Dalam mengukur suatu besaran fisika, maka kamu membutuhkan alat ukur. Macam-macam alat ukur ini dibedakan berdasarkan fungsinya. Ada yang untuk mengukur panjang, waktu, berat, dan lain sebagainya.
Setiap alat ukur memiliki cara penggunaan yang berbeda-beda. Untuk itu, mari belajar bersama macam-macam alat ukur beserta fungsi dan cara penggunaannya berikut.
Jenis-jenis Alat Ukur
Secara umum, terdapat total 7 buah besaran pokok dalam fisika, yakni sebagai berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Panjang
- Massa
- Waktu
- Suhu
- Kuat arus
- Intensitas cahaya
- Jumlah zat
Masing-masing besaran pokok tersebut memiliki alat ukur yang berbeda-beda. Mungkin kamu sudah familiar dengan alat ukur seperti penggaris dan timbangan.
Namun, apa kamu pernah mendengar alat ukur berupa ampere meter atau mikrometer sekrup? Untuk kamu yang penasaran, ini dia macam-macam alat ukur beserta cara menggunakannya. Simak sampai akhir ya!
Mistar Baja/Penggaris
Salah satu alat ukur yang paling umum dan sering digunakan sehari-hari adalah penggaris atau mistar. Kebanyakan penggaris terbuat dari baja atau plastik.
Mistar digunakan untuk mengukur besaran pokok berupa panjang, lebar dan tebal suatu benda. Alat ukur ini memiliki ketelitian ± 0,5 mm.
Menurut e-paper berjudul Macam-macam Alat Ukur yang diunggah oleh Virlinda Al Siska melalui laman Academia, cara menggunakan mistar adalah sebagai berikut.
- Letakkan benda yang hendak diukur pada landasan tumpuan atau balok landas. Pastikan permukaannya rata.
- Letakkan mistar di atas benda ukur tersebut. Posisikan titik nol atau ujung mistar pada balok landas.
- Baca ukuran dari benda ukur. Lakukan perhitungan seperti penambahan atau pengurangan jika dibutuhkan.
Ketika membaca dimensi pada mistar, pastikan posisi matamu tegak lurus dengan skala yang dibaca. Jangan baca skala dari samping karena hasilnya bisa berbeda dan jadi kurang akurat.
Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah salah satu dari macam-macam alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran panjang. Alat ini banyak dipakai untuk mengukur diameter dan ketebalan suatu benda.
Menurut handout Pengenalan Alat Ukur yang disusun oleh Muhammad Minan Chusni, M. Pd. Si., berbeda dengan penggaris, mikrometer sekrup memiliki ketelitian ± 0,005 mm.
Dengan demikian, mikrometer sekrup lebih banyak dipakai untuk mengukur benda-benda yang sangat tipis seperti kain, kertas, bahkan rambut.
Cara menggunakan mikrometer sekrup adalah sebagai berikut.
- Pastikan pengunci (lock nut) berada dalam keadaan terbuka.
- Buka rahang dengan memutar skala putar ke arah kiri.
- Masukan benda yang hendak diukur di sela-sela rahang dan putar kembali skala putar sampai benda ukur terjepit. Jangan terlalu kuat.
- Putar lock nut sehingga skala putar tidak lagi bisa bergerak dan berada dalam posisi fix.
- Keluarkan benda dari mikrometer sekrup dan baca hasil pengukurannya.
Pada mikrometer sekrup, terdapat 2 jenis skala, yakni skala utama dan skala nonius. Hasil pengukuran akhir adalah hasil penjumlahan dari kedua skala tersebut.
Jangka Sorong
Jangka sorong adalah salah satu alat ukur panjang. Alat ini ditemukan oleh Pierre Vernier pada tahun 1631. Batas maksimal alat ukur ini adalah 10 cm. Jangka sorong memiliki ketelitian ± 0,05 mm.
