan satu di atas small, yaitu medium. M adalah untuk mereka yang memiliki ukuran tubuh 76-84 cm untuk laki-laki dan 63-39 cm untuk perempuan.
3. Ukuran Baju L
Ukuran baju L atau large diperuntukkan mereka yang mempunyai tubuh lebih besar dari S dan M. L adalah untuk ukuran tubuh 84-92 cm untuk laki-laki dan 69-75 cm untuk perempuan.
4. Ukuran XL, XXL, XXXL
Xl atau extra large merupakan satu ukuran di atas L. Ukuran tubuh untuk XL adalah 92-100 cm untuk laki-laki dan 75-81 cm untuk perempuan. Sementara ukuran tubuh XXL adalah 81 - 87 cm perempuan dan 100-108 cm untuk laki-laki. XXXL untuk perempuan dengan ukuran tubuh 87-93 cm perempuan dan 108-116 cm untuk laki-laki
Perbedaan Ukuran Baju di Indonesia dan Luar Negeri
Pada size US, simbol XS atau extra small ditulis dengan ukuran 0-2, S atau small memiliki ukuran 4-6, M atau medium berukuran 8-10, L atau large berukuran 12-14, dan XL atau extra large berukuran 16-18
Sementara size UK, XS dimulai dari angka 4-6, 8-10 untuk ukuran S, 12-14 untuk ukuran M, 16-18 untuk ukuran L, dan 20-22 untuk ukuran extra large.
Berikut perbandingannya:
![]() |
Cara Mengetahui Ukuran Baju yang Akurat
Untuk mengetahui ukuran baju yang akurat adalah dengan mengambil ukuran badan. Mengutip scribd id, fungsi ukuran badan sangat penting, karena ketepatan ukuran bisa menjamin kemapanan pakaian yang akan dibuat.
Berikut caranya:
- Pada saat mengukur lingkar badan, diukur melewati dada terbesar mengelilingi punggung, lewat pertengahan dada dalam keadaan pas, lalu ukuran ditambah 4 jari atau 4 cm agar pakaian nyaman dipakai.
- Pada lingkar pinggang, ukuran melingkari pinggang terkecil dalam keadaan pas, lalu ukuran ditambah satu jari atau 1 cm.
- Saat mengukur lingkar panggul caranya dengan melingkari pantat/panggul terbesar dari batas tinggi pinggul dengan pas, lalu ukuran ditambah 4 cm.
- Pada lebar bahu diukur dari pangkal leher/titik bahu tertinggi sampai batas titik bahu terendah.
- Pada panjang punggung, ukur bagian belakang badan dari pangkal leher. bahu tertinggi, turun sampai batas tali pinggang.
- Lebar punggung diukur dari pertengahan kedua pangkal lengan bagian belakang dari kiri ke kanan.
- Lingkar kerung lengan diukur melingkari kerung lengan lewat pertengahan baju diberi kelonggaran satu jari.
- Panjang lengan diukur dari bahu terendah sampai panjang yang diinginkan.
- Panjang blouse diukur dari pangkal leher/bahu tertinggi, turun sampai panjang yang diinginkan.
- Apabila orang yang mengukur kurang yakin dalam meentukan posisi garis dada, pinggang dan pinggul, maka perlu dibantu dengan 3 tali (kain pita) yang diikatkan di tubuh orang yang diukur. Setelah berulang kali menggunakan tali bantu, akhirnya bisa memperkirakan sendiri di mana letak ketiga garis tersebut yang benar.
- Garis dada adalah ikatan tali bantu yang melingkari dada dan melewati bawah ketiak.
- Garis pinggang adalah ikatan tali bantu yang melinngkari pinggag dan melewati pusar.
- Garis pinggul adalah ikatan tali bantu yang melingkari pinggul dan melewati bagoan pinggul paling besar.
Asal-mula Ukuran Baju
Mengutip Medium, pada tahun 1589, seorang penjahit dan ahli matematika Spanyol, Juan de Alcega, membuat sebuah karya tulis pertama tentang penjahitan, lengkap dengan ilustrasi bentuk pola. Perhatian utamanya adalah jumlah kain dengan lebar bervariasi yang diperlukan untuk setiap pakaian.
Kala itu pakaian dibuat secara individual, sehingga harus dipesan terlebih dahulu dan umumnya hanya untuk sebagian kecil orang kaya. Setelah sesi pengukuran, penjahit akan membuat pola, memotong dan menyusun setiap barang dari awal.
Lalu di awal abad 19, para penjahit akhirnya mulai membagikan cara mereka mengukur baju. Kemudian setelah begitu banyak kemajuan teknologi perkembangan pengukuran pakaian terjadi saat sejumlah perang, yaitu Perang Napoleon (1803-1815), Perang Krimea (1853-1856) dan Perang Saudara Amerika (1861-1865). Perang saat itu membutuhkan sejumlah seragam yang belum ada sebelumnya. Sehingga, sistem ukuran seluruh tubuh ini dikembangkan.
Secara bertahap, produksi massal seragam akhirnya menjadi produksi pakaian siap pakai untuk semua orang. Pada akhir abad ke 19, sebagian besar populasi pria di perkotaan Eropa dan Amerika Utara mengenakan pakaian standar yang diproduksi secara massal.
Ukuran untuk pria dan wanita umumnya dibedakan dengan sistem yang berbeda. Ukuran pria ditentukan oleh tubuh yang didasarkan pada ukuran dada. Sementara wanita disesuaikan dengan pengukuran payudara, pinggang, pinggul dan tinggi badan.
Itulah penjelasan mengenai ukuran baju mulai dari jenis hingga cara mengetahui ukuran yang pas untuk kamu. Semoga informasi ini bermanfaat ya detikers.
(elk/fds)