- Apa itu Agroteknologi?
- Daftar Kampus dengan Jurusan Agroteknologi 1. Universitas Brawijaya 2. Institut Pertanian Yogyakarta 3. Universitas Sumatera Utara 4. Universitas Andalas 5. Universitas Jenderal Soedirman 6. Universitas Udayana 7. Universitas Jambi 8. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 9. Universitas Syiah Kuala 10. Universitas Hasanuddin
- Prospek Kerja di Bidang Agroteknologi 1. Akademisi 2. Peneliti 3. Sektor Industri 4. Surveyor 5. Konsultan Pertanian 6. Pemerintahan 7. Penyuluh Pertanian 8. Pengusaha
- Rata-rata Gaji di Bidang Agroteknologi
- Apa Gelar lulusan Agroteknologi?
- Apa Perbedaan Agribisnis dan Agroteknologi? 1. Fokus Sektor 2. Fokus Pembelajaran 3. Prospek Kerja
Dalam rangka membangun dan mengembangkan sektor pertanian di Indonesia, dibutuhkan adanya teknologi untuk meningkatkan hasil produksi. Hal ini bisa diwujudkan dengan campur tangan orang-orang ahli dalam bidang pertanian, khususnya lulusan agroteknologi.
Jurusan agroteknologi masih menjadi salah satu jurusan favorit di Indonesia. Apa saja yang dipelajari pada jurusan agroteknologi? Bagaimana prospek kerjanya? Yuk, simak di artikel ini!
Apa itu Agroteknologi?
Dikutip dari laman agro.umsrappang.ac.id, agroteknologi berasal dari kata agro yaitu agronomi, dan teknologi yaitu teknologi. Agronomi adalah ilmu yang mempelajari tentang pertanian. Sementara, teknologi sangat berkaitan dengan sains dan ilmu pengetahuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara singkat, agroteknologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan teknologi dalam bidang pertanian, budidaya perairan, kehutanan, dan hortikultura sehingga dapat meningkatkan kualitas produksi pertanian di Indonesia.
Daftar Kampus dengan Jurusan Agroteknologi
Di Indonesia sudah banyak kampus yang memiliki program studi agroteknologi. Biasanya prodi ini berada di dalam Fakultas Pertanian, namun ada juga yang berdiri sendiri. Pada beberapa kampus, jurusan ini juga disebut Agroekoteknologi.
Kampus di Indonesia yang memiliki Fakultas/Prodi Agroteknologi antara lain:
1. Universitas Brawijaya
Program Studi Agroekoteknologi Universitas Brawijaya sudah terakreditasi A. Mahasiswa bisa memilih 3 bidang minat yaitu, Minat Budidaya Pertanian, Minat Manajemen Sumber Daya Lingkungan, dan Minat Perlindungan Tanaman.
2. Institut Pertanian Yogyakarta
Prodi Agroteknologi INSTIPER sudah terakreditasi A. Dalam prodi ini, mahasiswa akan mempelajari proses produksi tanaman dalam industri pertanian dan perkebunan dengan memanfaatkan teknologi.
3. Universitas Sumatera Utara
Program studi Agroteknologi di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU) adalah salah satu program studi di Fakultas Pertanian. Ada Program S1 dan S2 yang sama-sama terakreditasi B. Terbentuk sejak 2008, prodi ini merupakan hasil gabungan dari 4 program studi yaitu Agronomi, Ilmu Tanah, Hama dan Penyakit Tanaman, dan Pemuliaan Tanaman.
4. Universitas Andalas
Prodi Agroteknologi adalah salah satu bagian dari Fakultas Pertanian Universitas Andalas (Unand). Tujuan dari prodi ini adalah megembangkan ilmu dan teknologi untuk produksi tanaman di wilayah tropis untuk memenuhi kebutuhan pembangunan pertanian di Indonesia.