Berbeda dengan mikrometer sekrup, jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur kedalaman dan diameter dalam dari suatu benda, seperti cincin atau pipa.
Cara memakai jangka sorong adalah sebagai berikut.
- Kunci posisi rahang tetap dan rahang geser. Pastikan kedudukan keduanya berada pada skala nol.
- Letakkan benda ukur di antara rahang tetap dan rahang geser.
- Geser rahang geser hingga menjepit benda ukur.
- Kunci jangka sorong agar rahang geser tidak lagi berubah-ubah posisinya.
- Lepaskan benda dari jangka sorong dan baca hasil pengukuran.
Sama seperti mikrometer sekrup, jangka sorong juga memiliki skala utama dan skala nonius. Hasil pengukuran akhir adalah penjumlahan dari skala utama dan skala nonius tersebut.
Meteran
Meteran adalah salah satu alat ukur yang cukup umum digunakan selain mistar. Meteran biasanya dipakai untuk mengukur panjang.
Ukuran meteran pun berbeda-beda, ada yang 1 meter tetapi ada pula yang hingga mencapai 5 meter.
Prinsip kerja meteran sebenarnya sama dengan mistar. Bedanya, meteran biasanya berbentuk pita yang bisa digulung. Cara memakai meteran adalah sebagai berikut.
- Rentangkan meteran dari satu ujung ke ujung objek yang hendak diukur.
- Untuk hasil yang lebih akurat, lebih baik proses pengukuran dengan meteran ini dilakukan oleh 2 orang. 1 menahan meteran dan 1 lagi menarik meteran ke ujung.
Neraca Pasar
Selain alat ukur panjang, ada pula alat ukur untuk massa. Terdapat macam-macam alat ukur massa, salah satunya adalah neraca pasar.
Neraca pasar adalah neraca yang banyak ditemukan di pasar tradisional dan lab fisika di sekolah. Cara pemakaian dari neraca pasar adalah sebagai berikut.
- Letakkan benda yang hendak ditimbang pada wadah baskom.
- Letakkan bandul neraca di sisi berlawanan dari baskom tersebut. Bandul neraca ini memiliki berbagai jenis berat. Tujuannya di sini adalah untuk membuat sisi baskom dan sisi bandul neraca seimbang.
- Tunggu sampai lengan neraca sudah seimbang dan tidak bergerak lagi.
- Jumlahkan total berat dari bandul neraca. Itulah berat benda pada baskom. Jangan lupa kurangi berat total dengan berat baskom.
Neraca Dua Lengan
Satu lagi alat ukur massa yang cukup banyak digunakan. Sama seperti neraca pasar, neraca dua lengan juga menerapkan konsep keseimbangan.
Keseimbangan terjadi ketika gaya dan torsi pada benda berada di titik nol.
Neraca ini merupakan salah satu jenis neraca paling tradisional yang ada. Cara kerja dari neraca ini hampir sama dengan neraca pasar. Bedanya, bandul pada neraca ini bisa digantikan oleh benda-benda lain.
Cara pemakaian dari neraca dua lengan adalah sebagai berikut.
- Letakkan benda yang hendak diukur massanya di atas piringan.
- Letakkan benda lain yang massanya kira-kira sama dengan benda yang diukur massanya tersebut. Lakukan hingga lengan neraca menjadi seimbang dan tidak lagi bergerak.
- Ukur berapa berat total dari benda tersebut. Apabila kamu tidak menggunakan bandul neraca, kamu bisa mengira-ngira benda apa yang memiliki massa yang sama dari benda ukur.
Neraca Tiga Lengan
Mengukur massa juga bisa dilakukan menggunakan neraca tiga lengan. Neraca ini umumnya digunakan di lab fisika di sekolah.
Cara pemakaian neraca tiga lengan adalah sebagai berikut.
- Geser skala pemberat ke titik nol (ke bagian paling kiri).
- Letakkan benda yang akan diukur massanya di atas piringan.
