Mengapa Debat Digolongkan ke Dalam Teks Eksposisi? Ini Jawabannya!

Mengapa Debat Digolongkan ke Dalam Teks Eksposisi? Ini Jawabannya!

Adelaide Wreta - detikBali
Kamis, 22 Des 2022 09:04 WIB
Debat Kedua Pilwali Surabaya 2020
Foto ilustrasi: Esti Widiyana
-

Debat merupakan bagian dari percakapan sehari-hari yang mungkin tak terlewatkan. Debat dapat dilakukan tanpa kita sadari atau justru dijadikan sebagai ajang perlombaan dengan topik tertentu. Fakta menariknya, debat merupakan teks yang termasuk ke dalam teks eksposisi lho!

Mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi? Berikut ini jawabannya!

Definisi debat

Mengutip situs Kamus Besar Bahasa Indonesia Kemdikbud, debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan cara saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara singkat, debat bisa juga dijelaskan sebagai pertentangan argumentasi, seperti dilansir dari staffnew.uny.ac.id.

Tujuan Debat

Ada sejumlah tujuan yang diperoleh dari melakukan debat. Dilansir dari repository.uhn.ac.id, tujuan debat yaitu:

ADVERTISEMENT
  1. Memecahkan permasalahan.
  2. Menjawab pertanyaan tertentu.
  3. Menambah dan memahami pengetahuan untuk membuat keputusan tertentu.
  4. Mendengarkan pendapat yang berbeda-beda.
  5. Melatih mental atau keberanian dalam mengemukakan pendapat.
  6. Melatih mematahkan pendapat dari lawan debat.
  7. Meningkatkan kemampuan merespons terhadap suatu masalah.
  8. Melatih sikap kritis.
  9. Memantapkan pemahaman dari materi yang diperdebatkan.
  10. Mengeksplorasi alasan-alasan di balik setiap sudut pandang.

Definisi Teks Eksposisi

Pada dasarnya, debat merupakan bagian dari teks eksposisi. Menurut KBBI, eksposisi adalah teks yang berisi uraian atau informasi dengan tujuan menyampaikan pendapat atau gagasan yang didasari fakta untuk memperkuat informasi.

Sementara itu, menurut Djumingin dan Sarkiah dalam Buku Ajar Teks Eksposisi dan Perangkatnya, teks eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang isinya ditulis dengan tujuan menjelaskan atau memberikan pengertian secara singkat, akurat, dan padat.

Ciri-ciri Teks Eksposisi

Teks eksposisi memiliki sejumlah ciri yang menunjukkan dirinya sebagai eksposisi. Ciri-cirinya meliputi:

  1. Bertujuan memberikan informasi, pengertian, dan pengetahuan.
  2. Teks yang menjawab pertanyaan apa, mengapa, kapan, dan bagaimana.
  3. Menggunakan bahasa yang baku dan lugas dalam penyampaiannya.
  4. Umumnya disajikan dengan susunan yang logis.
  5. Disajikan dengan netral tidak memancing emosi, tidak memihak, dan memaksakan sikap penulis kepada pembaca.
  6. Terdiri dari pembuka, isi atau argumentasi, dan penegasan ulang.

Alasan Teks Debat Termasuk Teks Eksposisi

Anda mungkin bertanya-tanya, mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi. Debat termasuk ke dalam teks eksposisi karena fakta dan data yang terkandung di dalamnya untuk menyampaikan pendapat. Berikut ini penjelasan lebih lanjutnya:

1. Disertai Data dan Fakta

Teks debat selalu berisi informasi yang sesuai data dan fakta untuk meyakinkan orang lain atau lawan bicara, sama seperti teks eksposisi yang memerlukan fakta untuk meyakini orang lain Hal inilah yang menjelaskan mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi.

2. Memiliki Kaidah Bahasa yang Sama

Teks debat mempunyai kaidah kebahasaan yang sama dengan eksposisi, yaitu penggunaan kata-kata teknis yang berkaitan dengan topik pembahasan. Hal ini meliputi kata-kata hubungan argumentasi, hubungan waktu atau kronologi, kata kerja mental, memanfaatkan kata rujukan, menyertakan kata persuasif, dan menyertakan kata denotatif atau makna sebenarnya.

3. Struktur yang Sama

Teks debat mempunyai struktur yang sama dengan eksposisi, yaitu tesis atau pernyataan pendapat sebagai pembuka, rangkaian argumen sebagai isi, dan terakhir adalah penegasan ulang untuk menyampaikan kesimpulan atau penutup. Inilah mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi.

Contoh Debat yang Termasuk dalam Teks Eksposisi

Untuk memahami debat lebih baik, Anda dapat melihat contoh teks debat berikut ini yang dikutip dari buku Cermat Berbahasa Indonesia oleh Sutarno, S.Pd.:

Mosi: Penerapan Full Day School

Moderator: Penetapan peraturan pemerintah terhadap full day school sudah tersebar di berbagai daerah dan mengejutkan banyak pihak terutama orang tua siswa.

Moderator: Sebagian mendukung dan menanggapinya secara positif, sedangkan sisanya menolak dan memberi komentar negatif. Hal ini membuat kita bertanya-tanya, apakah Indonesia sudah siap dalam menerapkan full day school untuk semua tingkat pendidikan?

Tim Afirmasi: Kami sebagai pihak afirmasi yang menyetujui keputusan pemerintah mengenai penerapan full day di sekolah beranggapan bahwa hal tersebut adalah hal yang positif. Adanya penerapan full day school dirasa mampu membuat siswa-siswa belajar secara optimal, tentu dengan diawasi langsung oleh guru pembimbing mata pelajarannya.

Tim Oposisi: Menurut tim kami sebagai tim oposisi yang menolak ketetapan tersebut, penerapan full day school perlu dipikirkan secara matang. Anak-anak tentunya memerlukan waktu untuk pengembangan diri dan bersosialisasi dengan keluarga ataupun lingkungan masyarakat di luar jam sekolah.

Tim Netral: Siswa memang membutuhkan bimbingan baik dari pihak sekolah maupun keluarga. Ilmu yang dipelajari di sekolah pun sangatlah penting dan dibutuhkan oleh siswa. Namun, kegiatan bersosialisasi pun tetap dibutuhkan. Karena itu, siswa harus pintar membagi waktu karena ilmu dan pengalaman di masa muda tidak hanya didapatkan melalui sekolah saja.

Siswa memang masih sangat butuh bimbingan dari pihak sekolah maupun keluarga. Ilmu yang dipelajari di sekolahan memang menjadi hal yang sangat penting dan dibutuhkan bagi siswa. Tidak hanya sekedar ilmu di sekolah, tetapi begitu pula dengan kegiatan bersosialisasi di dalam keluarga dan lingkungan masyarakatnya. Jadi, kami juga harus pintar-pintar membagi waktu, ilmu dan pengalaman di masa muda tidak hanya didapatkan hanya di sekolah saja.

Kesimpulan: Berdasarkan argumen yang telah dikemukakan oleh tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral, dapat disimpulkan bahwa penerapan full day school untuk semua tingkat pendidikan bisa mengoptimalkan belajar siswa. Namun, semakin banyak siswa menghabiskan waktu di sekolah, waktu untuk mengembangkan diri dalam lingkungan keluarga dan masyarakat semakin sedikit. Karena itu, full day school dapat diterapkan siswa bila mereka dapat membagi dan mengatur waktunya dengan seimbang.

Itulah penjelasan mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi. Semoga artikel ini membantu Anda memahami keduanya, ya!




(elk/fds)

Hide Ads