5. Universitas Jenderal Soedirman
Prodi Agroteknologi di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) sudah terakreditasi A. Mahasiswa akan belajar mengenai pemuliaan tanaman, ekologi tanaman, dasar agronomi, mikrobiologi pertanian, agroklimatologi dan masih banyak lagi.
6. Universitas Udayana
Di Universitas Udayana (UNUD) Program Studi Agroekoteknologi masuk dalam Fakultas Agroteknologi dan sudah terakreditasi A. Program studi ini adalah hasil penggabungan antara Program Studi Agronomi, Tanah, Hama dan Penyakit Tumbuhan dan Arsitektur Lanskap.
Konsentrasi yang ada pada Program Studi Agroekoteknologi antara lain Konsentrasi Agronomi dan Hortikultura, Konsentrasi Ilmu Tanah dan Lingkungan, Konsentrasi Perlindungan Tanaman, Konsentrasi Arsitektur Lanskap, Konsentrasi Bioteknologi Pertanian.
7. Universitas Jambi
Program Studi Agroekoteknologi Universitas Jambi berada di dalam Fakultas Pertanian. Program studi ini telah terakreditasi A untuk jenjang Pendidikan S1, dan akreditasi B untuk jenjang Pendidikan S2. Mata kuliah yang akan didapatkan antara lain agroklimatologi, ekologi tanaman, agrohidrologi, fisiologi tumbuhan, teknologi benih dan masih banyak lainnya.
8. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Program Studi Agroteknologi UMY yang berdiri sejak tahun 1981 sudah terakreditasi A. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta memiliki fasilitas penunjang seperti Laboratorium Proteksi Tanaman, Laboratorium Kultur In-Vitro, Laboratorium Pascapanen, Laboratorium Tanah dan Nutrisi Tanaman, dan Green House.
9. Universitas Syiah Kuala
Prodi Agroteknologi masuk ke Fakultas Pertanian Unsyiah. Prodi ini sudah terakreditasi A baik program S1 maupun S2. Universitas ini juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti Laboratorium Ilmu Guna, Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman, Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Laboratorium Hortikultura, dan masih banyak lagi.
10. Universitas Hasanuddin
Program Studi Agroteknologi (UNHAS) program terbentuk gabungan dari 3 prodi yaitu Agronomi, Hama Penyakit Tumbuhan, dan Ilmu Tanah. Prodi ini sudah terakreditasi A. Misinya adalah untuk menyelenggarakan pendidikan agroteknologi yang berorientasi pada pertanian berkelanjutan.
Prospek Kerja di Bidang Agroteknologi
Kepopuleran jurusan agroteknologi bukanlah tanpa sebab. Pasalnya, prospek kerja lulusan ini sangat menjanjikan. Beberapa prospek kerja lulusan agroteknologi antara lain:
1. Akademisi
Jika Anda ingin membagikan ilmu kepada orang lain, tidak ada salahnya mencoba jadi pengajar. Kalau ingin jadi dosen, lanjutkan dulu pendidikan sampai S2 atau S3. Sementara untuk yang lulusan S1, bisa coba mengajar di SMK Pertanian.
2. Peneliti
Bagi Anda yang ingin berkontribusi terhadap kemajuan pengetahuan dan ilmu di bidang agroteknologi, Anda bisa mencoba jadi peneliti. Nantinya, seorang peneliti akan melakukan riset, pemantauan, evaluasi, dan melaporkan perkembangan produk di bidangnya yang berguna bagi kehidupan, terutama di bidang pertanian.
3. Sektor Industri
Lulusan agroteknologi berpeluang besar untuk bekerja di sektor industri berbasis pertanian. Tugasnya adalah untuk merencanakan, menerapkan dan mengawasi proses industri pertanian yang berkaitan dengan hortikultura, tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, sampai kehutanan.
4. Surveyor
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) juga membutuhkan lulusan agroteknologi untuk menjadi surveyor. Seorang surveyor harus memiliki pengetahuan terkait survei dan pemetaan. Dalam bidang pertanian, pemetaan dilakukan untuk merencanakan luas lahan pertanian.