- Geser skala pemberat, mulai dari yang paling besar hingga yang paling kecil sampai lengan neraca menjadi seimbang.
- Baca titik di mana skala pemberat itu berhenti. Itulah berat akhir dari benda ukur.
Timbangan Gantung
Timbangan gantung adalah salah satu alat ukur massa yang juga banyak ditemukan di pasar. Alat ukur ini dapat mengukur massa hingga mencapai 150 kg.
Cara menggunakan timbangan gantung adalah sebagai berikut.
- Bungkus benda ukur ke dalam wadah karung atau wadah plastik.
- Kaitkan wadah pada pengait yang tersedia pada timbangan.
- Baca hasil pengukuran.
Timbangan Badan
Timbangan badan atau biasa dikenal sebagai timbangan kamar mandi adalah timbangan umum yang biasa dipakai untuk mengukur berat badan seseorang.
Alat ukur ini biasanya dapat mengukur hingga 180 kg. Cara menggunakan timbangan badan adalah sebagai berikut.
- Jangan mengenakan terlalu banyak aksesoris dan pakaian tebal.
- Berdiri di atas timbangan.
- Tunggu hingga jarum berhenti bergerak.
- Baca hasil pengukuran dari sisi tegak lurus dengan skala.
Amperemeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Alat ukur ini biasanya banyak ditemukan di lab fisika dan digunakan oleh teknisi elektronik.
Cara pakai amperemeter adalah sebagai berikut.
- Nyalakan amperemeter, kemudian buka saklar S.
- Putus penghantar yang terhubung.
- Dengan menggunakan kabel yang tersedia, hubungkan amperemeter dengan benda yang hendak diukur arus listriknya.
- Baca hasil pengukuran pada skala yang tertera.
Hasil pengukuran dari amperemeter ini tidak langsung menunjukkan kuat arus suatu benda. Harus ada perhitungan menggunakan rumus khusus terlebih dahulu.
Voltmeter
Voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik. Cara kerja dari voltmeter hampir mirip dengan amperemeter. Prosedur penggunaannya adalah sebagai berikut.
- Atur sekrup jarum penunjuk agar berada tepat pada titik nol.
- Atur saklar pemilih pada posisi skala tegangan yang akan diukur. Biasanya, diambil batas saklar paling besar agar voltmeter tidak rusak apabila tegangan listrik benda ukur ternyata besar.
- Pasang voltmeter pada benda ukur.
- Baca hasil pengukuran pada skala yang tertera.
- Setelahnya, tempatkan kembali probe ke saklar pemilih dengan batas tegangan maksimum. Dengan demikian, voltmeter takkan cepat rusak.
Termometer
Termometer adalah salah satu dari macam-macam alat ukur suhu. Termometer digunakan untuk mengukur suhu, mulai dari suhu udara, air, bahkan sampai tubuh manusia. Di Indonesia, satuan suhu yang digunakan adalah Celcius.
Cara memakai termometer adalah sebagai berikut.
- Tempelkan termometer pada benda ukur.
- Baca pengukuran suhu dengan melihat perubahan skala pada termometer.
Stopwatch
Untuk dapat mengukur waktu, maka kamu dapat menggunakan stopwatch. Cara penggunaannya pun sederhana, yakni sebagai berikut.
- Tekan tombol start untuk mulai mengukur waktu dari suatu peristiwa. Pastikan kamu menekan tombol start tersebut di saat yang tepat.
- Tekan tombol yang sama untuk menghentikan waktu setelah peristiwa berakhir.
- Baca hasil pengukuran yang tertera.
- Tekan tombol reset untuk mengatur jarum jam kembali ke titik nol.
Itulah dia macam-macam alat ukur yang bisa kamu temukan di kehidupan sehari-hari beserta cara kerjanya. Bagaimana, kini tentunya sudah tidak bingung lagi ketika harus menggunakan alat ukur di atas, bukan?
(khq/inf)