5. Konsultan Pertanian
Selanjutnya, prospek kerja yang lumayan menjanjikan adalah menjadi Konsultan Pertanian. Tugasnya berurusan dengan klien dan bertanggung jawab atas program pertanian, serta menawarkan solusi untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
6. Pemerintahan
Tentu saja peluang lulusan Angroteknologi terbuka lebar di Dinas Pertanian atau Kementerian Pertanian. Tugasnya untuk membuat rumusan kebijakan dan aturan di bidang pertanian, serta memberikan pelayanan kepada masyarakat.
7. Penyuluh Pertanian
Penyuluh pertanian lebih bertindak sebagai penasihat di bidang pertanian. Tugasnya adalah untuk memberi arahan dan pendampingan kepada petani. Jika Anda ingin bekerja sebagai penyuluh pertanian, maka membutuhkan skill problem solving dan pengetahuan yang luas di bidang pertanian.
8. Pengusaha
Prospek kerja terakhir sekaligus yang paling didambakan adalah menjadi pengusaha. Jenis bisnis yang dapat dijalankan beragam, seperti usaha pupuk atau sarana produksi pertanian. Namun, jika ingin menjadi pengusaha, Anda juga harus belajar mengenai marketing.
Rata-rata Gaji di Bidang Agroteknologi
Dilansir laman masoemuniversity.ac.id, gaji rata-rata lulusan agroteknologi berbeda-beda, tergantung bidang pekerjaan dan domisili tinggalnya. Namun, diperkirakan gaji untuk entry level adalah sekitar Rp 5-7 juta.
Tentunya, nominal gaji tersebut bisa bertambah seiring naiknya jabatan dan lama bekerja.
Apa Gelar lulusan Agroteknologi?
Gelar yang diperoleh oleh para lulusan agroteknologi atau agroekoteknologi adalah Sarjana Pertanian (S.P.).
Apa Perbedaan Agribisnis dan Agroteknologi?
Walaupun sama-sama berada di Jurusan Pertanian, agroteknologi dan agrobisnis memiliki banyak perbedaan. Dilansir dari laman bakai.uma.ac.id, perbedaan tersebut antara lain:
1. Fokus Sektor
Jurusan agroteknologi dan agrobisnis mempelajari sektor yang berbeda. Agribisnis mempelajari sektor hulu hingga hilir, bukan hanya belajar tentang proses produksi saat di ladang, namun juga pemasaran hasil pertanian. Sementara, agroteknologi lebih fokus mengurus produksi di sawah atau ladang.
2. Fokus Pembelajaran
Sesuai dengan namanya, mahasiswa jurusan agribisnis lebih banyak belajar tentang bisnis, ekonomi, permintaan produk pertanian, serta biaya usaha pertanian. Sementara, mahasiswa jurusan agroteknologi lebih fokus Ini akan mengeksplorasi teknik ataupun teknologi baru di dalam dunia pertanian.
Jurusan ini akan banyak belajar tentang cara budidaya tanaman baik itu budidaya perkebunan, ekologi tanaman, dasar agronomi, mikrobiologi pertanian, dan hal yang berkaitan dengan proses produksi.
3. Prospek Kerja
Prospek kerja di kedua jurusan ada yang sama, namun ada juga yang berbeda. Lulusan agribisnis lebih berpeluang bekerja di bidang pemasaran, seperti konsultan agribisnis, manager pemasaran, atau manajer keuangan.
Bisa juga menjadi pengajar dan pengusaha. Sementara, lulusan agroteknologi berpeluang bekerja di sektor pertanian, menjadi peneliti dosen, pengusaha atau bekerja di perkebunan.
Itulah penjelasan seputar Jurusan agroteknologi atau agroekoteknologi. Ternyata jurusan ini memiliki prospek kerja yang cukup menjanjikan, ya. Semoga informasi ini bermanfaat, detikers!
(elk/fds)